SUKABUMIUPDATE.com - Gaya hidup sedentary merupakan kebiasaan yang melibatkan sedikit atau tanpa aktivitas fisik seperti olahraga. Orang yang memiliki gaya hidup seperti ini biasanya menghabiskan banyak waktu untuk duduk atau berbaring.
Hal tersebut menjadikan tubuh hanya mengeluarkan sedikit kalori sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan hingga kematian.
Ada beberapa cara untuk mengatasi gaya hidup sedentary ini seperti berolahraga, melakukan berbagai aktivitas bermanfaat dan sebagainya.
Baca Juga: 12 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apa Kamu Salah Satunya?
Selain itu, bisa juga dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam mengatur jam tidur agar terbebas dari gaya hidup sedentary.
Sebagaimana dikutip dari Akurat.co yang merujuk pada ceramah Ustaz Abdul Somad, Senin (4/9/2023), mengatakan bahwa lamanya waktu tidur Rasulullah SAW adalah kisaran lima sampai enam jam saja, sebagaimana dijelaskan pada hadis berikut:
وَعَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ ، وَيَقُومُ آخِرَهُ فَيُصَلِّي . مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Artinya: Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam. Lalu beliau melakukan shalat (Mutafaqqun 'alaih). (Bukhari 1146 dan Muslim 739).
Pada malam hari Rasulullah SAW juga mengatur jam tidurnya lebih awal, seperti yang tercantum dalam hadis riwayat Bukhari Nomor 568 yakni:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا.
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum salat Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya. (Bukhari 568).
Baca Juga: 11 Ciri Remaja Mengalami Masalah Kesehatan Mental, Menyendiri dan Cepat Marah
Dari dua hadis tersebut sudah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW akan tidur setelah melaksanakan salat Isya dan tidak akan suka mengobrol hal-hal yang tidak bermanfaat setelah shalat Isya. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW untuk tidur lebih awal malam, sehingga di penghujung malam Rasulullah SAW bisa bangun untuk melaksanakan shalat malam.
Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW ini dapat menjadi salah satu cara untuk menghindari kebiasaan sedentary lifestyle yakni dengan tidur lebih awal malam dan bangun pada penghujung malam.
Selain itu, Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang waktu untuk tidur yang dianjurkan dan tidak dianjurkan yaitu:
- Tidur di pagi hari atau setelah shalat Subuh sangat tidak dianjurkan, sebab melakukan tidur di pagi hari dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas dan membuat seseorang akan malas dalam beraktivitas seperti berolahraga.
- Tidur di waktu sore hari juga dilarang oleh Rasulullah SAW, sebab bisa membuat orang kehilangan konsentrasi dalam berpikir serta emosi yang kurang stabil.
- Kemudian untuk waktu tidur yang dianjurkan adalah sebelum menjelang siang atau sebelum salat Zuhur. Melaksanakan tidur siang sebentar dalam Islam disebut dengan waktu qailullah.
Baca Juga: 8 Cara Menghadapi Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental
Dalam hadis dijelaskan:
قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَقِيلُ
Artinya: Tidurlah qailulah (siang hari) kalian, sesungguhnya setan tidak tidur di waktu qailulah (HR Ath-Thabrani)
Rebahan dan duduk lebih dari delapan jam adalah sedentary lifestyle yang banyak sekali dialami oleh anak muda jaman sekarang. Kurangnya gerak dan aktivitas yang produktif membuat sebagian besar anak muda mengalami gaya hidup seperti ini.
Sumber: Akurat.co