SUKABUMIUPDATE.com - Saat mengalami putus cinta, tidak sedikit orang yang mencari cara untuk mengatasi rasa sedih dan kehilangan dengan cara memulai sebuah hubungan baru dengan orang lain.
Hal tersebut merupakan suatu fenomena yang sangat umum terjadi dan disebut dengan istilah Rebound Relationship.
Rebound Relationship ini terjadi saat seseorang terlibat dalam hubungan baru yang relatif cepat setelah kisah asmara baru saja kandas.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Cafe di Sukabumi, Cocok Buat Tempat Nongkrong Malam Minggu
Namun, meskipun dapat memberikan pengalihan sementara, Rebound Relationship juga memiliki dinamika dan tantangan yang perlu dipahami.
Lantas, apa itu Rebound Relationship? Yuk simak penjelasannya di bawah ini seperti menghimpun dari Suara.com.
Penjelasan Rebound Relationship
Rebound Relationship dapat diartikan sebagai hubungan yang terbentuk sebagai respons terhadap putus cinta atau kehilangan dalam hubungan sebelumnya.
Dalam Rebound Relationship, seseorang mencari pengganti atau pengalihan emosional melalui hubungan baru tanpa memberikan waktu yang cukup untuk memulihkan diri secara emosional.
Hubungan ini seringkali didasari oleh kebutuhan akan kenyamanan, pengakuan, atau keamanan yang hilang akibat berakhirnya hubungan sebelumnya.
Apa saja yang terjadi kepada seseorang yang mengalami Rebound Relationship? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
1. Pengalihan Emosional
Rebound Relationship dapat berfungsi sebagai pelarian sementara dari rasa kesedihan, kehilangan, atau kesepian yang mungkin dirasakan setelah putus cinta.
Seseorang dapat mencoba mengisi kekosongan emosional dengan kehadiran orang baru dalam kehidupan mereka.
2. Ketergantungan Emosional
Karena Rebound Relationship seringkali terbentuk dengan cepat dan tanpa melalui proses pemulihan yang memadai, ketergantungan emosional yang kuat dapat terbentuk antara pasangan tersebut.
Namun, ketergantungan ini mungkin tidak berdasar pada hubungan yang sehat dan kuat.
3. Tantangan Komunikasi
Pasangan dalam Rebound Relationship mungkin tidak sepenuhnya terbuka dan jujur tentang perasaan mereka yang sebenarnya.
Mereka dapat menghindari berbicara tentang emosi yang terkait dengan hubungan sebelumnya atau mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang masa depan hubungan mereka saat ini.
4. Ketidakstabilan
Rebound Relationship sering kali tidak stabil karena dasarnya yang mungkin terlalu cepat atau dipengaruhi oleh emosi yang belum sepenuhnya diproses.
Pasangan mungkin tidak memiliki landasan yang kuat atau pemahaman yang jelas satu sama lain. Kondisi ini dapat menyebabkan konflik atau kekecewaan yang lebih besar.
Itulah informasi mengenai apa itu Rebound Relationship. Apakah kamu merasa terjebak dalam tipe hubungan ini?
Sumber: Suara.com (Muhammad Zuhdi Hidayat)