SUKABUMIUPDATE.com - Umat Muslim saat ini tengah memasuki Hari Tasyrik yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah 1444 H. Di hari-hari ini merupakan yang paling diistimewakan dalam ibadah.
Mengutip NU Online, sebuah riwayat dari Imam Bukhari dari Ibnu Abbas, bahwa “‘Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini.” Keistimewaan di tiga hari Tasyrik ini umat Muslim dilarang berpuasa.
Disebutkan juga dalam hadist Imam Muslim, bahwa hari tasyrik adalah harinya makan dan minum serta dzikir. Setidaknya terdapat tiga amalan yang dianjurkan dilakukan menurut para ulama dalam menjalani hari tasyrik.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Konsumsi Kopi Hitam Tanpa Gula Untuk Kesehatan
Hal ini sebagaimana dihimpun Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan dalam tulisan yang sama. Berikut amalan-amalan yang dapat dilakukan.
1. Perbanyak Takbir
Mengutip pandangan Ibnu Abbas, Imam Bukhari menulis bahwa perintah dzikir pada hari-hari tertentu di Surat Al-Baqarah ayat 203 dipahami sebagai Hari Tasyrik. Pada hari itu, Ibnu Abbas bertakbir dan banyak yang mengikutinya.
Sementara itu, Muhammad bin Ali, diriwayatkan Imam Bukhari, secara khusus membaca takbir selepas shalat. Hal yang sama juga diriwayatkan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dari Imam Abu Hanifah yang berpendapat bahwa amal pada Hari Tasyrik adalah takbir setelah shalat.
Baca Juga: Tiket Persija Jakarta vs PSM Makassar Dibuka, Cek Disini Link Pembeliannya
Ibnu Bathal yang juga mensyarahkan Shahih Bukhari mengutip pendapat Mahlab, bahwa amal utama pada Hari Tasyrik adalah pembacaan takbir sebagaimana lafal takbir yang dianjurkan. Bahkan menurutnya, dzikir takbir pada Hari Tasyrik lebih utama daripada shalat sunnah.
2. Perbanyak Mengamalkan Tahlil, Tahmid, dan Takbir
Ibnu Hajar Al-Asqalani pada akhir pembahasan amal pada Hari Tasyrik mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
“Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik,’" (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529).
3. Amal Ibadah Sebagai Hari Istimewa
Al-Asqalani mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah, bahwa Islam tidak menentukan amal atau dzikir tertentu pada Hari Tasyrik. Menurutnya, amal apapun asal dilakukan pada Hari Tasyrik tetap lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik.
Sebab, Hari Tasyrik merupakan waktu yang istimewa untuk ibadah. Karenanya, amalan apapun asal dilakukan pada waktu-waktu yang istimewa maka ganjarannya juga istimewa.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Dekat Kota Sukabumi yang Indah dan Wajib Kamu Kunjungi
Hal ini mengingat Allah swt mengistimewakan waktu-waktu tertentu, sebagaimana Dia mengistimewakan tempat-tempat tertentu.
Sumber: Nu Online