SUKABUMIUPDATE.com - Setiap tanggal 9 Dzulhijjah, jemaah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah. Wukuf di Arafah ini merupakan salah satu rukun haji untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa yang diturunkan ke Bumi.
Kala itu, Nabi Adam dan Siti Hawa terusir dari syurga karena mengingkari perintah Allah akibat terbawa oleh tipu daya Iblis. Mereka dipisahkan di dunia ini selama 40 tahun untuk bertemu kembali.
Wukuf, sebagaimana dikutip dari laman malut.kemenag.go.id, adalah puncak ibadah haji umat Islam. Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan, seseorang dikategorikan tidak berhaji jika tidak melaksanakan Wukuf di Arafah.
Baca Juga: Jejak Ponpes Al Zaytun di Cisaat Sukabumi, Panji Gumilang Diduga Islamophobia
Dalam bahasa Arab, Wukuf artinya berhenti. Merujuk pengertian tersebut, maka seluruh jamaah haji akan berhenti dari segala aktivitas dan berdiam diri untuk berkumpul di Padang Arafah untuk memanjatkan doa. Momentum jemaah haji memanjatkan doa saat Wukuf di Arafah merupakan pemandangan yang bahagia dan mengharukan.
Padang Arafah merupakan tempat dimana dilaksanakannya Wukuf dan hanya satu-satunya di dunia. Disini pula tempat berjumpa, tempat mengenal diri dan tempat berjumpa dengan Sang Khalik, Allah SWT.
Jiwa ikhlas, bertasbih, bertahmid dan bertakbir mengagungkan zat Maha Pencipta Allah SWT mampu mengubah getaran jiwa yang angkuh dan sombong. Maka dari itu, Arafah dikenal sebagai tempat merajut nilai kemanusiaan sekaligus simbol mengenal Allah SWT.
Baca Juga: 112 Lokasi, Shalat Idul Adha Jabodetabek untuk Lebaran 28 Juni 2023
Ketika Wukuf di Arafah, jemaah akan berdiam diri sambil merenung, menghilangkan sifat buruk dan menggantinya dengan sifat baik, memohon ampunan Allah SWT dan berserah diri untuk meraih kesempurnaan.
Ritual Wukuf juga menjadi momen meraih kembali fitrah kemanusian yang telah rusak akibat kesombongan, keangkuhan serta kezaliman manusia serta segala bentuk dan jenis kenistaan yang pernah dilakukan manusia dihadapan Allah SWT. Maka, Ritual Wukuf disebut sebagai upaya mengembalikan kesucian dari setiap manusia dari segela noda dan dosa.
Sumber: Kemenag Maluku Utara