10 Prinsip Hidup Slow Living Lifestyle, Suka Menikmati Momen Kecil

Sabtu 22 Juli 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi. Prinsip Hidup Slow Living Lifestyle, Suka Menikmati Momen Kecil! | Foto:: iStock

Ilustrasi. Prinsip Hidup Slow Living Lifestyle, Suka Menikmati Momen Kecil! | Foto:: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Gaya hidup slow living adalah pendekatan yang bertujuan untuk memperlambat ritme kehidupan dan menikmati momen-momen dengan lebih sadar dan perlahan.

Seperti namanya, gaya hidup slow living cenderung lebih santai. Ini karena slow living lifestyle menekankan pada kualitas hidup, keseimbangan, dan menghindari kesibukan yang berlebihan.

Apakah updaters termasuk orang yang menerapkan gaya hidup slow living? Yuk, kenali ciri-ciri gaya hidup slow living berikut ini!

Prinsip Hidup Slow Living Lifestyle

1. Kesadaran akan waktu

Orang yang mengikuti slow living berusaha untuk hidup dengan lebih sadar akan waktu dan menghindari terjebak dalam rutinitas yang membabi buta. Mereka berusaha mengalami setiap momen dan menikmati setiap aktivitas dengan kesadaran penuh.

2. Mengurangi kesibukan

Slow living menekankan pentingnya mengurangi kesibukan dan tidak terlalu memenuhi hidup dengan kegiatan yang tidak penting.

Baca Juga: Gaya Hidup Lulu Tobing Santai Meski Suami Tajir, Apa Itu Slow Living?

Ya, mengambil lebih sedikit tanggung jawab dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting adalah bagian dari filosofi slow living lifestyle.

3. Sederhana dan kembali ke alam

Penganut slow living lifestyle sering menghargai alam dan kehidupan sederhana. Mereka cenderung menyukai kegiatan di alam terbuka dan menghindari konsumsi berlebihan yang tidak perlu.

4. Senang menikmati momen kecil

Slow living mengajarkan untuk menemukan kebahagiaan dalam momen-momen kecil sehari-hari, seperti menikmati secangkir kopi, berjalan-jalan santai, atau menikmati bunga yang sedang mekar.

5. Pekerjaan dan kehidupan pribadi seimbang (work life balance)

Gaya hidup slow living berfokus pada menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka menghindari bekerja terlalu keras sehingga kehilangan waktu untuk bersantai dan menikmati kehidupan.

6. Tidak boros

Penganut slow living berusaha untuk menjadi lebih sadar akan konsumsi mereka. Mereka berusaha untuk mengurangi pemborosan, membeli barang-barang yang berkualitas dan lebih tahan lama, serta menghindari konsumsi yang berlebihan.

7. Menghargai proses daripada hasil akhir

Orang yang mengamalkan slow living menghargai proses yang mereka jalani dalam setiap aktivitas, bukan hanya mengarahkan perhatian pada hasil akhir. Mereka belajar menikmati perjalanan dan pengalaman di sepanjang jalan.

8. Memperlambat teknologi

Gaya hidup slow living mendorong untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dan mengalokasikan waktu untuk berhubungan langsung dengan orang-orang di sekitar mereka.

9. Membuat ruang untuk refleksi

Slow living memberi penekanan pada pentingnya menyediakan waktu untuk refleksi pribadi, meditasi, atau kegiatan yang membantu merilekskan pikiran.

10. Menghargai hubungan sosial

Gaya hidup slow living juga mengajarkan nilai pentingnya menjalin hubungan sosial yang berarti dan mendalam dengan orang lain.

Baca Juga: Karir Mendiang Bang Jagong, Seniman Sunda Sahabat Komedian Sule

Penting untuk diingat bahwa gaya hidup slow living tidak harus diikuti dengan ketat, tetapi dapat diadopsi dalam beberapa aspek kehidupan agar kita bisa menciptakan keseimbangan yang lebih baik dan mengalami hidup dengan lebih mendalam dan bahagia.

Setiap individu dapat menyesuaikan filosofi slow living lifestyle sesuai dengan situasi dan nilai-nilai pribadi mereka.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa