SUKABUMIUPDATE.com - Anak yang merasa putus asa mungkin menunjukkan berbagai tanda dan perilaku tertentu. Perilaku anak putus asa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami kesulitan emosional dan psikologis.
Orang tua wajib mengenali perubahan perilaku anak yang putus asa guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut beberapa ciri-ciri anak yang merasa putus asa, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri-Ciri Anak Putus Asa
1. Perubahan Mood Drastis
Anak yang merasa putus asa mungkin menunjukkan fluktuasi emosi yang tajam. Mereka bisa tiba-tiba sangat sedih, cemas, marah, atau bahkan menjadi apatis.
Baca Juga: 15 Cara Mengetahui Apakah Seseorang Terkena Gangguan Kesehatan Mental
2. Kehilangan Minat
Anak yang putus asa mungkin kehilangan minat pada aktivitas atau hobi yang sebelumnya mereka nikmati. Ini termasuk kehilangan minat dalam bermain dengan teman-teman atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
3. Perubahan Pola Tidur
Anak bisa mengalami gangguan tidur, seperti insomnia (kesulitan tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan). Perilaku anak yang putus asa ini bisa berdampak pada mood orang tua.
5. Pola Makan Berubah
Gangguan makan, seperti kehilangan selera makan atau konsumsi makanan berlebihan, dapat terjadi.
6. Penurunan Energi
Ketika merasa putus asa, anak mungkin tampak lemah atau kelelahan sepanjang waktu. Mereka mungkin mengalami penurunan energi fisik dan mental.
7. Pikiran Negatif Berlebihan
Anak yang merasa putus asa sering memiliki pikiran negatif yang berlebihan tentang diri mereka sendiri, masa depan, atau situasi mereka.
8. Perilaku Beresiko
Beberapa anak yang merasa putus asa mungkin melakukan perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba atau alkohol, berhubungan seks tanpa perlindungan, atau perilaku berbahaya lainnya.
9. Menutup Diri
Perilaku anak yang putus asa dapat dilihat dari kebiasaan menutup diri (isolasi). Mereka cenderung tidak berbicara tentang perasaan yang sedang dialami dan tidak mencari bantuan atau dukungan dari orang lain.
Baca Juga: 6 Ciri Anak Trauma Karena Sering Dimarahi, Perilaku Sosial Tidak Sehat
Merasa putus asa dapat membuat anak menarik diri dari interaksi sosial. Mereka bisa menghindari teman-teman, anggota keluarga, atau kegiatan sosial.
10. Ekspresi Putus Asa
Beberapa anak mungkin mengungkapkan perasaan putus asa secara terbuka, seperti mengatakan bahwa mereka merasa tidak ada harapan atau tidak ingin hidup lagi.
11. Kehilangan Kepercayaan Diri
Anak yang merasa putus asa mungkin mengalami penurunan drastis dalam tingkat kepercayaan diri dan harga diri.
12. Prestasi Akademik Menurun
Gangguan emosional dapat memengaruhi kinerja akademik anak. Mereka mungkin mendapatkan nilai yang buruk atau menunjukkan penurunan dalam pencapaian akademik mereka.
13. Gejala Fisik
Gangguan mental dapat menghasilkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau masalah pencernaan tanpa sebab medis yang jelas.
Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Butuh Support System, Suka Menyendiri
Penting untuk diingat bahwa gejala putus asa pada anak dapat bervariasi dan mungkin tidak semuanya tampak pada setiap anak. Jika Updaters memiliki kekhawatiran tentang anak yang mungkin merasa putus asa atau menunjukkan tanda-tanda depresi dan kecemasan, sangat penting untuk mencari bantuan profesional secepat mungkin.
Orang tua bisa mengkonsultasikan perilaku anak tersebut dengan seorang psikolog anak, psikiater anak, atau tenaga medis kesehatan mental yang berpengalaman untuk evaluasi dan bantuan yang tepat. Dukungan dari keluarga dan profesional kesehatan mental dapat membantu anak mengatasi perasaan putus asa dan menjalani proses pemulihan yang sehat.
Sumber: Berbagai Sumber.