SUKABUMIUPDATE.com - Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa kian membekas di benak umat muslim. Ketika dua insan penghuni Syurga harus turun ke bumi akibat melanggar larangan Allah SWT.
Ya, Nabi Adam dan Siti Hawa terusir dari syurga karena mengingkari perintah Allah akibat terbawa oleh tipu daya Iblis. Mereka dipisahkan di dunia ini selama 40 tahun untuk bertemu kembali.
Wukuf adalah puncak ibadah haji umat Islam. Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan, seseorang dikategorikan tidak berhaji jika tidak melaksanakan Wukuf di Arafah.
Baca Juga: 112 Lokasi, Shalat Idul Adha Jabodetabek untuk Lebaran 28 Juni 2023
Dalam bahasa Arab, Wukuf artinya berhenti, dikutip dari laman malut.kemenag.go.id. Saat itu, seluruh Jama'ah Haji akan berhenti dari segala aktivitas dan berdiam diri berkumpul di Padang Arafah untuk memanjatkan doa. Momentum jemaah haji memanjatkan doa saat Wukuf di Arafah merupakan pemandangan yang bahagia dan mengharukan.
Jiwa ikhlas, bertasbih, bertahmid dan bertakbir mengagungkan zat Maha Pencipta Allah SWT mampu mengubah getaran jiwa yang angkuh dan sombong.
Tak hanya itu, Wukuf di Arafah saat ibadah haji juga momen mengingat Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa.
Baca Juga: Jejak Ponpes Al Zaytun di Cisaat Sukabumi, Panji Gumilang Diduga Islamophobia
Padang Arafah adalah fase kehidupan baru bagi Nabi Adam AS, manusia pertama dibumi Allah SWT setelah taubatnya diterima, karena itulah Arafah tempat dipertemukan Allah SWT Nabi Adam AS bersama istrinya, Siti Hawa.
Arafah dikenal sebagai tempat merajut nilai kemanusiaan sekaligus simbol mengenal Allah SWT.
Ritual Wukuf juga menjadi momen meraih kembali fitrah kemanusian yang telah rusak akibat kesombongan, keangkuhan serta kezaliman manusia serta segala bentuk dan jenis kenistaan yang pernah dilakukan manusia dihadapan Allah SWT. Maka, Ritual Wukuf disebut sebagai upaya mengembalikan kesucian dari setiap manusia dari segela noda dan dosa.
Sumber: Kemenag Maluku Utara