SUKABUMIUPDATE.com - Tidur merupakan salah kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh manusia. Istirahat tidur berguna untuk me-recharge kembali tenaga atau fisik yang telah terkuras habis.
Namun, yang perlu dibutuhkan oleh tubuh manusia adalah tidur yang berkualitas. Sebab, tidur yang berkualitas akan membantu badan kembali segar dan tidak terasa lelah saat bangun.
Akan tetapi, kini tak sedikit orang yang mengalami kesulitan tidur di malam hari. Mereka seakan tidak bisa tidur di jam-jam awal. Kebanyakan dari mereka akan tidur ketika waktu sudah menunjukan dini hari.
Baca Juga: Begini Cara Bu Siti Berbagi Jatah dengan 2 Suami Mudanya, Tetap Harmonis
Ternyata faktor susah tidur tersebut bisa disebabkan karena kebiasan-kebiasan yang kerap kali dilakukan. Hal itu menjadi penyebab orang-orang menjadi susah tidur dimalam hari.
Nah, berikut ini ada beberapa penyebab dari kebiasaan yang membuat susah tidur dikutip via Akurat.co.
1. Kebanyakan Makan
Makan hingga kekenyangan sebelum istirahat sangat berpengaruh terhadap kenyamanan istirahat kita. Makan makanan terlalu pedas akan menyebabkan sakit perut sehingga susah untuk terbaring.
Sebaiknya setelah makan, jangan langsung berbaring. Tunggu sekitar 30 menit sampai 1 jam supaya makanan yang kita makan sudah tercerna. Rebahan setelah kenyang juga sangat berbahaya bagi kesehatan terutama jantung.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Makanan Hangat di Sukabumi yang Cocok Disantap di Cuaca Dingin
2. Main Smartphone
Penggunaan alat elektronik seperti ponsel sangat berpengaruh terhadap kualitas istirahat seseorang. Bermain handphone sebelum istirahat akan menyebabkan susah tidur.
Hal ini disebabkan oleh paparan sinar blue light dari ponsel yang dapat menghambat produksi hormon melatolin oleh tubuh. Hormon ini biasa dikenal dengan hormon tidur yang apabila tanpa hormon melatolin seseorang akan tetap terjaga sehingga susah beradu.
Untuk menghindarinya, sebaiknya kita jangan mengoperasikan ponsel sebelum tidur. Membaca buku lebih membantu untuk cepat mengantuk dan tertidur.
Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan
3. Minum Berkafein atau Alkohol
Seseorang biasanya minum kopi atau minuman lainya yang berkafein untuk mengatasi ngantuk jika sedang begadang. Namun jika anda tidak akan begadang dan ingin cepat istirahat maka hindari minuman atau makanan yang berkafein.
4. Istirahat Terlalu Lama di Siang Hari
Kebiasaan seseorang istirahat di siang hari dalam waktu yang lama, akan menyebabkan susahnya tidur di malam hari. Dalam sehari seseorang membutuhkan waktu selama 7 jam untuk istirahat.
Apabila sudah terlalu lama tidur di siang hari maka seseorang akan merasa tidak mengantuk di malam hari. Sebaiknya kurangi durasi tidur pada siang hari supaya nyaman saat beristirahat di malam hari.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Kuliner Pedas di Sukabumi, Nikmatnya Bikin Nagih!
5. Tidak Punya Kegiatan
Tidak melakukan kegiatan menyebabkan seseorang merasa jenuh dan malas. Biasanya jika tidak ada kegiatan yang dikerjakan, seseorang lebih memilih untuk rebahan di ranjang dan bermain ponsel.
Asik dengan dunianya sampai sehari full tidak beranjak dari kamar. Kebiasaan seperti ini juga menyebabkan susah tidur. Cara mengatasinya adalah dengan cara kita membuat planning atau to-do list untuk dilakukan dalam sehari supaya kita lebih produktif.
6. Kebiasaan Merokok
Seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok biasanya waktu istirahatnya tidak teratur. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat membuat sulit istirahat dan memperburuk insomnia. Oleh karena itu sebaiknya anda jangan merokok saat mendekati waktu tidur.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Jajanan Enak di Sukabumi, Murah dan Bikin Ngiler
7. Ruangan yang Terang
Pencahayaan ruangan juga berpengaruh dalam istirahat seseorang. Terdapat orang yang nyaman istirahat dengan lampu menyala dan juga orang yang terbiasa tidur dengan ruangan yang gelap. Faktanya tidur dengan lampu gelap lebih menyehatkan daripada lampu terang.
Istirahat dengan lampu menyala terang membuat tubuh kekurangan hormon melatolin dalam tubuh. Selain itu juga dapat menyebabkan depresi dan peningkatan risiko penyakit kronis.
Sumber: Akurat.co