SUKABUMIUPDATE.com - Viral di media sosial kisah Bu Siti yang mengurus anak dengan kondisi disabilitas. Pasalnya, Bu Siti rela memboyong anak disabilitas bernama Sha Wang tersebut dari Taiwan ke Kabupaten Karawang, Indonesia.
Kepada Faisal Soh (pegiat media sosial) Bu Siti mengaku tak tega jika Sha Wang yang mengidap Down Syndrome terlantar di Taiwan. Terlebih Siti hafal betul tabiat ibu kandung Wang sehari-hari. Kisah Bu Siti tersebut diunggkapkan kepada Faisol Soh dan diunggah di kanal YouTube Faisal Soh seperti dilihat sukabumiupdate.com, Senin (05/06/2023).
Bu Siti yang merupakan mantan TKW Taiwan itu bercerita awal mula kedekatannya dengan Wang. Bu Siti merawat Wang selama 6 tahun dengan kondisi yang sempat tak berdaya.
"Merawat dia (Sha Wang) enam tahun, jaga sekolah, seharian sama dia," ujar Bu Siti
Menurut penuturannya, dahulu Wang tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan kondisi kulitnya juga berwarna kuning dan tidak bisa berjalan. Namun setelah dirawat olehnya, Wang sudah mulai menunjukkan banyak kemajuan.
Baca Juga: Resep Bu Siti Punya 2 Suami Muda, Rutin Mandi Kembang Setiap Malam Jumat
"Awalnya saya mau pulang pas kayak gitu kan sama bos 'cuco beti' kalau bisa jangan pulang, kayak gitu kan banyak kemajuan, kalau dulu nggak bisa jalan. Bener-bener nggak bisa jalan dipapah dua, terus badannya juga kuning," ucap Bu Siti.
"Lambat laun lambat tahun dia banyak perubahan sama saya, bisa jalan tanpa digandeng, cuma tangan doang kayak gitu badannya pun normal nggak kuning banget kaya gitu," tambahnya.
Di momen itu, ayah Sha Wang harus mendapatkan penggantinya. Sayangnya, majikan Bu Siti sudah tujuh kali mencari TKW kaburan namun selalu berakhir gagal. Banyak pekerja kaburan yang pergi dan tidak membuat Wang nyaman hingga sakit-sakitan.
"Terus pas mau 6 tahun itu saya mau pulang, saya nggak bisa balik lagi. Gimana ti, kayak gitu coba ya kita jajal ngambilin anak kaburan. Nggak cocok malah dia yang sakit-sakitan," kata Bu Siti.
Berbagai usaha tak membuahkan hasil, Bu Siti akhirnya berinisiatif. Ia pun menawarkan diri untuk mengasuh sepenuhnya Wang di Indonesia. "Saya bilang 'bos percaya sama saya nggak? saya bawa lah (Sha Wang) ke Indonesia, saya jaga di sana'. Dia (ayah Sha Wang) nangis, katanya 'nggak ada pilihan lainnya'," tandas Bu Siti.
Mendengar cerita Bu Siti, Faisal dibuat penasaran dengan keberadaan ibunya Wang. Siti kemudian membeberkan soal tabiat buruk ibu dan kakak kandung Sha Wang.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Pondok Pesantren Legendaris di Sukabumi
Diceritakan, ibunya hanya menjenguk Wang setidaknya 2 kali dalam sebulan dan lebih memilih memegang anjing peliharaannya dibandingkan memperhatikan kondisi Wang. Begitu juga dengan kakaknya yang seolah-olah tidak menginginkan Wang. Diketahui, ayah Wang kini telah meninggal dunia, Wang tidak memiliki siapapun yang memperhatikannya.
"Megang kakaknya gini aja, kakaknya nggak mau (melempar tangan). Kalau kita nonton bareng TV nih ya ibunya lebih sayang anjing ketimbang anaknya," ucap Bu Siti sembari menahan tangis.
"Kasarnya, kita paling sebulan ada dua kali datang ibunya ke situ nengok. Ya bukan anaknya yang dipegang. Anak kan kalau kenal, otomatis kenal lah ibunya biarpun dia sakit kayak gini dia kayak gini (memperlihatkan mimik cuek) anjing yang dipegang, dianya (Wang) nggak," lanjutnya.
Kondisi itu pula yang membuat Bu Siti tidak tega untuk pulang ke Indonesia tanpa membawa Sha Wang. Padahal, Bu Siti sendiri bukan berasal dari keluarga kaya raya. Kendati begitu, Bu Siti tetap kerja keras banting tulang untuk merawat anak majikannya itu.
Saat ini, dengan usaha membuka warung manisan, Bu Siti harus rela menganggarkan hingga Rp 3 juta per bulan untuk biaya perawatan Wang. Uang itu harus disediakan untuk keperluan membeli obat Sha Wang dan kebutuhannya sehari-hari.
Sha Wang sendiri saat ini sudah berusia 26 tahun. Dirawat oleh Bu Siti sejak umur 16 tahun.