SUKABUMIUPDATE.com - Playing Victim adalah istilah bahasa inggris yang merujuk pada kondisi seseorang yang mempermainkan status "korban". Maksudnya adalah mereka yang sebenarnya pelaku justru bersikap seolah dirinya adalah korban.
Istilah Playing Victim mulai marak dibicarakan usai series Layangan Putus viral di media sosial. Sosok "Mas Aris" dalam series disebut sebagai suami yang Playing Victim.
Orang yang cenderung berperan sebagai korban atau Playing Victim seringkali mengalihkan tanggung jawab atau memanfaatkan situasi untuk mendapatkan simpati, perhatian. Orang Playing Victim juga biasanya menghindari konsekuensi dari tindakan mereka sendiri.
Baca Juga: Kenali 9 Karakteristik Kepribadian Orang Silent Treatment, Hati-Hati Ya!
Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa ciri orang Playing Victim yang dapat dikenali. Yuk, simak!
Ciri Orang Playing Victim
1. Selalu Merasa Dianiaya
Orang Playing Victim cenderung melihat diri mereka sebagai korban hampir di setiap situasi. Bahkan ketika tidak ada dasar yang jelas untuk menyatakan bahwa mereka merasa dianiaya.
2. Suka Menyalahkan Orang Lain
Orang Playing Victim jarang mengakui peran atau tanggung jawab mereka dalam situasi yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, mereka cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan.
3. Memperbesar Masalah
Orang yang berperan sebagai korban cenderung memperbesar masalah. Orang Playing Victim ini kerap mengubah situasi biasa menjadi situasi yang sangat dramatis.
4. Mencari Simpati
Orang Playing Victim cenderung mencari perhatian dan simpati orang lain dengan menceritakan kisah-kisah tragis tentang hidup mereka.
Terkadang mereka menambahkan detail yang dramatis atau tidak akurat.
Baca Juga: Apakah Orang Introvert Selalu Silent Treatment? Simak Perbedaannya!
5. Mengabaikan Kritik atau Pendapat
Orang Playing Victim sering mengabaikan kritik konstruktif atau pendapat orang lain yang tidak sesuai dengan pandangan mereka sebagai korban.
6. Memanfaatkan Situasi untuk Keuntungan
Orang Playing Victim mungkin menggunakan peran korban untuk mendapatkan kelonggaran, bantuan, atau keuntungan lain dalam situasi tertentu.
7. Manipulatif
Orang yang berperan sebagai korban dapat memanipulasi perasaan orang lain dengan menggambarkan diri mereka dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan.
8. Tidak Bertanggung Jawab
Orang Playing Victim cenderung tidak mengambil tanggung jawab untuk tindakan atau keputusan mereka, bahkan ketika mereka memiliki peran dalam menghasilkan hasil tersebut.
9. Sering Berbicara tentang Kesulitan dan Kesengsaraan
Orang yang berperan sebagai korban cenderung sering membicarakan masalah dan kesulitan dalam hidup mereka sebagai cara untuk menarik perhatian.
Baca Juga: 8 Karakteristik Kepribadian Anak yang Sering Dimarahi, Hiperaktif!
10. Menghindari Tanggung Jawab
Orang Playing Victim mungkin mencari cara untuk menghindari konsekuensi dari tindakan mereka, sering kali dengan berdalih bahwa mereka adalah korban dalam situasi tersebut.
11. Sulit Menerima Nasihat atau Bantuan
Meskipun terlihat membutuhkan dukungan, mereka mungkin sulit menerima nasihat atau bantuan karena mungkin mengganggu peran mereka sebagai korban.
Perilaku Playing Victim bisa menjadi bentuk pertahanan diri atau cara untuk menghadapi perasaan tidak aman atau tidak nyaman. Namun, menjadi Orang Playing Victim termasuk taktik manipulatif tidak sehat dalam hubungan atau interaksi sosial.
Jika Updaters merasa seseorang terlibat dalam perilaku tersebut atau jika kamu sendiri merasa cenderung melakukannya, maka cobalah mencari dukungan dan mungkin berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental untuk membantu memahami dan mengatasi sumber perilaku tersebut.
Sumber: Berbagai Sumber.