SUKABUMIUPDATE.com - Lantunan takbir menjadi penyemarak momen Hari Raya umat Muslim baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha. Takbiran Idul Adha tak berbeda dengan takbir Idul Fitri.
Umumnya Takbiran Idul Adha dan Idul Fitri dilaksanakan sepanjang malam baik secara berkeliling maupun dilakukan di masjid-masjid. Namun setelah pelaksanaan Sholat Id, takbiran biasanya tetap dikumandangkan setelah sholat.
Lantas sampai kapan takbir Idul Adha dikumandangkan? Melansir dari laman NU Online, Ustadz Ahmad Mundzir menjelaskan bahwa takbir yang dilantunkan di Hari Raya Idul Adha dinamakan sebagai Takbir Muqayyad. Ia merujuk pendapat Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib.
Baca Juga: Jumlah Takbir Shalat Idul Adha Berapa Kali? Cek Tata Caranya!
“Takbir Muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah. Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah),” jelasnya.
Jadi jelasnya, takbir yang dilakukan di Hari Raya Idul Adha dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu 5 hari mulai tanggal 9-13 Dzulhijjah.
Ada satu jenis takbir lainnya yakni Takbir Mursal yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardu maupun sunnah.
“Takbir Mursal ini sunnah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baik lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir, baik saat di rumah, bepergian, di jalan, masjid, pasar, dan seterusnya,” jelasnya.
Baca Juga: Doa Takbir Idul Adha, Lengkap Bacaan Arab dan Latinnya
Waktu melakukan Takbir Mursal ini lanjutnya, dimulai dari terbenamnya matahari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id, meliputi Idul Fitri maupun Idul Adha. Sehingga jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya Id, takbir malam Hari Raya Idul Adha ini juga termasuk Takbir Mursal.
Yang berarti, takbir pada Hari Raya Idul Adha menyandang dua istilah, Mursal dan Muqayyad sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Ibrahim Al Bajuri. Berikut lafal takbir Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Sumber: NU Online