SUKABUMIUPDATE.com - Mega Suryani Dewi (24 tahun), ibu muda di Bekasi tewas dibunuh oleh suaminya, Nando Kusuma Wardana (25 tahun). Ia tewas digorok oleh Nando usai terlibat cekcok rumah tangga yang diduga akibat faktor ekonomi.
Kejadian tragis Suami bunuh istri yang dialami ibu muda di Bekasi ini dilakukan di depan kedua buah hatinya yang masih kecil. Kedua anak Mega Suryani Dewi tersebut berinisial AR (3,5 tahun) dan A (1,5 tahun).
Menilik kasus Mega dan Nando tersebut, penting diketahui bahwa kehilangan orang tua karena pembunuhan adalah salah satu peristiwa yang paling traumatis yang dapat dialami oleh seorang anak.
Dampak pembunuhan orang tua bisa berdampak pada kesejahteraan mental anak bisa secara signifikan dan beragam. Meskipun, dampak orang tua dibunuh terhadap mental anak tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia anak, dukungan sosial, dan cara mengatasinya.
Baca Juga: Profil Mega Suryani Dewi, Istri Muda yang Tewas Digorok Suami di Bekasi
Beberapa dampak kehilangan orang tua terhadap mental anak, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Dampak Orang Tua Dibunuh Terhadap Mental Anak
1. Trauma Emosional
Anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua karena pembunuhan sering mengalami trauma emosional yang mendalam. Mereka dapat mengalami perasaan cemas, ketakutan, marah, dan kebingungan yang sangat kuat.
Trauma emosional menjadi salah satu dampak buruk kehilangan orang tua terhadap perkembangan mental anak.
2. Depresi
Kehilangan orang tua dapat menyebabkan anak mengalami depresi. Mereka mungkin merasa sedih secara terus-menerus, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati, dan mengalami perubahan dalam pola tidur dan makan.
3. Sulit Mengatasi Emosi
Anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi emosi mereka setelah kehilangan orang tua karena pembunuhan. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan mereka dengan benar dan bisa menjadi emosional secara tiba-tiba.
4. Merasa Takut dan Tidak Nyaman
Orang tua yang dibunuh bisa meningkatkan perasaan ketakutan dan ketidakamanan pada anak. Mereka mungkin merasa bahwa dunia tidak aman dan tidak bisa dipercaya.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Sulit Diatur, Masalah Mental hingga Keluarga
5. Sulit Konsentrasi dan Prestasi Akademik Buruk
Anak-anak yang berduka karena Orang tua yang dibunuh mungkin mengalami kesulitan dalam konsentrasi di sekolah dan penurunan prestasi akademik. Kehilangan orang tua bisa sangat mengganggu fokus mereka.
6. Merasa Bersalah
Beberapa anak mungkin merasa bersalah atas peristiwa tragis Orang tua yang dibunuh, bahkan jika mereka tidak memiliki hubungan dengan pembunuhan tersebut. Anak mungkin berpikir bahwa mereka mungkin telah melakukan sesuatu untuk mencegahnya.
7. Mengalami Masalah Sosial
Kehilangan orang tua karena pembunuhan dapat mempengaruhi hubungan sosial anak. Mereka mungkin merasa berbeda dari teman-teman mereka dan kesulitan berinteraksi sosial.
8. Perilaku Anak Cenderung Rusak
Beberapa anak yang mengalami trauma karena Orang tua yang dibunuh dapat mengembangkan kecenderungan perilaku merusak. Mental anak dapat terganggu sehingga berpotensi mengkonsumsi alkohol atau narkoba, perilaku agresif atau perilaku berisiko.
9. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
Anak-anak yang mengalami kehilangan orang tua karena pembunuhan dapat mengembangkan PTSD. Ini melibatkan pengulangan pikiran atau mimpi buruk tentang peristiwa tersebut, reaksi fisik terhadap stres, dan perubahan perilaku.
Baca Juga: 15 Cara Mengetahui Apakah Seseorang Terkena Gangguan Kesehatan Mental
Penting untuk menyediakan dukungan emosional dan psikologis yang sesuai bagi anak-anak yang mengalami kehilangan orang tua karena pembunuhan.
Konseling atau terapi dapat membantu mereka mengatasi trauma dan belajar cara mengelola emosi mereka. Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat juga sangat penting dalam membantu anak-anak melewati masa berduka yang sulit ini.
Sebelumnya diberitakan, Mega Suryani Dewi sempat curhat di media sosial bahwa hubungannya dengan sang suami sudah tidak sehat. Beberapa waktu setelahnya, Mega ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah rumah kontrakan di Jalan Cikedokan RT 01/RW 04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat.
Sumber: Berbagai Sumber.