SUKABUMIUPDATE.com - Ibadah Haji menjadi salah satu ibadah dalam agama Islam, bahkan ibadah ini merupakan salah satu dari rukun Islam yakni rukun Islam yang kelima.
Ibadah Haji bisa dibilang merupakan perjalanan ziarah ke kota Mekah yang dilakukan setiap tahun pada bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Islam.
Ibadah Haji sangat dianjurkan bagi setiap Muslim dewasa yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk melakukannya.
Baca Juga: 2 Calon Jamaah Haji Kloter 22 Kabupaten Sukabumi Batal Berangkat
Ibadah haji ini berbeda dengan umrah, meski sama-sama dilaksanakan di Mekah, namun terdapat beberapa perbedaan antara keduanya.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara ibadah Haji dan Umrah dalam agama Islam yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Waktu Pelaksanaan
Ibadah Haji dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan dalam bulan Dzulhijjah, terutama pada 8-13 Dzulhijjah.
Baca Juga: Awas Ada Denda 200 SAR! Jemaah Haji Dilarang Merokok di Kawasan Masjid Nabawi
Waktu pelaksanaannya terikat pada penanggalan Islam dan hanya dilakukan sekali dalam setahun.
Sedangkan Umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Tidak ada waktu tertentu yang ditentukan untuk melaksanakan Umrah, sehingga umat Muslim dapat melakukannya sesuai dengan keinginan dan kesiapan mereka.
2. Rangkaian Ibadah
Ibadah Haji memiliki serangkaian ritual yang lebih kompleks dan memakan waktu lebih lama daripada Umrah. Ini termasuk Tawaf, Sa'i, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, dan lempar Jumrah di Mina.
Baca Juga: Rela Jual Tanah, Kisah Jamaah Haji Berusia 100 Tahun Ini Bikin Terharu
Sementara Umrah memiliki rangkaian ritual yang lebih singkat dan sederhana dibandingkan dengan ibadah Haji. Ini meliputi Tawaf di sekitar Ka'bah dan Sa'i antara bukit Safa dan Marwah. Umrah tidak memerlukan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, atau lempar jumrah di Mina.
3. Kewajiban
Ibadah Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim dewasa yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk melaksanakannya. Melakukan ibadah Haji sekali dalam seumur hidup adalah kewajiban bagi mereka yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Lalu Umrah tidak diwajibkan seperti ibadah Haji. Ini adalah ibadah sunnah, yang dianjurkan tetapi bukan kewajiban. Umrah dapat dilakukan secara sukarela oleh siapa saja, kapan saja, asalkan mereka mampu melakukannya.
Baca Juga: 10 Panduan Jamaah Haji Saat Ibadah di Masjid Nabawi dan Berkegiatan di Kota Madinah
4. Pakaian Ihram
Saat melaksanakan ibadah Haji, para jamaah mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan. Pakaian ihram ini dikenakan sejak memasuki Miqat (batas yang ditentukan sebelum memasuki Mekah) hingga selesai melaksanakan semua ritual Haji.
Sedangkan para jamaah umrah juga mengenakan pakaian ihram yang sama seperti dalam ibadah Haji. Namun, mereka hanya mengenakan pakaian ihram selama melaksanakan Tawaf dan Sa'i di Mekah, dan kemudian mereka dapat mengganti pakaian setelah menyelesaikan ritual tersebut.
Meskipun ada perbedaan dalam pelaksanaan dan kewajiban antara ibadah Haji dan Umrah. Namun, keduanya merupakan ibadah yang sangat dihormati dalam agama Islam dan memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi setiap Muslim.