SUKABUMIUPDATE.com – Membaca buku self improvement bisa jadi pilihan untuk mengisi waktu luang karena pembahasannya berkaitan dengan kehidupan sehari-sehari dan bisa memberikan banyak pengetahuan tentang hidup.
Buku self improvement menginspirasi untuk menjadi lebih baik melalui kata-kata motivasi di dalamnya. Pembaca akan diberitahu cara mengubah pandangan hidup agar lebih bermakna dan memuaskan untuk meraih kesuksesan.
Melalui buku self improvement, wawasan dan kualitas diri bisa bertambah. Selain itu, dapat mengajarkan tentang meraih kebahagiaan, hingga mengembangkan potensi yang ada.
Baca Juga: 11 Manfaat Membaca Buku, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Mental
Berikut tujuh rekomendasi buku self improvement yang dikutip dari berbagai sumber
1. Filosofi Teras
Filosofi Teras yang ditulis oleh Henry Manampiring menceritakan tentang stoisisme yaitu konsep filosofi Yunani-Romawi kuno yang bantu mengatasi emosi negatif dan membuat mental menjadi tangguh dalam menghadapi masalah hidup.
Buku ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan bahasa dan istilah yang mudah dipahami oleh banyak orang.
Baca Juga: 7 Lagu Bertemakan Nasionalisme dari Musisi Indonesia, Cocok Untuk 17 Agustus
2. Atomic Habit – James Clear
Atomic Habit karya penulis James Clear tentang mengubah hidup tidak harus dengan memikirkan hal-hal besar, tapi bisa dimulai dari kebiasaan kecil sehari-hari. Seperti bangun lima menit lebih awal atau berolahraga pagi.
Buku ini juga mengungkapkan bahwa perubahan-perubahan kecil bisa mengubah hidup jadi lebih baik dan mendatangkan pengaruh besar pada karir, hubungan pribadi, dan hidup.
Atomic Habit juga menjelaskan teori-teori ilmiah dalam biologi, psikologi, dan ilmu saraf. Ditambah kisah-kisah inspiratif dari para juara olimpiade, CEO bisnis, hingga ilmuwan tentang kebiasaan-kebiasaan kecil agar tetap produktif, termotivasi, dan bahagia.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi PTSD, Gangguan Mental yang Bisa Disebabkan Trauma Masa Kecil
3. Berani Tidak Disukai
Berani Tidak Disukai menyajikan jawaban sederhana berdasarkan teori Alfred Adler dalam percakapan seorang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana menentukan arah hidup, bebas dari belenggu trauma masa lalu, dan beban ekspektasi orang lain.
Buku ini akan membuat pembacanya memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal tidak penting dari pikiran. Memperlihatkan cara pikir yang bebas akan membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin berlakukan bagi diri sendiri.
Buku ini juga memperlihatkan fenomena di Jepang yang mengisolasi diri di kamar sangat lama, karena terlalu memikirkan kata orang lain hingga tak percaya diri, menjadikan seseorang merasa tidak bahagia.
Dalam buku ini akan dibuat memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal tidak penting dari pikiran. Berani Tidak Disukai mengangangkat tentang mencintai diri sendiri agar bahagia.
Baca Juga: Lapang Merdeka Sukabumi: Hotel Victoria dan Pidato Kemerdekaan Bung Karno
4. What’s So Wrong About Your Self Healing
Buku karya Ardhi Mohammad akan membahas tentang self-healing ketika masih ada emosi negatif dalam diri setelah menenangkan diri dari rasa cemas, kesepian, pasrah, dan sedih yang dirasakan.
What’s So Wrong About Your Self Healing juga memperlihatkan tentang pentingnya pola asuh orang tua terhadap pola pikir anak. Penggunaan bahasa dalam buku ini mudah dimengerti untuk menjelaskan teori-teorinya.
5. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat mengajarkan untuk bersikap bijaksana dalam menentukan yang perlu dipedulikan bagi pembaca yang mudah overthinking, selalu cemas, dan merasa takut akan pilihan.
Penulis Mark Manson mengangkat fenomena-fenomena zaman kini dan memberikan banyak tips untuk membuat hidup lebih baik dan mendapatkan bahagia.
Baca Juga: 10 Ciri Orang Tua yang Kelak Anaknya Akan Sukses, Yuk Kenali!
6. Tak Apa-Apa Tak Sempurna
Tak Apa-Apa Tak Sempurna adalah buku yang membantu pembaca untuk menerima diri apa adanya dan tidak perlu cemas memikirkan kata orang lain. Membuat pembacanya untuk fokus lebih mencintai diri sendiri dan mengeluarkan kemampuan diri dengan keberanian yang besar.
Buku ini cocok bagi yang merasa kemampuan diri kurang, kegagalan adalah masalah besar, tertekan dengan hidup, tidak percaya diri, dan lebih rendah dari orang lain. Karena buku ini mengajarkan bahwa menjadi tidak sempurna bukan hal buruk.
Baca Juga: Doa Mohon Dilindungi dari Orang-Orang Dzalim, Yuk Amalkan
7. Insecurity is My Middle Name
Insecurity is My Middle Name adalah buku self improvement pertama dari penulis Alvi Syahrin. Buku ini membicarakan tentang insecure yang sering dialami diri sendiri saat melihat pencapaian orang lain atau tidak percaya diri.
Melalui buku ini akan memperlihatkan cara untuk berdamai dengan rasa insecure. Ditemani dengan wawasan dan cara pandang terhadap hal-hal yang menjadi penyebab insecure.
Writer: Octa