Mangga Ngibing Heula, Mengenal Sejarah Ketuk Tilu Tarian Khas Jawa Barat

Minggu 24 September 2023, 08:16 WIB
Tarian Ketuk Tilu, Tarian ciri khas Jawa Barat | Foto : Capture video tutorial Cikeruhanketuk

Tarian Ketuk Tilu, Tarian ciri khas Jawa Barat | Foto : Capture video tutorial Cikeruhanketuk

SUKABUMIUPDATE.com - Jawa Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya, baik bahasa, pakaian adat, kesenian, hingga kuliner. Dan salah satu budaya yang masih eksis dari Jawa Barat adalah kesenian tari tradisionalnya.

Ada banyak tari tradisional khas Jawa Barat dengan ciri khas gerakan dari Sunda yang berbeda dengan tari dari suku yang lainnya. Salah satu tari tradisional khas Jawa Barat adalah Tari Ketuk Tilu.

Menurut catatan sejarah, masyarakat Sunda zaman dahulu mementaskan tarian ini sebagai bentuk kegembiraan dan wujud rasa syukur untuk menyambut datangnya panen padi. Kegembiraan tersebut dapat dilihat dari gerakan, alat musik pengiring, maupun ekspresi para penarinya.

Konon, sebelum fungsinya bergeser menjadi tari syukur pada perayaan hari panen, pada zaman penjajahan Belanda tari ini digunakan sebagai hiburan atau glosarium.

Baca Juga: Angkat Lesti Kejora Jadi Duta Petani Milenial, Ini Alasan Kementan

Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, saat ini tari ini sering dipentaskan dalam berbagai acara. Tidak hanya itu, tari Ketuk Tilu saat ini juga dijadikan sebagai mata pencaharian bagi sebagian orang, seperti kelompok tari Ketuk Tilu yang banyak tersebar di wilayah priangan Jawa Barat.

Istilah Ketuk Tilu yang sangat melekat dengan masyarakat Jawa Barat itu berasal dari salah satu alat pengiringnya yaitu Bonang. Alat musik tersebut dipukul tiga kali sebagai isyarat untuk instrumen lainnya seperti rebab, gendang besar, gendang kecil, dan gong untuk memulai memainkan sebuah lagu atau hanya sekadar instrumental saja.

Pementasan Tari Ketuk Tilu diawali musik pengiring untuk mengumpulkan penonton terlebih dahulu. Setelah para penonton berkerumun, barulah para penari memasuki area pementasan.

Ada beberapa gerakan dalam Tarian Ketuk Tilu, gerakan yang dimaksud yaitu goyangan, muncid, pencak, geol, dan juga gitek. Beberapa gerakan tersebut juga memiliki nama seperti lengkah opat, bajing luncat, ban karet, depok, dan sebagainya.

Baca Juga: BPD Sebut Miskomunikasi, Pembabatan Tanaman Petani Bantaragung Sukabumi di Eks HGU

Dalam pertunjukan, biasanya lagu-lagu yang di alunkan adalah Kidung, Emprak, Polos Tomo, Naek Geboy, Berenuk Mundur, Kaji-kaji, Tunggul Kawung, Renggong Buyut, Awi Ngarambat, dan lain-lain. Lirik lagu yang dimainkan bernuansa ceria dan gembira karena menyesuaikan konsep tari ketuk tilu yaitu untuk tarian pergaulan sekaligus hiburan di acara-acara hajatan.

Tari ketuk tilu sendiri merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang mandiri. Artinya, tidak terikat atau bukan merupakan bagian dari cabang kesenian lain.

Di Jawa Barat, tari ketuk tilu dikembangkan masuk dalam beberapa pertunjukan seperti Ronggeng Gunung (Ciamis), Banjet (Karawang dan Subang), serta Topeng Betawi (Jabodetabek). Bahkan ketuk tilu juga menjadi bagian dari suatu pertunjukan teater Ubrug asal Provinsi Banten.

Tari Ketuk Tilu dianggap sebagai salah satu tari tradisional yang menjadi cikal bakal dari tari jaipong yang lebih populer. Beberapa beranggapan bahwa tari ini mengisyaratkan mengandung unsur tari ronggeng, bahkan juga mengandung unsur gabungan tari dan pencak silat di dalamnya. Ketuk Tilu ditarikan oleh penari laki-laki maupun perempuan secara berpasangan untuk menunjukan eksistensinya.

Baca Juga: 10 Hektare, Luas Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi dan Begini Kondisi Terkini

Kini tari tradisional ini telah tersebar di berbagai daerah di wilayah Priangan, Bogor dan Purwakarta. Tarian ini biasa ditampilkan pada ruangan terbuka maupun tertutup dalam rangka merayakan suatu hal, festival atau sebagai ngamen.

Sumber : berbagai sumber 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa