SUKABUMIUPDATE.com - Ikan nila Bioflok adalah varietas ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipelihara menggunakan sistem bioflok.
Menurut laman efishery, Biofloc berasal dari kata “bios” yang berarti hidup, dan “floc” yang berarti gumpalan. Bioflok sendiri merupakan sistem budidaya ikan dengan menggunakan teknik rekayasa lingkungan. Teknik ini mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme.
Sistem bioflok akan menggabungkan senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, limbah ikan dan sisa pakan yang akan membentuk bioflok.
Baca Juga: 9 Tips Memelihara Kucing Agar Selalu Sehat Bebas dari Penyakit
Bioflok dibentuk dengan mengaduk bahan organik dalam air untuk merangsang perkembangan bakteri heterotrofik aerobik. Teknik bioflok ikan nila hanya akan berhasil jika kandungan oksigen dalam air tercukupi.
Dalam sistem bioflok, ikan nila dipelihara dalam bak atau kolam yang dilengkapi dengan sistem aerasi yang baik. Pada awalnya, ikan nila diberi makan dengan pakan komersial. Sisa-sisa pakan dan kotoran ikan akan terdegradasi oleh bakteri yang ada dalam sistem. Bakteri ini akan membentuk agregat yang disebut bioflok.
Bioflok ini mengandung nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan lemak yang dapat dikonsumsi oleh ikan nila.
Beberapa keuntungan budidaya dengan sistem bioflok yaitu;
- Manajemen kualitas air yang lebih baik
- Efisiensi pakan yang lebih baik
- Pengendalian penyakit
- Pengurangan limbah
Baca Juga: 7 Tips Memelihara Ikan Channa Untuk Pemula Agar Tetap Sehat
Meskipun sistem bioflok memiliki banyak keuntungan, penggunaannya memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam manajemen lingkungan air. Pengawasan yang cermat terhadap kualitas air, suhu, dan kepadatan ikan sangat penting untuk menjaga keberhasilan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam budidaya ikan nila menggunakan sistem bioflok yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Persiapan Kolam atau Wadah Budidaya
- Pilih kolam atau wadah yang sesuai untuk budidaya ikan nila dengan sistem bioflok. Kolam dapat berupa kolam terpal atau bak beton yang bisa menampung air dengan baik.
- Pastikan kolam atau wadah bersih dan bebas dari bahan kimia yang berbahaya bagi ikan.
Baca Juga: Mudah! 10 Tips Memelihara Kelinci Agar Sehat dan Tidak Mudah Mati
2. Persiapan Sistem Bioflok
- Pasang sistem aerasi yang baik untuk memastikan oksigen terlarut dalam air. Aerasi yang cukup penting untuk menjaga kualitas air dan perkembangan bioflok.
- Tambahkan substrat, seperti kapur, zeolit, atau tongkol jagung yang telah dihancurkan, ke dalam kolam. Substrat ini akan menjadi tempat berkembang biak bakteri penghasil bioflok.
3. Pengisian Air dan Penyesuaian Kualitas Air
- Isi kolam dengan air bersih yang telah dibiarkan mengendap selama beberapa waktu untuk menghilangkan klorin dan zat kimia lainnya.
- Periksa kualitas air, seperti pH, suhu, dan kekeruhan. Idealnya, pH air harus berkisar antara 6,5-8, suhu antara 25-30 derajat Celsius, dan kekeruhan sekitar 100-200 NTU.
Baca Juga: Sederet Manfaat Memelihara Ikan Hias untuk Kesehatan Mental
4. Pembenihan dan Pemeliharaan Ikan Nila
- Dapatkan benih ikan nila yang berkualitas dari peternak atau penjual ikan terpercaya.
- Pindahkan benih ikan nila ke dalam kolam dengan hati-hati. Pastikan ikan berada dalam kondisi sehat.
- Berikan pakan komersial yang sesuai dengan ukuran dan usia ikan. Sisa pakan dan kotoran ikan akan menjadi sumber nutrisi bagi bioflok.
5. Pengelolaan Bioflok
- Monitor dan atur kualitas air secara teratur, termasuk parameter seperti pH, suhu, dan kekeruhan. Pastikan kondisi air tetap optimal untuk pertumbuhan ikan dan perkembangan bioflok.
- Lakukan penggantian air secara berkala jika diperlukan untuk menjaga kualitas air yang baik.
- Periksa kepadatan bioflok dalam kolam. Jika kepadatan bioflok terlalu tinggi, Anda dapat mengambil sebagian bioflok atau melakukan pemangkasan agar tidak terlalu padat.
Baca Juga: Dikagumi Cupang Lovers! Yuk, Coba 6 Cara Mudah Memelihara Ikan Hias ini
6. Pemeliharaan dan Penyuluhan
- Rutin lakukan pemeriksaan kesehatan ikan untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit atau infeksi. Jika ditemukan ikan yang sakit, segera lakukan tindakan pengobatan yang diperlukan.
- Belajar dan terus meningkatkan pengetahuan tentang budidaya ikan nila bioflok dengan membaca, mengikuti pelatihan, atau berkonsultasi dengan para ahli.
Selalu diingat bahwa praktik budidaya ikan nila bioflok dapat bervariasi tergantung pada kondisi lokal, skala budidaya, dan jenis sistem yang digunakan.