SUKABUMIUPDATE.com - Tak terasa Hari Raya Idul Adha telah kembali. Momen ini merupakan hari besar penting bagi Umat Islam di seluruh Dunia selain Hari Raya Idul Fitri.
Ada beberapa amalan sunnah saat Hari Raya yang identik dengan ibadah kurban ini. Amalan-amalan itu dianjurkan dilaksanakan sebelum dan sesudah sholat Idul Adha.
Tujuannya tak lain untuk mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT. Jadi selain ibadah kurban, amalan ini juga bisa menjadi ladang pahala jika dikerjakan dengan ikhlas.
Mengutip laman MUI Digital dari karya Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, setidaknya ada enam amalan yang dapat dilaksanakan seorang muslim saat Idul Adha.
Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Adha Tentang Ketaatan Nabi Ibrahim Pada Allah SWT
1. Menghidupkan malam takbiran.
Hal pertama dalam menyambut hari raya adalah dengan menghidupkan malam Idul Adha. Masyarakat kita biasa menyebutnya malam takbiran karena memang, di malam ini takbir saling bersahutan.
Kita dianjurkan menghidupkan malam ini dengan rupa dzikir, terutama takbir, shalawat, shalat malam dan lain sebagainya. Terlebih, malam takbiran ini merupakan salah satu dari waktu mustajab, di mana besar kemungkinan doa kita dikabulkan Allah SWT.
2. Mandi, wewangian, dan pakaian paling bagus.
Hal ini dianalogikan dengan shalat Jumat. Nabi SAW sering mengingatkan jika seorang muslim hendak beribadah secara berjamaah agar mandi terlebih dahulu.
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Idul Adha Lengkap dengan Tata Caranya
Juga memakai wewangian supaya selain menjadikan diri sendiri segar, juga agar orang lain tidak terganggu dengan aroma tak sedap dari badan kita. Tidak lupa pula kenakan pakaian terbaik yang kita miliki, karena ini dianjurkan dan diamalkan oleh Sahabat Nabi SAW.
3. Berangkat ke tempat sholat dengan berjalan kaki.
Amalan lainnya pada saat Idul Adha adalah berjalan kaki ketika kita berangkat menuju ke tempat shalat Id. Hal ini tentu berdasarkan kebiasaan atau Sunnah Rasulullah.
Di mana Rasulullah tidak pernah menunggangi tunggangan saat berangkat menuju ke tempat shalat Id. Kemudian biasanya antara jalan pergi dan pulang, Rasulullah menempuh jalan yang berbeda.
Baca Juga: Doa Takbir Idul Adha, Lengkap Bacaan Arab dan Latinnya
Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)
Kemudian sahabat Ibnu Umar ra. juga berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295)
4. Tidak makan sebelum sholat Idul Adha.
Berbeda dengan Idul Fitri, saat Idul Adha kita dianjurkan untuk tidak terburu-buru sarapan. Sebaiknya, kita makan setelah shalat.
Bahkan, jika memungkinkan, kita baru makan setelah daging kurban telah siap disantap.
Baca Juga: 4 Adab Menyembelih Hewan Kurban Saat Hari Raya Idul Adha
5. Menunjukkan keceriaan
Dua hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha merupakan hari kegembiraan bagi umat muslim. Karenanya, pada saat hari raya, kita dianjurkan menunjukkan keceriaan kita.
Tidak lupa, pererat silaturahim dengan mengunjungi sanak saudara di hari bahagia ini. (Lihat selengkapnya Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, juz 2, hlm. 1412-1416)
Sumber: MUI Digital