SUKABUMIUPDATE.com - Sombong menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menghargai diri secara berlebihan, congkak dan pongah. Tak hanya itu, sifat sombong juga membuat yang bersangkutan merasa lebih segalanya dengan meremehkan orang lain.
Beberapa orang bisa tidak sadar bahwa dirinya bersikap sombong atau angkuh. Hal ini membuat siapapun yang berada di sekitarnya jenuh dan perlahan menjauh.
Namun, ciri-ciri orang sombong sebenarnya dapat dikenali dengan melihat gerak-gerik bahasa tubuhnya. Bahasa tubuh orang sombong dapat ditunjukkan melalui beberapa tanda dan ekspresi.
Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah
Berikut beberapa contoh bahasa tubuh orang sombong yang jarang disadari:
Bahasa Tubuh Orang Sombong
1. Sikap Tubuh Angkuh
Orang sombong cenderung memiliki sikap tubuh yang tegak, dada yang menonjol ke depan, dan bahu yang terangkat. Mereka mungkin juga menatap orang lain dengan pandangan tinggi dan angkuh.
2. Ekspresi Wajah Meremehkan
Orang sombong sering kali memiliki ekspresi wajah yang meremehkan atau menganggap remeh orang lain. Orang sombong juga mungkin mengernyitkan hidung atau mengangkat alis dengan sikap angkuh.
Baca Juga: 7 Tanda Orang Akan Sukses, Cirinya Punya Keseimbangan Hidup
3. Kontak Mata Minim
Orang sombong cenderung menghindari kontak mata yang tulus atau panjang dengan orang lain. Mereka mungkin hanya melirik atau memandang dari atas ke bawah dengan pandangan yang meremehkan.
4. Gerakan Tubuh Lambat
Orang sombong sering kali bergerak dengan lambat dan santai. Mereka mungkin berjalan dengan langkah yang lambat atau membuat gerakan tubuh yang lambat saat berbicara atau berinteraksi.
5. Ekspresi Tersenyum yang Terpaksa atau Fake Smile
Saat berinteraksi dengan orang lain, orang sombong mungkin menampilkan senyuman yang terlihat terpaksa atau palsu. Senyuman tersebut tidak terlihat alami dan tidak mencerminkan kehangatan atau kesan yang tulus.
6. Gaya Bicara Mendominasi
Orang sombong cenderung memiliki gaya bicara yang mendominasi dan suara yang keras. Mereka mungkin cenderung memotong pembicaraan orang lain atau mengabaikan pendapat orang lain.
Baca Juga: Fakta Bahasa Sunda: Terseret Isu Kematian dan Rawan Punah di Masyarakat
Perlu diingat bahwa bahasa tubuh dapat bervariasi antara individu dan budaya. Oleh karena itu, penting untuk tidak menggeneralisasi atau membuat kesimpulan langsung berdasarkan bahasa tubuh seseorang.