Sejarah dan Mitos Malam 1 Suro: Tahun Baru Jawa yang Penuh Larangan!

Senin 17 Juli 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi - Sejarah dan Mitos Malam 1 Suro: Tahun Baru Jawa yang Penuh Larangan! (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi - Sejarah dan Mitos Malam 1 Suro: Tahun Baru Jawa yang Penuh Larangan! (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Malam 1 Suro adalah bulan pertama dalam Tahun Baru Jawa yang berbarengan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. 

Pada umumnya peringatan 1 Suro dilakukan pada malam hari setelah selesai melaksanakan ibadah sholat Magrib. 

Hal tersebut karena pergantian tahun baru Jawa dimulai saat matahari terbenam dari sehari sebelumnya, sehingga berbeda dengan tahun baru masehi yang dirayakan pada waktu tengah malam.

Baca Juga: Cerita Mistis Tersesat di Jalan Angker Palabuhanratu Sukabumi

Malam satu suro sendiri kerap kali dikaitkan dengan berbagai macam mitos yang tak boleh dilakukan menurut primbon Jawa. Lantas bagaimana sebenarnya sejarah malam 1 Suro dan apa saja mitosnya? Simak penjelasannya di bawah ini seperti menghimpun dari Suara.com.

Sejarah Malam 1 Suro

7 Tradisi Malam Satu Suro di Jawa, Kirab Kebo Bule Hingga Sedekah Laut. |

Sebagai upaya memperkenalkan kalender Islam pada masyarakat Jawa, Sunan Giri II coba membuat penyesuaian antara sistem kalender Jawa dan sistem kalender Hijriyah pada tahun 931 Hijriah atau bertepatan dengan  1443 tahun Jawa baru pada masa pemerintahan kerajaan Demak.

Pada masa itu, Sultan Agung ingin rakyatnya bersatu untuk memerangi Belanda di Batavia, sekaligus ingin menyatukan Pulau Jawa. 

Maka dari itu, Sultan Agun berharap rakyatnya tidak terbelah, terlebih lagi oleh keyakinan agama. Dia ingin abangan dan kelompok santri bersatu. 

Pada tiap Jumat legi, laporan pemerintahan setempat pun dilakukan sambil digelar pengajian oleh penghulu kabupaten, sekaligus ziarah kubur serta haul ke makam Giri dan Ngampel. 

Karena hal tersebut, pada 1 Muharram atau bertepatan dengan 1 Suro Jawa pada hari Jumat legi disebut hari keramat, bahkan 1 Suro dianggap sial jika terdapat orang yang menggunakan hari tersebut untuk kepentingan lain luar kepentingan ziarah, mengaji, dan haul.

Saat tiba  malam 1 Suro, umumnya masyarakat Jawa juga menggelar ritual atau tradisi tirakatan, tuguran (perenungan diri sambari berdoa), dan lek-lekan (tak tidur semalam suntuk).

Bahkan ada juga sebagian orang yang memilih menyepi atau bersemedi di suatu tempat sakral (puncak gunung, pohon besar, tepi laut, makam keramat). 

Bagi masyarakat Jawa, 1 Suro ini sebagai awal bulan tahun Jawa yang dianggap bulan sakral atau suci.

Bulan Suro tersebut dianggap sebagai bulan yang tepat untuk menggelar tafakur, renungan, dan introspeksi guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Adapun cara yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam berintrospeksi yaitu dengan laki-laki atau mengendalikan hawa nafsu.

Selain itu, sepanjang bulan Suro ini masyarakat Jawa juga meyakini agar selalu bersikap eling serta waspada. Eling ini berarti manusia tetap harus ingat siapa dirinya serta kedudukannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan YMH. 

Sedangkan waspada berarti manusia harus tetap terjaga serta waspada dari berbagai godaan yang menyesatkan. Itulah mengapa masyarakat Jawa pantang untuk melakukan hajatan nikahan di bulan Suro.

Dan berikut penjelasan lengkap mitos dan Malam 1 Suro yang menghimpun dari Akurat.co, yuk simak!

1. Dilarang Menggelar Pernikahan

Mitos dan larangan malam 1 Suro yang pertama adalah tidak diperbolehkan menggelar pernikahan.Menurut kepercayaan leluhur, jika seseorang melangsungkan pernikahan di bulan Suro, diyakini bahwa akan ada sejumlah kesialan yang dapat terjadi. 

Beberapa contoh dari kesialan tersebut antara lain pernikahan yang tidak bahagia, sering terjadi pertengkaran dalam hubungan, serta kejadian-kejadian negatif lainnya yang dihubungkan dengan konsep kesialan.

2. Dilarang Keluar Rumah

Mitos dan larangan malam 1 Suro adalah tidak boleh keluar rumah. Sebagian besar masyarakat Jawa mempercayai bahwa Bulan Suro identik dengan bencana, kesialan, hingga hal-hal buruk lainnya.

Situs resmi Peta Budaya Kemendikbud menuliskan, masyarakat Jawa boleh keluar rumah pada Malam 1 Suro apabila untuk berdoa atau melakukan ibadah lainnya.

3. Dilarang Membangun dan Pindah Rumah

Mitos dan larangan malam 1 Suro adalah dilarang membangun dan pindah rumah. Bulan Suro merupakan bulan yang dianggap sebagai masa yang tidak menguntungkan atau berpotensi membawa bencana oleh sebagian masyarakat Jawa. 

Karena alasan ini, pada bulan tersebut, ada beberapa yang mempercayai bahwa pindah rumah sebaiknya dihindari untuk mencegah kemungkinan terjadinya musibah atau kejadian buruk lainnya.

4. Memandikan Benda Pusaka

Mitos dan larangan malam 1 Suro adalah memandikan benda pusaka. Bagi sebagian orang Jawa, malam tersebut dianggap sebagai saat yang sangat penting untuk membersihkan benda-benda pusaka serta melaksanakan serangkaian upacara khusus. 

Tradisi ini dikenal dengan sebutan jamasan pusaka. Keraton Yogyakarta masih mempertahankan tradisi jamasan pusaka setiap kali malam 1 Suro.

5. Arwah Leluhur Pulang

Terakhir, mitos dan larangan malam 1 Suro adalah pulangnya arwah leluhur. Orang-orang dilarang meninggalkan rumah dan diharapkan tetap tinggal di dalam, menghabiskan waktu dengan berdoa sebagai tanda penyambutan bagi leluhur. 

Demikian pembahasan mengenai sejarah malam 1 Suro yang menarik untuk diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.

Sumber: Suara.com (Ulil Azmi) | Akurat.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)