Inilah Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Bahasa Sunda Aksara Hingga Tata bahasa

Rabu 14 Juni 2023, 16:15 WIB
Ilustrasi. Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang bahasa Sunda agar lebih mengenal lagi salah satu bahasa daerah di Indonesia ini (Sumber : Instagram/@pandawasunda_)

Ilustrasi. Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang bahasa Sunda agar lebih mengenal lagi salah satu bahasa daerah di Indonesia ini (Sumber : Instagram/@pandawasunda_)

SUKABUMIUPDATE.com - Bahasa Sunda, atau sering disebut sebagai basa Sunda menjadi salah satu bahasa daerah yang banyak digunakan khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Bahasa Indonesia juga menjadi kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Bahasa memiliki nilai budaya yang penting bagi masyarakat khususnya di Jawa Barat dan Banten.

Meskipun penggunaan bahasa ini sedang mengalami penurunan, upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan Bahasa Sunda terus dilakukan melalui pendidikan, sastra, dan kegiatan kebudayaan.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang Bahasa Sunda.

Baca Juga: Nilai Budaya Sunda dari Kesenian Wayang Golek: Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh

1. Penggunaan

Bahasa Sunda banyak digunakan oleh masyarakat di Jawa Barat, terutama di kota-kota seperti Bandung, Bogor, Sukabumi, Cianjur Garut Ciamis dan sekitarnya. Selain itu, bahasa ini juga digunakan di daerah-daerah di sekitar Jawa Barat seperti Banten, Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.

2. Aksara

Tradisionalnya, Bahasa Sunda menggunakan aksara Sunda, yang memiliki kesamaan dengan aksara Jawa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan aksara Sunda sudah tidak seumum dulu. Saat ini, Bahasa Sunda umumnya ditulis menggunakan alfabet Latin seperti yang digunakan dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: Lagu Karang Hawu dari Fanny Sabila dan Maliq Ibrahim, Ceritakan Indahnya Palabuhanratu

3. Fonologi

Bahasa Sunda memiliki sistem bunyi yang kaya, termasuk vokal panjang dan pendek, konsonan, dan glotisasi. Terdapat delapan vokal dalam Bahasa Sunda, yaitu /a/, /i/, /u/, /é/, /è/, /o/, /é/, dan /eu/. Konsonan-konsonan dalam Bahasa Sunda juga mirip dengan konsonan-konsonan dalam bahasa Indonesia, namun ada beberapa perbedaan seperti /b/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, dan /y/.

Terdapat beberapa bunyi yang unik dalam Bahasa Sunda, seperti bunyi glotisasi (misalnya, "teu" untuk menunjukkan negasi) dan bunyi ejaan khusus yang mungkin berbeda dari ejaan bahasa Indonesia (misalnya, "ng" untuk bunyi /ŋ/).

Baca Juga: 62 Contoh Paribasa Sunda dan Artinya: Adean Ku Kuda Beureum

4. Tata Bahasa

Bahasa Sunda memiliki sistem tata bahasa yang mirip dengan bahasa-bahasa Austronesia lainnya. Beberapa ciri khas tata bahasa Bahasa Sunda antara lain penggunaan awalan dan akhiran untuk menunjukkan perubahan makna kata, penggunaan partikel untuk menunjukkan hubungan antara kata, dan penggunaan bentuk krama untuk menghormati lawan bicara yang lebih tua atau memiliki kedudukan lebih tinggi.

Krama dan madya yang digunakan untuk menghormati lawan bicara yang lebih tua, memiliki kedudukan lebih tinggi, atau dalam situasi formal. Bentuk krama digunakan dalam konteks yang sangat resmi dan formal, sedangkan bentuk madya digunakan dalam situasi yang kurang formal tetapi masih menghormati lawan bicara. Misalnya, untuk kata "makan" dalam bahasa Indonesia, dalam Bahasa Sunda, kita memiliki "ngaranna" (krama), "maén" (madya), dan "cenah" (biasa).

Baca Juga: Gunung Salak dan Sejarah Kerajaan Perak Pemerintahan Awal Masyarakat Sunda

5. Kosakata

Kosakata Bahasa Sunda banyak dipengaruhi oleh bahasa-bahasa Jawa dan Sanskerta. Namun, dalam perkembangannya, kosakata Bahasa Sunda juga telah memasukkan banyak kata serapan dari bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa asing lainnya.

Beberapa kosakata Bahasa Sunda dapat berbeda dengan kosakata bahasa Indonesia. Misalnya, kata "saya" dalam Bahasa Sunda adalah "abdi" atau "urang", dan kata "kamu" adalah "anjeun" atau "maneh".

Baca Juga: 19 Contoh Kalimat Babasan Sunda: Jadi Lalaki Sing Gedé Kawani, Ulah Bodas Ceuli!

6. Awalan dan Akhiran

Bahasa Sunda sering menggunakan awalan dan akhiran untuk menunjukkan perubahan makna kata. Misalnya, awalan "ka-" digunakan untuk menunjukkan arah atau tujuan, seperti "ka Bandung" yang berarti "menuju Bandung".

Akhiran "-keun" digunakan untuk mengubah kata kerja menjadi kata benda, seperti "ngamumulekeun" yang berarti "memasak" (kata kerja) dan "pamumulekeun" yang berarti "masakan" (kata benda).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)