SUKABUMIUPDATE.com - Barbie adalah boneka yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat, Mattel, dan diperkenalkan pada Maret 1959 silam. Ruth Handler, pembuat boneka ini mendapatkan inspirasi dari sebuah boneka asal Jerman yang bernama Bild Lilli.
Berbekal ragam kreativitas, Barbie kini diproduksi menjadi sebuah film live action. Artinya, tayangan yang ditampilkan tidak hanya berbentuk animasi melainkan wujud Barbie dalam bentuk manusia.
Baca Juga: 13 Cara Memperbaiki Mental Breakdown, Yuk, Kenali Tanda Gangguan Kecemasan!
Film Barbie Live Action berkisah tentang kehidupan para Barbie yang memiliki karakter berbeda-beda. Semua perempuan dipanggil Barbie dan laki-laki dipanggil Ken, tetapi mereka dapat saling mengenal.
Boneka Barbie Down Syndrome
Menarik diketahui, jauh sebelum Film Barbie Live Action rilis, sebuah boneka Barbie yang mewakili penyandang Down Syndrome telah diluncurkan. Boneka Barbie ini muncul berkat kerja sama dengan National Down Syndrome Society atau NDSS di Amerika Serikat.
Ellie Goldstein, model dan mantan bintang sampul Glamour UK, berbagi pesan tentang boneka Barbie pertama yang mewakili penyandang Down Syndrome, melalui Instagram dia.
"Ketika saya melihat boneka itu, saya merasa sangat tersentuh dan bangga," kata Ellie Goldstein, dikutip via Tempo.co, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: 11 Cara Memperbaiki Mental yang Hancur Berantakan Karena Tekanan Hidup
Ia menjelaskan, anak-anak akan bermain boneka itu dan belajar tentang perbedaan setiap orang. Menurut dia, keanekaragaman itu penting dipahami.
"Melihat lebih banyak orang seperti saya di dunia dan tanpa bersembunyi, Barbie membantu mewujudkan itu," tuturnya.
Boneka Barbie ini merupakan bagian dari lini Barbie Fashionistas yang diluncurkan pada 2022.
Manfaat Mainan Inklusif untuk Anak Seperti Boneka Barbie Down Syndrome
Mengutip Times of India, peranan mainan dalam kehidupan anak tidak terbatas sekadar kesenangan.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Ganda: Gangguan Identitas Disosiatif, Kelainan Mental?
Selama waktu bermain, anak belajar banyak tentang dunia sekitar dan dirinya sendiri. Mengenal berbagai etnis, disabilitas, jenis kelamin, dan budaya melalui mainan membantu orang tua membesarkan anak yang memiliki sifat bijak dan rasa peduli.
Mainan yang inklusif atau ketercakupan yang terbuka penting untuk anak-anak dengan kondisi seperti down syndrome. Sosok Barbie down syndrome atau jenis lainnya yang mewakili kebutuhan khusus misalnya, baik untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Mainan semacam itu bermanfaat untuk medium anak belajar dan mengembangkan wawasan tentang rasisme dan gagasan kecantikan yang sempit. Memperkenalkan beragam mainan untuk anak akan membantu mengidentifikasi orang yang berbeda.
Baca Juga: 9 Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental, Bisa Mengurangi Stress
Terkadang anak-anak tidak berada di lingkungan berisi orang dari etnis atau kondisi fisik yang berbeda dengan dia. Mainan, pertunjukan kartun, dan buku cerita bisa memudahkan anak untuk memahami keragaman secara positif.
Mainan memupuk perkembangan kognitif anak selama tahun-tahun terpenting. Berinvestasi dalam mainan inklusif untuk anak menumbuhkan nilai-nilai positif seperti empati, toleransi, dan penerimaan.
SUMBER: TEMPO.CO | GLAMOUR | TIMES OF INDIA