SUKABUMIUPDATE.com - Hari Raya Idul Adha akan segera tiba, itu artinya sudah banyak orang yang mempersiapkan hewan kurban.
Seperti diketahui, hewan kurban Idul Adha di Indonesia identik menggunakan sapi untuk kurban tujuh orang sementara kambing diperuntukan bagi individu.
Karena itu, jika Anda sudah berniat untuk kurban, maka Anda harus mengetahui bagaimana syarat hewan yang sah untuk kurban Idul Adha nanti.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Rumah Makan Padang di Sukabumi, Murah Bikin Kenyang
Menghimpun dari Suara.com, Profesor Dr. KH. Abustany Ilyas MA selaku perwakilan Majelis Ulama' Indonesia (MUI) memaparkan daftar syarat umum hewan kurban sapi dan kambing yang layak untuk dikurbankan sebagai berikut.
- Hewan sudah cukup usia sesuai dengan jenisnya, yakni kambing minimal satu tahun dan sapi minimal dua tahun.
- Hewan tersebut matanya tidak buta.
- Tanduk hewan yang akan dikurbankan tidak terpotong.
- Hewan tidak berpenyakit.
- Hewan tidak pincang kakinya
- Ekornya utuh dan tidak terpotong maupun terkoyak.
- Tidak kurus (gemuk, gizi cukup, bugar).
- Kulitnya tidak ditumbuhi kudis maupun penyakit kulit lainnya.
- Hewan tersebut tidak mengandung maupun menyusui
Baca Juga: PART I: Kecelakaan Laut dan Nasib Status UNESCO Global Geopark Ciletuh Sukabumi
Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha 2023, 10 Dzulhijah 1444 H yang jatuh pada 28 atau 29 Juni 2023 atau tiga hari berturut-turut sesudahnya yang juga disebut Hari Tasyrik. Hari Tasyrik diperingati setiap 11 – 13 Dzulhijah.
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail
Berkurban bagi umat muslim tidak bisa dilepaskan dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim As dan sang putra Nabi Ismail As.
Sudah menjadi cerita yang sangat populer di kalangan umat muslim bahwa perayaan Idul Adha sama artinya dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim yang menyembelih putranya sendiri yakni Nabi Ismail karena perintah Allah Swt.
Perintah itu didapatkan Nabi Ibrahim melalui mimpi. Sebagai Nabi yang bertugas menyebarkan ajaran Allah, Ibrahim sangat mempercayai mimpinya. Dia harus mengorbankan sang putra yang sangat dia cintai.
Pada mimpi tersebut nabi Ibrahim melihat dirinya sedang menyembelih anaknya sendiri yakni Nabi Ismail. Mimpi tersebut tentunya membuat Nabi Ibrahim gundah karena harus mengorbankan anaknya sendiri. Apakah ia sebagai seorang ayah tega membunuh anaknya sendiri?
Namun, ketaatannya kepada Allah Swt. lebih besar dibandingkan dengan kecintaan kepada Nabi Ismail.
Hal ini membuat Nabi Ibrahim memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang ada dalam mimpinya saat itu. Memiliki ketakwaan yang sama dengan sang ayah,
Nabi Ismail tanpa ragu mengiyakan dan mengamini apa yang sudah diceritakan oleh ayahnya. Dia percaya mimpi ayahnya datang dari Allah SWT.
Nabi Ismail saat itu dengan sukarela menerima perintah Allah Swt yang disampaikan melalui perantara ayahnya.
Di tengah usaha yang dilakukan Nabi Ibrahim secara tiba-tiba malaikat Jibril datang menghampiri mereka berdua untuk menukar Nabi Ismail dengan hewan ternak.
Peristiwa inilah yang setiap tahun diperingati umat muslim sebagai Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban.
Sumber: Suara.com (Nadia Lutfiana Mawarni)