SUAKBUMIUPDATE.com - Seiring dengan Hari Raya Idul Adha yang sudah semakin dekat, biasanya ada beberapa mitos makan banyak daging kambing yang beredar luas di masyarakat.
Namun penting untuk diketahui, tidak semua mitos makan banyak daging kambing itu dapat dipastikan kebenarannya lho.
Karena pada kenyataannya, daging kambing adalah salah satu sumber zat besi, vitamin B, kolin dan selenium yang baik untuk tubuh.
Baca Juga: Terjemahan Lagu Anaheim Niki Zefanya yang Lagi Populer di TikTok, Bikin Galau
Dalam setiap 100 gr daging kambing memiliki kandungan 154 kalori, 9,2 mg lemak dan 3,6 mg lemak jenuh. Selain itu, vitamin B dalam daging kambing membantu tubuh dalam membakar lemak, sedangkan kolin dan seleniumnya dapat menangkal kanker.
Namun semua manfaat di atas seolah lenyap karena adanya mitos banyak makan daging kambing yang beredar di masyarakat.
Dan berikut adalah tiga mitos makan daging kambing yang kebenarannya belum bisa dipastikan, seperti menghimpun dari Suara.com.
Baca Juga: Terjemahan Lagu In The Stars Benson Boone, Cocok Masuk Playlist Galau Kamu
1. Jadi Dalang Penyebab Darah Tinggi
Belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan daging kambing menyebabkan tekanan darah tinggi. Ini merupakan mitos yang terlanjur beredar masyarakat.
Satu-satunya hal yang berkaitan dengan darah tinggi adalah mengkonsumsi daging kambing berlebihan bisa memicu darah tinggi karena kandungan proteinnya yang terlalu banyak.
Namun perlu diketahui, protein tinggi tak hanya ditemukan di daging kambing tapi juga di semua jenis daging, utamanya daging merah termasuk daging sapi.
Cara mengolah daging juga berpengaruh, misalnya menggunakan banyak minyak, menambahkan banyak garam dan memasukkan santan kental. Tentu hal ini akan berpengaruh pada kesehatan.
2. Tingkatkan Gairah Seksual
Daging dan beberapa bagian tubuh kambing seperti torpedo sudah lama dipercaya sebagai 'obat' meningkatkan gairah seksual pria. Apakah itu mitos atau benar?
Sesungguhnya, efek panas yang ditimbulkan setelah menyantap daging kambing ini bukan merupakan tanda naiknya gairahnya seksual, melainkan efek dari arginin.
Daging kambing mengandung arginin yang berfungsi meningkatkan aliran darah sehingga memberi efek panas. Argini bisa juga ditemui dalam daging ayam dan kacang-kacangan.
3. Ibu Hamil Tak Boleh Makan Daging Kambing
Sifat daging kambing yang memicu panas juga kerap dikaitkan dengan ibu hamil. Banyak yang percaya, ibu hamil tak boleh makan daging kambing karena risiko keguguran. Benarkah?
Hasil penelitian ilmiah menyebut daging kambing kaya nutrisi yang baik untuk ibu hamil, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Ibu hamil juga disarankan mengkonsumsi daging yang matang sempurna, sehingga sebaiknya tidak makan sate kambing proses memasaknya yang mungkin tidak matang sempurna.
Itulah deretan mitos banyak makan daging kambing yang terlanjur beredar di masyarakat. Setelah mengetahui fakta-faktanya, apakah kalian masih enggan menyantap daging kambing?
Sumber: Suara.com (Rima Suliastini)