SUKABUMIUPDATE.com - Di daerah Cikidang, Sukabumi terdapat sebuah bangunan cukup besar yang kerap disebut orang-orang sebagai Gedung Shaolin. Gedung itu berada di lokasi mega proyek Bukit Algoritma, Kampung Cisuba, Desa Tamansari Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi.
Kini bangunan tersebut dibiarkan terbengkalai di lahan perkebunan sawit milik PT Bintang Raya Lokalestari itu disebut-sebut angker oleh masyarakat setempat, bahkan kerap dijadikan lokasi syuting oleh sejumlah Youtuber dengan bertemakan horor atau mistis.
Terlepas dari cerita mistis gedung shaolin Cikidang tersebut, mungkin banyak yang belum tahu apa itu shaolin sebenarnya.
Mengutip dari laman learn-shaolinkungfu.com, shaolin mengacu pada sistem seni bela diri Tiongkok yang berasal dari Kuil Shaolin, sebuah biara Buddha di Provinsi Henan, Tiongkok. Kuil Shaolin dikenal karena signifikansi sejarah dan budayanya, serta hubungannya dengan seni bela diri.
Baca Juga: Cerita Mistis Gedung Shaolin Cikidang Sukabumi
Seni bela diri Shaolin, juga dikenal sebagai Shaolin Kung Fu, mencakup berbagai macam teknik, bentuk, dan gaya bertarung. Ini menggabungkan gerakan fisik, teknik pertahanan diri, meditasi, dan filosofi. Shaolin Kung Fu terkenal dengan penekanannya pada kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, dan presisi.
Asal-usul Kung Fu Shaolin dapat ditelusuri kembali ke abad ke-5 selama Dinasti Wei Utara, namun perkembangan dan popularitasnya sering dikaitkan dengan tokoh legendaris Bodhidharma (juga dikenal sebagai Damo dalam bahasa Cina).
Bodhidharma dikatakan telah memperkenalkan sistem latihan fisik kepada para biksu di Kuil Shaolin untuk meningkatkan kesehatan dan stamina mereka, yang menjadi dasar Kung Fu Shaolin.
Selama berabad-abad, Kung Fu Shaolin telah berevolusi dan bercabang menjadi banyak gaya dan sub-gaya, masing-masing dengan teknik dan karakteristik uniknya sendiri. Beberapa jurus yang terkenal antara lain Shaolin Long Fist, Shaolin Eagle Claw, Shaolin Drunken Fist, Shaolin Wing Chun, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Dianggap Sepele Namun Bisa Berdampak Besar Pada Kesuksesan
Terlepas dari aspek seni bela diri, Kuil Shaolin juga dikenal sebagai pusat praktik Buddhis dan penanaman spiritual. Para biksu di Kuil Shaolin mengikuti gaya hidup yang disiplin dan ketat, menggabungkan meditasi, latihan fisik, dan ajaran Buddha ke dalam rutinitas harian mereka.
Saat ini, Kung Fu Shaolin telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia, dan banyak orang dari berbagai negara dan budaya mempraktikkannya karena berbagai alasan, termasuk pertahanan diri, kebugaran fisik, penjelajahan budaya, dan pengembangan pribadi.
Kuil Shaolin di Tiongkok tetap menjadi tujuan penting bagi penggemar seni bela diri, turis, dan mereka yang mencari pencerahan spiritual.
Ajaran Shaolin yang Bisa Ditiru
Merangkum dari berbagai sumber, ada beberapa ajaran dari tradisi Shaolin yang bisa ditiru dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa diantaranya.
Baca Juga: 13 Kebiasaan Orang Sukses di Pagi Hari yang Patut Ditiru, Yuk Lakukan
1. Disiplin dan Konsistensi
Para biksu Shaolin mengikuti rutinitas harian yang sangat disiplin dan konsisten. Mereka melakukan latihan fisik, meditasi, dan studi setiap hari tanpa mengenal lelah. Mengadopsi disiplin dan konsistensi dalam menjalani kehidupan sehari-hari dapat membantu mencapai tujuan dan mengatasi rintangan dengan lebih baik.
2. Kesederhanaan
Para biksu Shaolin hidup dengan sangat sederhana. Mereka tidak membutuhkan banyak materi atau kemewahan untuk merasa bahagia. Mengembangkan sikap rendah hati, tidak terikat pada hal-hal materi, dan menghargai apa yang kita miliki adalah ajaran yang berharga dari tradisi Shaolin.
Baca Juga: Review Buku Abu Nawas: Anekdot Hafidz Lucu di Zaman Bani Abbassiyyah
3. Keseimbangan
Shaolin Kung Fu bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara fisik dan mental. Latihan fisik dan meditasi digabungkan untuk menguatkan tubuh dan menenangkan pikiran. Menghargai dan merawat kesehatan fisik dan mental kita adalah penting untuk mencapai keseimbangan dalam hidup.
4. Ketekunan
Para biksu Shaolin melatih kung fu dengan ketekunan dan ketekunan yang tinggi. Mereka menyadari bahwa keahlian dan pencapaian tidak terjadi secara instan, tetapi melalui latihan berkelanjutan dan pengulangan gerakan. Mengadopsi sikap ketekunan dan ketekunan dalam mengejar tujuan dan menghadapi tantangan dalam hidup dapat membantu kita mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca Juga: 10 Fakta Oknum Kades Digerebek Saat Indehoy di Vila Sukabumi
5. Keberanian dan Percaya Diri
Shaolin Kung Fu mengajarkan keberanian dan percaya diri dalam menghadapi tantangan dan situasi sulit. Melalui latihan dan pemahaman yang mendalam tentang kemampuan diri, seseorang dapat mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan berani menghadapi segala sesuatu yang datang dalam hidup.
Dalam mengadopsi ajaran-ajaran ini, penting untuk diingat bahwa Shaolin Kung Fu adalah hasil dari budaya, tradisi, dan keyakinan yang unik.
Meskipun kita mungkin tidak dapat mempraktikkan kung fu secara langsung, prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mencapai pertumbuhan pribadi, kesehatan, dan keseimbangan.