Mengenal Gaya Hidup Sedentary, Kurang Gerak yang Berbahaya bagi Kesehatan

Selasa 05 September 2023, 21:30 WIB
Ilustrasi. Mengenal Gaya Hidup Sedentary, Kurang Gerak yang Berbahaya bagi Kesehatan | Foto: Unplash

Ilustrasi. Mengenal Gaya Hidup Sedentary, Kurang Gerak yang Berbahaya bagi Kesehatan | Foto: Unplash

SUKABUMIUPDATE.com - Gaya hidup sedentary mengacu pada cara hidup yang melibatkan sedikit atau tanpa aktivitas fisik seperti olahraga. Orang yang memiliki gaya hidup seperti ini biasanya menghabiskan banyak waktu untuk duduk atau berbaring.

Aktivitas mereka umumnya memerlukan sedikit tenaga fisik, seperti menonton TV, bekerja di meja, bermain video game, atau menggunakan komputer dalam waktu lama.

Melansir dari Halodoc, seperti yang diberitakan oleh Majalah Men’s Health pekerja kantoran memiliki risiko yang besar, meskipun mereka sudah melakukan berbagai kegiatan olahraga secara rutin.

Baca Juga: Nomophobia: Ketakutan saat Jauh dari Ponsel, Ketahui Gejalanya

Menurut Marc Hamilton, seorang fisiolog dan profesor di Pennington Biomedical Research Center di Baton Rougue, pada Men’s Health. Seorang pria yang duduk 60 jam di meja kerja tetapi masih bekerja selama 45 menit sehari lima kali seminggu masih memiliki gaya hidup yang tidak aktif.

Menurut Hamilton pula, “Orang cenderung melihat aktivitas fisik pada satu kesatuan. Jauh daripada itu, kamu memerlukan olahraga supaya tubuh lebih sehat dan jauh dari gaya hidup sedentary.”

Pengaruh gaya hidup sedentary pada tubuh

Melansir dari National Library of Medicine, gaya hidup yang tidak aktif berhubungan dengan disfungsi metabolisme, seperti peningkatan trigliserida plasma dan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) serta penurunan sensitivitas insulin.

Lipoprotein lipase (LPL) merupakan protein yang berinteraksi pada tingkat sel, dan konsentrasi LPL yang rendah diketahui menurunkan kadar kolesterol HDL plasma, sekaligus mempengaruhi prevalensi hipertensi berat, dislipidemia akibat diabetes, gangguan metabolisme akibat penuaan, metabolisme, sindrom, dan penyakit arteri koroner.

Baca Juga: 8 Ciri Orang yang Menjalani Gaya Hidup Slow Living, Tidak Terburu-buru

Selain itu, aktivitas LPL berkurang karena kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, ketidakaktifan fisik menghambat aktivitas LPL di otot rangka dan dengan cepat menandakan gangguan metabolisme lipid. Dalam percobaan berdasarkan model tikus, penurunan aktivitas LPL pada tikus yang melakukan jalan ringan hanya sekitar 10% dari aktivitas LPL pada tikus yang hanya ditempatkan di kandangnya.

Fakta bahwa aktivitas LPL otot sangat sensitif terhadap aktivitas fisik dan aktivitas kontraktil otot dengan intensitas rendah dapat menjadi bukti yang mendukung teori bahwa perilaku menetap merupakan faktor risiko berbagai gangguan metabolisme.

Kurangnya aktivitas fisik mengurangi kepadatan mineral tulang. Dalam sebuah penelitian pada pria dan wanita dewasa yang sehat, istirahat di tempat tidur selama 12 minggu menurunkan kepadatan mineral tulang belakang lumbal, leher femoralis, dan trokanter mayor sebesar 1% –4%. Keseimbangan antara resorpsi tulang dan deposisi tulang memediasi hubungan antara perilaku kurang gerak dan penurunan kepadatan mineral tulang.

Menurut beberapa penelitian, tirah baring meningkatkan penanda resorpsi tulang dan tidak mempengaruhi penanda pembentukan tulang.

Baca Juga: 11 Cara Menjalani Gaya Hidup Slow Living, Yuk Lakukan agar Lebih Bahagia

Dampak gaya hidup sedentary

Perilaku sedentary telah dikaitkan dengan berbagai masalah dan risiko kesehatan, termasuk:

1. Obesitas

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, karena mengurangi jumlah kalori yang dibakar.

2. Masalah kardiovaskular

Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit jantung dengan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan pembekuan darah.

3. Masalah muskuloskeletal

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan kekakuan otot, nyeri sendi, dan postur tubuh yang buruk, yang dapat menyebabkan nyeri kronis dan ketidaknyamanan.

Baca Juga: 12 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apa Kamu Salah Satunya?

4. Diabetes tipe 2

Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

5. Masalah kesehatan mental

Perilaku menetap telah dikaitkan dengan tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang lebih tinggi.

6. Mengurangi umur

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menjalani hidup menetap cenderung memiliki umur lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Baca Juga: 10 Sikap Elegan yang Membuatmu Tidak Dipandang Rendah Orang Lain

Cara mengatasi dampak gaya hidup sedentary

Untuk mengatasi dampak negatif gaya hidup yang tidak banyak bergerak, penting untuk memasukkan aktivitas fisik secara teratur ke dalam rutinitas harian Anda. Ini dapat mencakup aktivitas seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda, berenang, atau berpartisipasi dalam olahraga.

Selain itu, istirahat dari duduk di depan meja atau di depan layar, bahkan untuk melakukan gerakan singkat, dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting untuk menemukan keseimbangan antara aktivitas menetap dan aktivitas fisik untuk mempertahankan gaya hidup sehat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tanpa Izin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara