SUKABUMIUPDATE.com - Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif, adalah kondisi ketika individu memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda. Meski ada dua jenis, kepribadian ini ada dalam diri satu orang.
Kondisi seseorang memiliki kepribadian lebih dari satu termasuk salah satu gangguan mental yang jarang terjadi. Gangguan identitas disosiatif menunjukkan adanya disosiasi atau ketidaksesuaian hubungan antara pikiran, ingatan, lingkungan, tindakan, serta identitas diri.
Melansir pkk.uma.ac.id, orang dengan kepribadian ganda kerap tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan psikologis disosiatif. Padahal, jika dibiarkan, masalah psikologis ini dapat memicu pikiran untuk bunuh diri.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Ganda: Gangguan Identitas Disosiatif, Kelainan Mental?
Maka dari itu penting mengetahui ciri-ciri orang dengan kepribadian ganda, agar penanganan dapat diberikan segera.
Ciri-Ciri Kepribadian Ganda
1. Marah tanpa alasan jelas
Kondisi ini disebabkan oleh kemarahan kepribadian lain dalam diri karena dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah.
Akan tetapi, kemarahan juga bisa muncul dari situasi sebaliknya. Misalnya, orang asli DID tidak menyukai kepribadian lain yang mencoba bertindak negatif.
Agitasi yang terjadi di dalam diri Anda tampak seperti kemarahan tanpa alasan yang jelas bagi orang lain.
2. Hilang ingatan atau Amnesia
Salah satu ciri utama DID adalah kehilangan ingatan atau amnesia yang melibatkan periode waktu yang signifikan. Orang dengan DID mungkin tidak ingat apa yang terjadi selama periode saat 'kepribadian lain' mengambil alih.
Artinya, seseorang dengan kepribadian ganda biasanya tidak ingat ketika tubuh dan pikiran diambil alih oleh kepribadian lain. Tingkat amnesia pada kepribadian ganda dibagi menjadi empat kategori berikut.
- Localized amnesia: tidak bisa mengingat kejadian untuk sementara waktu.
- Selective amnesia: tidak dapat menjelaskan kejadian secara rinci.
- Generalized amnesia: kesulitan untuk mengingat detail semua momen dalam hidup.
- Systematised amnesia: tidak dapat mengingat objek atau subjek tertentu.
3. Perubahan identitas dan kepribadian
Orang dengan DID memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda.
Setiap identitas ini memiliki pola pemikiran, perasaan, dan perilaku yang unik. Kabar buruknya, dua kepribadian tersebut dapat berubah sangat drastis dan mendadak.
4. Persepsi diri yang terfragmentasi
Individu dengan DID sering mengalami perasaan fragmentasi atau tidak utuh sebagai diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa seperti potongan-potongan dari diri mereka yang berbeda-beda.
5. Peralihan kepribadian
Perpindahan antara satu kepribadian ke kepribadian lain seringkali disebut sebagai "peralihan kepribadian." Proses ini bisa spontan, didorong oleh stres, atau dipicu oleh situasi atau peristiwa tertentu.
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V, orang dengan kepribadian ganda biasanya mengalami derealisasi dan depersonalisasi. Derealisasi membuat seseorang merasa bahwa lingkungannya tidak nyata, sedangkan depersonalisasi adalah perasaan seolah-olah jiwa terlepas dari tubuh.
Baca Juga: Mengenal Ambivert, Tipe Kepribadian Diantara Introvert dan Ekstrovert
Depersonalisasi membuat seseorang merasa seperti melihat diri sendiri dari luar tubuh. Ditambah dengan derealisasi, seseorang mungkin merasa seolah-olah kehilangan kendali atas diri sendiri.
6. Gangguan fungsi sosial, pekerjaan, atau sekolah
Perubahan kepribadian yang drastis dan amnesia yang terjadi pada individu dengan DID dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau sekolah.
Beberapa orang dengan kepribadian ganda juga kerap mengalami halusinasi. Dilansir dari American Association for Marriage and Family Therapy, halusinasi membuat seseroang merasa seperti mendengar bisikan di kepala. Peristiwa munculnya suara-suara tersebut dapat memengaruhi perilaku, sehingga secara tidak sadar dapat bertindak sesuai dengan suara yang muncul.
7. Riwayat trauma atau pelecehan
Kebanyakan individu dengan DID memiliki riwayat trauma fisik, seksual, atau emosional yang berat, terutama yang terjadi pada masa kanak-kanak. Kondisi ini sering dianggap sebagai bentuk perlindungan diri terhadap pengalaman traumatis.
8. Bingung tentang identitas pribadi
Orang dengan DID sering mengalami kebingungan tentang identitas pribadi mereka. Mereka mungkin merasa tidak mengenal diri mereka sendiri atau merasa seperti orang yang berbeda dalam situasi yang berbeda.
9. Perubahan suasana hati
Beberapa individu dengan DID mungkin menemukan bukti fisik dari perubahan kepribadian, seperti catatan tulisan tangan yang berbeda atau barang-barang yang hilang.
Selain itu, perubahan suasana hati yang tiba-tiba juga dapat menjadi ciri orang dengan kepribadian ganda. Perubahan suasana hati orang dengan dua kepribadian yaitu bisa tiba-tiba senang, padahal sebelumnya sangat sedih.
Alasan di balik perubahan suasana hati ini pun tidak jelas. Dampaknya yaitu dapat mengganggu kesehatan mental, aktivitas sehari-hari dan hubungan dengan orang lain.
Baca Juga: 13 Cara Memperbaiki Mental Breakdown, Yuk, Kenali Tanda Gangguan Kecemasan!
Seperti diketahui, penyebab utama orang memiliki kepribadian ganda atau gangguan disosiatif yaitu trauma masa lalu. Seperti trauma masa anak-anak, penyiksaan fisik, pelecehan seksual, kecemasan yang luar biasa akibat munculnya ingatan menyakitkan.
Trauma yang mendalam membuat seseorang tidak kuat dan akhirnya membentuk kepribadian lain dengan tujuan agar bisa lari dari luka trauma tersebut.
Kepribadian ganda sering terjadi sebagai mekanisme bertahan dari trauma yang berat atau stres yang luar biasa, terutama yang terjadi pada masa kanak-kanak.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis dan penanganan gangguan disosiatif identitas (DID) harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental yang berpengalaman. Hal ini karena ciri-ciri kepribadian ganda bisa berbeda pada setiap penderitanya.
Sumber: pkk.uma.ac.id