SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Sukabumi saat ini sedang ramai memperbincangkan soal penipuan mobil modus gadai di wilayah Pajampangan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, tepatnya sekitar Jampangkulon. Terduga pelaku diketahui merupakan seorang tentara gadungan.
Penipuan bermula dari korban sindikat penipuan dan penggelapan mobil yang meminta pertanggung jawaban. Kericuhan lantas terjadi mengingat kasus penipuan mobil modus gadai di Sukabumi -yang terekam dalam video viral, diduga melibatkan “oknum loreng”.
Lantas, bagaimana cara membedakan tentara gadungan dan tentara asli? Berikut ulasannya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah
Sebelumnya, cara membedakan tentara asli dan tentara gadungan sebenarnya merupakan hal yang sulit. Ini karena peniruan dan penipuan semacam itu dapat melibatkan banyak faktor, mulai dari penampilan fisik, seragam, tanda pengenal hingga perilaku.
Namun, berikut beberapa cara untuk membantu mengenali tentara gadungan dan tentara asli yang bisa dicoba.
Cara Mengenali Tentara Gadungan
1. Perhatikan seragam dan atribut
Tentara asli umumnya mengenakan seragam yang rapi dan berisi tanda-tanda pengenal resmi seperti lambang satuan, lencana pangkat, dan nama mereka. Maka, pastikan untuk melihat detail-detail tersebut dengan cermat.
Tentara gadungan mungkin memiliki seragam yang terlihat tidak akurat, mengenakan lencana pangkat yang tidak sesuai dengan pangkat yang mereka klaim, atau tidak memiliki atribut penting seperti lencana satuan atau identifikasi pribadi yang jelas.
2. Kenali lambang dan tanda pengenal resmi
Setiap angkatan bersenjata memiliki lambang dan tanda pengenal yang unik. Lakukan riset tentang lambang dan tanda pengenal yang digunakan oleh angkatan bersenjata yang relevan, sehingga dapat mengidentifikasi apakah tanda pengenal yang dikenakan oleh seseorang sesuai dengan yang seharusnya.
3. Perhatikan bahasa dan perilaku
Tentara asli biasanya menggunakan bahasa dan terminologi militer yang spesifik dalam percakapan mereka.
Jika seseorang mengklaim menjadi tentara namun tidak terampil dalam menggunakan istilah militer atau berperilaku tidak sesuai dengan etika dan disiplin militer, itu bisa menjadi pertanda keaslian mereka.
4. Verifikasi melalui sumber resmi
Jika Anda meragukan keaslian seseorang yang mengaku sebagai tentara, Anda dapat mencoba memverifikasi informasi mereka melalui sumber resmi, seperti menghubungi unit militer yang relevan atau memeriksa dengan pihak berwenang terkait.
Kemudian, hindari memberikan informasi pribadi atau mengungkapkan kecurigaan Anda kepada terduga tentara gadungan tersebut sebelum yakin dengan keaslian mereka.
5. Gunakan naluri dan intuisi
Terkadang, naluri dan intuisi kita dapat memberikan petunjuk yang berharga. Jika Anda merasa ada yang tidak benar atau sesuatu terasa tidak pas, jangan ragu untuk melaporkannya kepada otoritas yang berwenang.
Penting diingat bahwa menghadapi tentara gadungan adalah masalah serius yang perlu ditangani oleh pihak berwenang dan penegak hukum yang kompeten.
Jika Anda meragukan keaslian seseorang yang mengaku sebagai tentara, sebaiknya hubungi pihak berwenang setempat atau otoritas militer untuk bantuan dan nasihat lebih lanjut.
Baca Juga: 5 Mitos Batu Hitam di Dunia, Ada Misteri Sekitar Stadion Suryakencana Sukabumi!
Sebelumnya diberitakan, dari informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, video disebut terjadi sepekan silam, di sekitar jalan nasional Jampang Kulon. Puluhan korban penipuan mendesak oknum warga Gunung Batu bertanggung jawab karena mobil yang mereka bayar dengan proses gadai tiba-tiba ditarik oleh sindikat pelaku.
Korbannya disebut mencapai puluhan orang. Mobil yang digadaikan ke warga kemudian ditarik paksa, mulai dari jenis Toyota Avanza, Honda Brio, Carry, Klya, XL 7, Ayla, Sigra dan lainnya.
CH (25 tahun), salah satu korban menyebut kendaraannya diambil paksa oleh sindikat pelaku pada Minggu malam (9/7/2023), di daerah Bambu Kuring Cibadak Kabupaten Sukabumi. R (35 tahun) korban lainnya menambahkan transaksi yang tertulis dalam kwitansi titip unit alias gadai.
Dihubungi terpisah Kepala Desa Gunungbatu, Suhendar membenarkan salah satu warganya menjadi mediator, proses gadai mobil-mobil yang kemudian bermasalah ini.
Sementara, terkait pelaku gadai yang mengaku anggota TNI, Daramil Surade Kapten Arm Witono, S.H.I menegaskan AA bukan anggota TNI atau biasa disebut sebagai tentara gadungan.
Hingga berita ini diturunkan redaksi masih berusaha mengkonfirmasi kasus penipuan mobil modus gadai di Sukabumi kepada pihak kepolisian. Beredar informasi, pelaku sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang alias DPO.