SUKABUMIUPDATE.com - Tidak melaksanakan puasa Ramadhan karena haid wajib hukumnya untuk mengganti puasa tersebut bagi seorang muslimah.
Hal tersebut karena puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang memang harus dikerjakan yang artinya tak boleh ditinggalkan oleh semua muslim baik itu laki-laki maupun perempuan.
Karenanya jika seorang perempuan tidak berpuasa saat bulan Ramadhan maka kamu harus menggantinya setelah bulan itu berakhir dan sebelum bulan Ramadhan datang lagi.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Hotel Terbaik di Kota Sukabumi untuk Liburan Keluarga
Kewajiban mengganti puasa Ramadhan ini tertuang dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 184 yang artinya:
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Oleh sebab itu, niat puasa ganti Ramadhan karena haid perlu diketahui oleh seluruh umat Islam khususnya bagi perempuan.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam di Sukabumi, Enak dan Murah Meriah!
Lantas bagaimana bacaan niat puasa ganti Ramadan karena haid dan tata cara qadhanya? Simak penjelasannya di bawah ini seperti menghimpun dari Suara.com.
Niat Puasa Ganti Ramadhan Karena Haid
Bacaan niat ganti puasa Ramadan karena haid atau menstruasi, sama saja dengan bacaan niat puasa qadha lantaran beberapa faktor darurat lainnya seperti dalam perjalanan jauh, sakit, dan lain sebagainya. Adapun bacaannya adalah:
Nawaitu shauma ghadin 'an qadh'I fardhi syahri Ramadhna lillahi ta'ala.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan
Puasa qadha Ramadhan dikerjakan setelah Ramadhan sebelumnya hingga tiba waktu Ramadhan selanjutnya. Caranya pun sama seperti puasa lain, berikut ini penjelasan lengkapnya:
- Umat muslim dianjurkan membaca niat sebelum tidur atau melakukan sahur terlebih dahulu di sepertiga malam.
- Setelah berniat, umat muslim tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang dan berpotensi membatalkan puasa, seperti zina, makan atau minum dengan sengaja dan lainnya sembari melakukan kewajiban.
- Puasa qadha berakhir sama seperti puasa lainnya yakni saat adzan maghrib berkumandang. Doa berbuka puasanya pun sama yaitu sebagai berikut:
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: “Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Sebaiknya, puasa qadha Ramadhan dikerjakan secepatnya dan jangan menunda-nunda. Jika puasa yang ditinggalkan berurutan maka waktu mengqadhanya boleh berurutan boleh juga tidak. Hal ini sesuai hadits dari Ibnu Umar, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan." (HR. Daruquthni).
Demikian tadi bacaan niat puasa ganti Ramadhan karena haid lengkap dengan tata cara serta hukumnya. Jika Anda belum melunasi hutang puasa Ramadhan di tahun lalu, sebaiknya segera lunasi mulai sekarang!
Sumber: Suara (Putri Ayu Nanda Sari)