SUKABUMIUPDATE.com - Dalam kehidupan umat muslim tidak pernah lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Pasti ada suatu perbuatan yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja hingga membuat orang lain sakit hati.
Hal tersebut akan menjadi dosa yang dapat membuat umat muslim masuk neraka. Apalagi, jika orang yang menjadi korban perbuatan buruk kita tidak mau memaafkan, maka pahala serta amalan akan hilang.
Bagi, umat muslim yang sudah melakukan kesalahan atau kekhilafan dianjurkan membaca doa untuk memohon pengampunan dari Allah SWT, serta melakukan taubat atas perbuatan buruk yang telah dilakukan.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Tidak Bahagia dengan Hidupnya, Kamu Termasuk?
Umat muslim yang dengan tulus membaca doa kesalahan dan kekhilafan, niscaya akan Allah SWT gugurkan segala dosa dan pengampunannya akan diterima.
Berikut kumpulan doa kesalahan dan kekhilafan yang dapat dilafalkan oleh umat muslim, mengutip dari Nu Online
Doa Kesalahan dan Kekhilafan
1. Doa kesalahan dan kekhilafan dalam Surat Al-A‘raf ayat 23.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Latin
Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.
Artinya
“Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi.”
Baca Juga: 11 Alasan Kenapa Orang Bermental Kuat Tenang Menghadapi Tekanan Hidup
2. Doa kesalahan dan kekhilafan Nabi Yunus AS di dalam tiga kegelapan dari Surat Al-Anbiya ayat 87.
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Latin
Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.
Artinya
“Tiada tuhan selain Allah. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”
3. Doa kesalahan dan kekhilafan dari Rasulullah SAW yang dianjurkan ulama untuk dibaca setelah tasyahud akhir dan sebelum salam.
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Latin
Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya
“Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” HR Bukhari dan Muslim.
Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Penurut Pada Orang Tua
4. Doa kesalahan dan kekhilafan Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan oleh sahabat Abu Musa Al-Asy‘ari.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Latin
Allāhummaghfir lī khathī’atī wa jahlī, wa isrāfī fī amrī, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Allāhummaghfir lī jiddī wa hazlī, wa khatha’ī wa ‘amdī. Wa kullu dzālika ‘indī. Allāhummaghfir lī mā qadamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, wa anta ‘alā kulli syai’in qadīrun.
Artinya
“Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatanbatasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Itulah kumpulan doa kesalahan dan kekhilafan yang dapat diamalkan oleh umat muslim setelah melakukan perbuatan buruk hingga menyakiti perasaan seseorang.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Kuat Mental Meski Sering Disakiti, Kamu Termasuk?
Setelah itu, segera temui orang yang telah disakiti dan meminta maaf dengan tulus agar mendapat pengampunan dari Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Sumber: Nu Online