SUKABUMIUPDATE.com - Modus pemerasan saat ini semakin membuat waswas. Bahkan ada yang nekat melakukan hal tak terduga untuk memeras calon korban, diantaranya dengan modus video call.
Hal tersebut pernah menimpa seorang pria di Sukabumi. Ia mengaku diancam oleh orang yang tak dikenal via telepon setelah melakukan video call.
"Awalnya ada nomor dengan profil perempuan mengirimkan chat berisi meminta bantuan, kemudian setelah chat beberapa saat terjadi video call dengan dia. Nah saat video call itu malah seperti menonton ketelanjangan yang dia perlihatkan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (19/7/2023).
Nah, setelah beberapa saat kemudian muncul chat bernada ancaman dan pemerasan. "Dia mengancam akan mempublish di media sosial jika tidak memberikan sejumlah uang," jelasnya.
Contoh lainnya, seperti dilansir dari suara.com mengutip akun Twitter bandarantariksa. Wanita dengan user name Arika itu mengungkapkan bahwa ia nyaris menjadi korban pemerasan.
Saat itu, seseorang melakukan video call ke nomor telponnya. Karena ia tidak mengetahui nomor tersebut, maka Arika memutuskan untuk tak mengangkatnya.
Arika kemudian mengecek nomor tersebut pada aplikasi Get Contact. Dari ulasan di aplikasi tersebutlah, ia mengetahui nomor tersebut akan melakukan pemerasan.
"Tiba-tiba video call, kenal nggak. Mukamu langsung di-screenshot dengan alat kelamin dia. hati-hati modus seperti biasa, memeras tanpa mau kerja keras. Mudah-mudahan cepat ketangkep orang kayak gini," tulis orang yang mengulas nomor tak dikenal itu di aplikasi Get Contact.
Modus pemerasan itu adalah pelaku akan melakukan video call ke korban. Saat video call diangkat, pelaku akan menunjukkan alat kelamin dan membidik layar tepat bersama wajah korban.
Setelah itu, pelaku akan meminta uang dengan mengancam menyebarkan bidikan layar tersebut. Tangkapan layar itu dinilai akan membuat spekulasi bahwa korban melakukan video call sex.
"Hati-hati yaa, jangan sembarang angkat telfon! Semoga orang-orang dibalik scam kayak gini tersiksa hidupnya," tulis Arika dalam cuitannya.
Selain itu, Arika juga meperingatkan bahwa modus ini bisa juga terjadi di Instagram. Disebutkan bahwa profil pelaku bisa tampak meyakinkan, kemudian pelaku akan mengajak korban video call dan proses pemerasan pun berlangsung.
Selain itu, modus pemerasan ini bukan hanya menyasar ke perempuan saja. Pria pun bisa menjadi korban pada kasus pemerasan ini.
Dengan demikian, ada baiknya selalu waspada dan mengingatkan orang di sekitar terhadap modus-modus tak bertanggungjawab. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengaktifkan fitur tolak otomatis pada penelpon yang tak dikenal.
Sumber : suara.com