SUKABUMIUPDATE.com - Doa Melihat Langit ini bisa diamalkan ketika sedang menatap salah satu keindahan sang maha kuasa. Misalnya ketika melihat fenomena langit hujan meteor Piscis Austrinid.
Mengutip dari laman Langit Selatan, fenomena puncak hujan meteor Piscis Austrinid bakal terjadi hari ini Sabtu, (29/7/2023) mulai pukul 19:52 WIB sampai fajar menyingsing, sementara bulan Cembung baru terbenam pada pukul 03:14 WIB.
Jadi pengamat baru bisa bebas dari cahaya Bulan mulai lewat tengah malam sampai fajar menyingsing.
Baca Juga: 9 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kepribadian, Impulsif dan Emosian
Sambil menantikan fenomena langit hujan meteor di bulan Juli ini, yuk simak Bacaan Doa Melihat Langit berikut sebagaimana dilansir dari NU Online:
Bacaan Doa Ketika Melihat Langit
Doa Ketika Melihat Langit yang dianjurkan Nabi Muhammada SAW dalam hadits shahih tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 191.
رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilan subhânaka faqinâ ‘adzâban nâr (Q.S. Ali Imran ayat 191)
“Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka." (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Baca Juga: Pakai Golok, Pelaku Gorok dan Bacok Warga Kebonpedes Sukabumi
Segala ciptaan baik di alam raya maupun dalam diri manusia adalah tanda atau ayat (keagungan) Allah. Maka dari itu, saat seseorang menyaksikan ciptaan-Nya seperti fenomena langit hujan meteor bulan Juli, semestinya juga membawa kepada pengalaman ruhaniyah akan kemahabesaran itu.
Fenomena langit seperti hujan meteor memang selalu menarik untuk diamati terutama oleh orang yang menggemari astronomi.
Sebelumnya diberitakan, hujan meteor Piscis Austrinid sebenarnya terjadi sejak 15 Juli sampai 10 Agustus dan mengalami puncaknya pada 29 Juli. Saat periode puncak ini disebut bisa terlihat hingga lima meteor setiap jamnya.
Hujan meteor yang berlangsung akan tampak datang dari rasi Piscis Austrinus dengan kecepatan 35 km/detik.
Hujan Meteor
Melansir dari In The Sky, fenomena hujan meteor muncul ketika Bumi melewati aliran puing-puing yang tertinggal dari komet dan asteroid.
Seiring waktu, puing ini mendistribusikan diri mereka sendiri sepanjang orbit objek induk di sekitar tata surya. Bintang jatuh terlihat setiap kali salah satu dari puing-puing ini bertabrakan dengan atmosfer bumi, biasanya terbakar pada ketinggian sekitar 70 hingga 100 km.
Pada hari-hari tertentu dalam setahun, orbit Bumi melewati aliran yang sangat padat, terkait dengan komet atau asteroid yang telah melepaskan material padat dalam jumlah besar ke ruang angkasa dan menimbulkan hujan meteor tahunan.
Hujan seperti itu berulang setiap tahun, setiap kali Bumi melewati titik tertentu di orbitnya di mana ia melintasi aliran material tertentu.