SUKABUMIUPDATE.com - Marah adalah salah satu emosi alami yang dirasakan oleh anak-anak dan juga orang dewasa.
Namun, jika tidak diungkapkan atau dikelola dengan tepat, marah dapat memiliki dampak negatif pada anak-anak.
Banyak yang menyebut, dampak marah orang tua ternyata menyumbang karakter nakal pada anak. Bahkan, menurut penelitian di When Anger Hurts Your Child yang dilansir via lakeside.net, dampak orang tua marah pada anak bisa beragam, diantaranya:
Dampak Buruk Orang Tua Marah pada Anak
1. Anak-anak dari orang tua yang marah lebih agresif dan tidak patuh
2. Anak-anak dari orang tua yang marah kurang berempati
3. Anak-anak dari orang tua yang pemarah memiliki penyesuaian keseluruhan yang buruk
4. Ada hubungan yang kuat antara kemarahan orang tua dan kenakalan
5. Efek dari kemarahan orang tua dapat terus berdampak pada anak yang sudah dewasa, termasuk meningkatnya derajat depresi, keterasingan sosial, kekerasan terhadap pasangan, serta pencapaian karir dan ekonomi.
Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Tidak Suka Padamu, Gak Tertarik Ngobrol!
Selain itu, beberapa dampak lain dari marah orang tua yang tidak terkendali terhadap anak, yaitu:
6. Masalah Kesehatan Mental dan Emosional
Anak-anak yang sering marah tanpa kontrol dapat mengalami masalah kesehatan mental dan emosional. Mereka mungkin mengalami stres yang berlebihan, kecemasan, dan depresi.
7. Gangguan Hubungan dengan Orang Lain
Perilaku marah yang tidak terkendali dapat membuat anak kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dengan teman-teman, keluarga, dan anggota masyarakat lainnya.
8. Prestasi Akademik Menurun
Marah yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anak dalam belajar, menyebabkan penurunan prestasi akademik.
9. Masalah Sosial
Anak-anak yang sering marah dapat mengalami masalah dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti mengisolasi diri, menolak bermain dengan teman-teman, atau bahkan mengalami masalah perilaku di sekolah.
10. Perilaku Agresif
Jika marah tidak diungkapkan dengan cara yang sehat, anak-anak mungkin menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul, menggigit, atau merusak barang-barang.
11. Dampak Fisik
Marah yang tidak terkendali dapat menyebabkan dampak fisik pada anak, seperti meningkatnya tekanan darah, sakit kepala, atau masalah kesehatan lainnya.
12. Sulit Mengatur Emosi
Anak-anak yang sering marah mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali dan mengatur emosi mereka dengan baik.
13. Harga Diri Rendah
Anak-anak yang sering marah dan mengalami masalah dalam mengelola emosi mereka mungkin mengalami penurunan harga diri dan merasa tidak dihargai.
14. Sikap Negatif terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
Perasaan marah yang terus-menerus dapat menyebabkan anak mengembangkan sikap negatif terhadap diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah
Orang tua dan pengasuh berperan penting untuk membantu anak-anak dalam mengelola dan mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang sehat.
Hal ini bisa mencakup memberikan dukungan emosional, mengajarkan strategi pengelolaan emosi. Contohnya adalah bernapas dalam-dalam atau berbicara tentang perasaan mereka dan memberikan contoh positif ketika menghadapi emosi yang kuat.
Apabila perilaku marah anak mengkhawatirkan atau mengganggu kehidupan sehari-hari, maka lebih baik berkonsultasi dengan profesional. Khususnya ahli di bidang kesehatan mental untuk bantuan lebih lanjut.
Sumber: lakeside.net