SUKABUMIUPDATE.com - Nabi Ibrahim AS dalam berbagai literasi dijelaskan memiliki dua istri, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar. Dari kedua istrinya tersebut kemudian lahir dua anak laki-laki yang terkenal. Sarah melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ishaq, dan Hajar melahirkan anak laki-laki dengan nama Ismail.
Kecantikan Siti Sarah dan Siti Hajar
Istri nabi Ibrahim yang pertama yaitu Siti Sarah. Siti Sarah adalah wanita mukmin yang memiliki kecantikan mengagumkan di zamannya. Tak hanya cantik secara fisik, Sarah juga merupakan wanita yang sangat cantik akhlak dan budi pekertinya. Ia juga sebagai seorang wanita yang ramah, murah sedekah, dan begitu patuh dengan sang suami yakni Nabi Ibrahim As.
Menurut Gus Baha, dalam salah satu pengajiannya ia menceritakan, kecantikan Siti Sarah yang begitu mengagumkan hingga membuat seorang Raja yang jahat dan maniak perempuan ingin mempersuntingnya sebagai selirnya. Namun, karena kuasa Allah dan doa-doanya yang begitu tulus, Sarah bisa lepas dari raja jahat tersebut.
"Waktu itu ada seorang raja yang maniak perempuan, sang raja memerintahkan pengawalnya untuk mencari dan mengumpulkan setiap wanita cantik. Akhirnya terkumpullah ribuan perempuan cantik dan diserahkannya kepada sang raja," tutur Gus Baha dalam video yang diunggalnya di kanal youtube Santri Gayeng dengan judul 'Gus Baha: Bukan Nabi Ismail, Justru Nabi Ishaq Yang Di-Kurbankan?' seperti dikutip sukabumiupdate.com, Rabu (21/06/2023).
"Pada suatu hari Nabi Ibrahim bersama Siti Sarah sedang berjalan melewati wilayah kekuasaan raja tersebut dan ditengah perjalanan bertemu para pengawal sang raja. Dan karena para pengawal raja begitu kagum melihat kecantikan Sarah yang melebihi kecantikan ribuan perempuan yang sudah ditangkapnya, mereka langsung mencegat Sarah dan membawanya kepada raja," paparnya.
Kemudian, kata Gus Baha, Sang Raja yang langsung jatuh hati berusaha merayu nabi Ibrahim agar memberikan Sarah untuk dijadikan sebagai selirnya, kalau tidak, maka raja tidak sungkan untuk membunuhnya. "Nabi Ibrahim dan Siti Sarah berdoa kepada Allah agar diberikan perlindungan. Sehingga akhirnya setiap sang raja mau memperkosa Sarah selalu terjadi sesuatu yang aneh, yakni terjadi kecacatan pada tangan sang raja," jelas Gus Baha mengisahkan.
"Akhirnya sang raja menyampaikan kepada pengawalnya, bahwa Siti Sarah bukan perempuan biasa melainkan setan,"
Setelah itu, Siti Sarah dan Nabi Ibrahim diminta pulang. Namun sang raja yang kagum akan kecantikan Hajar memberi hadiah seorang budak bernama Hajar, yang suatu saat kemudian menjadi istri Nabi Ibrahim As dan melahirkan seorang Nabi mulia yakni Nabi Ismail.
Sepulangnya dari tempat raja, Sarah kembali hidup bahagia bersama Nabi Ibrahim dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun.
Kecantikan Siti Hajar
Gus Baha kemudian menjelaskan, bahwa Siti Hajar yang dihadiahkan kepada Siti Sarah untuk dijadikan pembantu bukanlah perempuan sembarangan. Sebagai perempuan yang berada dilingkungan kerajaan ia merupakan wanita yang memiliki kecantikan luar biasa.
"Siti Hajar adalah wanita paling cantik yang terpilih dari kontes kecantikan yang diadakan kerajaan," kata Gus Baha seraya menegaskan bahwa sepantasnyalah setiap Nabi dan Rasul memiliki istri yang cantik.
Kisah Siti Sarah yang Lama Tidak Dikarunia Anak
Namun ada satu hal yang membuat istri nabi Ibrahim ini begitu sedih, dalam pernikahannya yang telah berjalan sangat lama, ia dan suami belum juga dikaruniai seorang anak. Meski begitu, baik ia maupun Nabi Ibrahim tetap sabar dan terus berdoa juga berusaha melakukan yang terbaik agar segera dikaruniai anak.
Nabi Ibrahim bahkan tak henti-hentinya berdoa agar ia dikaruniai seorang anak yang saleh. Haru mendengar doa suaminya, Sarah pun menawarkan Hajar seorang budak yang diberikan untuknya agar dijadikan istri.
Kepada Nabi Ibrahim Sarah mengatakan, "Hai kekasih Allah, sesungguhnya Allah tidak memperkenankan aku melahirkan anak, karenanya menikahlah dengan budakku ini, mudah-mudahan Allah mengaruniakan anak kepadamu melalui dirinya. Inilah Hajar, aku berikan kepadamu, mudah-mudahan Allah memberi kita anak keturunan darinya.”
Nabi Ibrahim kemudian menikahi Hajar. Dan benar, Tuhan mendengarkan doanya, dari Hajar ia dikaruniai seorang anak bernama Ismail. Nabi Ibrahim tentu sangat bahagia dengan kehadiran seorang anak di keluarganya.
Namun, rupanya Sarah dilanda api cemburu. Istri nabi Ibrahim yang pertama ini meminta suaminya agar menghindari Hajar atau pun anak mereka.
Rasa cemburu istri nabi Ibrahim yang pertama ini bahkan menjadi-jadi kepada Hajar seiring dengan berjalannya waktu. Melihat kecemburuan istri yang begitu dicintainya, Nabi Ibrahim pun membawa Hajar dan Ismail pergi dari rumahnya sesuai wahyu yang diterimanya dari Tuhan. Nabi Ibrahim membawa Hajar dan anak tercinta ke suatu lembah dekat Baitullah yang kering dan tidak ada tanaman.
“Ya, Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai taman-taman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Atas doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim, lembah tempat tinggal Hajar dan Ismail mulai berubah. Lewat Ismail, muncullah air Zam-Zam yang suci dan bermanfaat hingga kini.
Setelah meninggalkan Hajar dan Ismail, Nabi Ibrahim pun kembali pulang. Ia lalu menjalani hari-harinya seperti biasa dengan bahagia bersama Sarah. Pada suatu hari ketika usia keduanya sudah sangat tua, malaikat datang ke rumahnya dan memberi kabar gembira.
“Maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya`qub.” (Q.S Huud, 71).
Mendengar kabar ini, Sarah begitu terkejut. Mana mungkin ia yang sudah berusia di atas 90 tahun masih bisa mengandung dan melahirkan. Bukankah ia seorang wanita yang tidak bisa memiliki anak?
“Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." (Q.S Huud, 71).
Tuhan memang Maha Besar, istri nabi Ibrahim yang pertama ini benar-benar mengandung. Melalui ketetapanNya, di usia yang sudah tidak muda lagi yakni 99 tahun, istri Nabi Ibrahim itu dikaruniai seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq.