SUKABUMIUPDATE.com - Lulu Tobing salah satu artis tanah air yang menerapkan prinsip gaya hidup slow living. Ia bahkan menyebut tidak berambisi atas apapun dan cenderung lebih slow atau santai dalam menjalani kehidupannya.
Pengertian slow living adalah pola pikir di mana seseorang menyusun gaya hidup yang lebih bermakna, sadar dan sejalan dengan apa yang diinginkan dalam hidup.
Ternyata, gaya hidup slow living dapat memberikan sejumlah manfaat yang signifikan terhadap kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Karir Mendiang Bang Jagong, Seniman Sunda Sahabat Komedian Sule
Seperti yang dilakukan Lulu Tobing, berikut sederet manfaat slow living lifestyle bagi kesehatan mental. Yuk, simak!
Manfaat Gaya Hidup Slow Living bagi Kesehatan Mental
1. Mengurangi stres
Slow living mendorong seseorang untuk mengurangi kesibukan agar tidak terburu-buru dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengurangi tekanan dari kegiatan yang berlebihan, seseorang dapat mengalami penurunan tingkat stres, kekhawatiran dan ketegangan emosional.
2. Fokus momen yang sedang berlangsung
Fokus pada momen-momen sekarang dan pengalaman yang sedang berlangsung membantu meningkatkan kesadaran. Ini membantu mengurangi kecemasan tentang masa depan dan memori masa lalu yang bisa membuat stres.
3. Penyembuhan dan pemulihan
Slow living lifestyle memberikan kesempatan bagi seseorang untuk benar-benar beristirahat dan memulihkan diri.
Apalagi di tengah kehidupan yang seringkali penuh dengan tuntutan dan kegiatan yang cepat, gaya hidup slow living memberi waktu untuk menenangkan pikiran dan mengistirahatkan tubuh.
4. Kreativitas dan inspirasi
Pikiran seseorang dapat lebih mudah menemukan inspirasi dan menciptakan ide-ide kreatif dengan menghabiskan lebih banyak waktu untuk merenung. Selain merasa bebas dari tekanan waktu, ini juga dapat menjadi terapi yang baik untuk mengatasi stres dan kecemasan.
5. Meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan
Seseorang dapat merasakan kebahagiaan yang lebih tulus dengan menjalani hidup yang lebih sadar dan menghargai momen-momen kecil.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Kegiatan Quality Time yang Mudah dan Murah Dilakukan, Bisa Deep Talk?
Fokus pada kualitas hidup daripada kuantitas juga dapat meningkatkan perasaan kepuasan dalam hidup.
6. Mengurangi perbandingan sosial
Gaya hidup slow living dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain, terutama media sosial yang penuh tekanan. Ini membantu mengurangi perasaan tidak memadai atau tidak berharga.
7. Mengembangkan rasa syukur
Rasa syukur atas apa yang dimiliki dapat meningkat sebagai upaya menghargai hal-hal sederhana. Rasa syukur dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental dan perasaan bahagia.
8. Meningkatkan hubungan sosial
Slow living lifestyle dapat memberi kesempatan bagi seseorang untuk lebih menghargai hubungan sosial. Dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman-teman, seseorang dapat merasa lebih terhubung secara emosional dan menjadi bahagia.
9. Mengurangi multitasking
Multitasking yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres dan mengganggu fokus mental. Slow living mendorong untuk lebih berfokus pada satu tugas pada satu waktu, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan.
10. Meningkatkan kesadaran diri
Melalui gaya hidup slow living, seseorang dapat mengalami peningkatan kesadaran diri dan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah mental atau emosional dan membangun kualitas hidup yang lebih baik.
Baca Juga: Gaya Hidup Lulu Tobing Santai Meski Suami Tajir, Apa Itu Slow Living?
Dengan mengadopsi gaya hidup slow living, seseorang dapat merasakan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan mental dan emosional mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda, sehingga tidak semua orang cocok dengan pendekatan slow living lifestyle.