SUKABUMIUPDATE.com - Sindrom Asperger adalah salah satu jenis autis yang membuat penderitanya sulit berinteraksi dengan orang lain.
Meskipun begitu, sindrom asperger ini dikatakan membuat penderitanya dianugerahi suatu kelebihan intelektual.
Membicarakan tentang sindrom asperger, ternyata ada salah satu drama Korea populer yang pemeran utama diceritakan menderita gangguan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?
Drama Korea tersebut adalah Extraordinary Attorney Woo. yang dibintangi oleh Park Eun Bi dan dirinya sukses memerankan Woo Young woo, seorang pengacara jenius pengidap sindrom asperger tersebut.
Tanda dan gejala sindrom ini biasanya mulai terlihat pada anak, ketika ia berusia sekitar 3–5 tahun. Ini terlihat pada awal-awal episode di Extraordinary Attorney Woo.
Dihimpun dari laman Everyday Health via Akurat.co, penyebab sindrom Asperger belum diketahui secara pasti.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Rumah Makan Padang di Sukabumi, Murah Bikin Kenyang
Akan tetapi, ada beberapa hal yang diduga bisa menjadi penyebabnya, seperti faktor genetik, infeksi virus, paparan bahan kimia atau adanya kelainan di otak.
Selain itu, beberapa riset menunjukkan bahwa sindrom asperger lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, dibandingkan dengan anak perempuan .
Gejala sindrom Asperger pada anak bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya.
Namun, ada beberapa gejala umum sindrom asperger yang dapat dikenali berdasarkan aspek perkembangan anak, antara lain:
1. Gangguan Sosial
Anak dengan sindrom asperger biasanya mengalami beberapa gejala gangguan sosial, mulai dari kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, menjalin pertemanan, memahami bahasa tubuh orang lain, menunjukkan empati, hingga enggan menatap mata lawan bicaranya.
Tokoh Woo Young-woo di Extraordinary Attorney Woo mengalami gejala sindrom asperger yang terlihat dari gangguan sosialnya, yang tidak mau pelukan dengan sang ayah dan tidak mau menatap mata sang ayah dan teman sekolahnya.
2. Gangguan Perilaku
Anak yang menderita sindrom ini biasanya sering mengulangi suatu perilaku yang tidak wajar secara berkali-kali, seperti memainkan jari-jemari yang dilakukan Woo Young-woo saat panik.
Selain itu, dia juga tidak menyukai perubahan dalam rutinitas sehari-hari dan merasa kesulitan mengelola emosinya.
3. Gangguan Bahasa
Anak penderita sindrom Asperger umumnya dapat berbahasa dan mampu menghafal kosakata yang cukup luas.
Namun, dia sering kali sulit menuangkan emosi dan pikirannya serta kerap kesulitan untuk berkomunikasi.
Sebagai contoh, anak yang memiliki sindrom Asperger akan berbicara dengan nada, logat, dan ekspresi datar atau berbicara dengan suara yang keras, formal, dan kaku seperti robot.
4. Gangguan Fisik
Penderita sindrom Asperger bisa mengalami gangguan koordinasi tubuh, sehingga sering terlihat canggung dan lebih sensitif terhadap rangsangan, seperti suara kencang, tekstur, atau cahaya.
Woo Young-woo juga sensitif terhadap suara kencang dari orang lain, terlihat pada adegan sehabis dimarahi guru dan saat ayah diajak baku hantam dengan tetangganya.
Selain itu, anak sindrom asperger juga mengalami perkembangan kemampuan motorik yang lambat, seperti sulit menangkap bola atau tidak bisa mengendarai sepeda.
Inilah yang menjadi alasan mengapa sebagian besar anak dengan sindrom Asperger kurang suka berolahraga.
Terlepas dari berbagai gejala di atas, anak dengan sindrom Asperger ringan umumnya masih mampu mengikuti proses belajar bersama anak-anak lain di sekolah, bahkan bekerja layaknya orang normal saat ida tumbuh dewasa.
Hal ini karena penderita sindrom asperger tidak mengalami gangguan kemampuan kognitif atau bahasa.
Sebagian anak penderita sindrom ini bahkan bisa memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi dan menyimpan bakat di bidang tertentu, seperti matematika, sains atau musik. Bisa juga pintar menghafal seperti Woo Young-woo.
Meski anak sindrom asperger memang pintar. Namun, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan sindrom asperger.
Jadi, apabila orang tua atau orang dewasa melihat ada kecenderungan gejala sindrom asperger pada anak, lebih baik konsultasikan dengan dokter spesialis anak agar mendapatkan terapi yang baik.
Sumber: Akurat.co