10 Dampak Negatif Orang Tua Strict Parents, Anak Bisa Stress!

Selasa 15 Agustus 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi. Dampak Negatif Orang Tua Strict Parents, Anak Bisa Stress! (Sumber : pixabay.com/@IqbalNurilAnwar)

Ilustrasi. Dampak Negatif Orang Tua Strict Parents, Anak Bisa Stress! (Sumber : pixabay.com/@IqbalNurilAnwar)

SUKABUMIUPDATE.com - Pendekatan orang tua strict parents dapat memiliki dampak buruk pada anak-anak dalam jangka panjang, meskipun tujuannya mungkin untuk mendidik dan melindungi mereka.

Istilah Strict parents mengacu pada orang tua yang menerapkan aturan, pembatasan, dan pengawasan yang ketat terhadap anak-anak mereka. Hal ini bisa berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Merangkum dari berbagai sumber, beberapa dampak negatif orang tua strict parents diantaranya:

Dampak Buruk Orang Tua Strict Parents

1. Kepercayaan Diri Rendah

Anak-anak yang diberlakukan secara ketat sering kali memiliki rendahnya percaya diri. Ini mereka mungkin merasa mereka tidak dapat mengambil keputusan sendiri atau mengatasi tantangan.

2. Tidak Mampu Mengambil Keputusan

Orang tua yang mengambil semua keputusan untuk anak-anak bisa menghambat perkembangan keterampilan pengambilan keputusan mereka.

3. Anak Cenderung Melawan

Anak-anak bisa merasa terdesak atau terpojok oleh aturan yang ketat.

Baca Juga: 8 Alasan Orang Introvert Suka Sendirian, Bisa Lebih Fokus!

Hal ini dapat menyebabkan perlawanan atau bahkan melanggar aturan dengan sengaja.

4. Anak Merasa Tidak Cukup Baik

Tekanan dan harapan yang tinggi dari orang tua strict bisa menyebabkan anak-anak merasa tidak pernah cukup baik dan selalu berusaha untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis.

5. Kurang Kreatif dan Inovatif

Aturan yang sangat kaku dan ketat bisa menghambat perkembangan kreativitas dan inovasi pada anak-anak.

6. Stress dan Cemas Berlebihan

Tingkat stress yang tinggi karena tekanan yang diberlakukan dapat menyebabkan stres kronis dan kecemasan pada anak-anak.

7. Keterampilan Sosial Rendah

Keterbatasan dalam berinteraksi dengan teman sebaya atau mengambil inisiatif dalam situasi sosial bisa menjadi hasil dari pembatasan yang ketat.

8. Putus Asa dan Frustasi

Anak-anak mungkin merasa tidak memiliki kendali atas hidup mereka atau merasa tidak dihargai, yang dapat menyebabkan perasaan putus asa dan frustasi.

9. Perilaku Tidak Sehat

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang sangat ketat mungkin cenderung berbalik arah saat mendapatkan kebebasan lebih di usia yang lebih tua.

Baca Juga: 10 Tanda Orang Tua Berhasil Mendidik Anak, Punya Emosi Sehat

Hal ini bisa berujung pada perilaku yang tidak sehat atau tidak bertanggung jawab.

10. Kurangnya Keterampilan Problem Solving

Terlalu sering diatur dan diarahkan oleh orang tua, anak-anak mungkin kurang terlatih dalam menyelesaikan masalah atau mengatasi hambatan.

Selain itu, keterbatasan dalam komunikasi dan ketidaksetujuan atas aturan yang ketat bisa menyebabkan hubungan yang tegang antara anak dan orang tua.

Kemudian, anak-anak perlu memiliki kesempatan untuk menjelajahi dan mengembangkan identitas mereka sendiri. Orang tua yang terlalu ketat mungkin menghambat proses ini.

Baca Juga: 12 Ciri Seseorang Punya Pengalaman Trauma Masa Kecil, Yuk Kenali!

Penting untuk mencari keseimbangan dalam pendekatan pengasuhan, memberikan anak kebebasan yang sesuai dengan usia dan perkembangan mereka sambil tetap memberikan panduan dan batasan yang diperlukan.

Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak-anak sangat penting untuk memahami kebutuhan dan perasaan masing-masing pihak.

Jika ada kekhawatiran tentang dampak dari pendekatan pengasuhan yang ketat, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan anak atau konselor.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa