SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal 26 Mei diperingati sebagai Hari Drakula Sedunia. Drakula termasuk mahluk mitologi yang cukup populer di masyarakat, hingga banyak film tentang Drakula.
Drakula dipercaya sebagai makhluk abadi karena tidak dapat dibunuh dengan salib seperti Vampir. Mahluk mitologi bergigi taring ini juga dapat hidup ribuan tahun karena memakan darah.
Melansir dari situs National Today via Yoursay.Id (Portal Suara.com), Hari Drakula Sedunia merupakan peringatan di mana penulis terkenal, yakni Bram Stoker merilis salah satu novel terbaiknya yang berjudul “Dracula” tepat pada 26 Mei 1987. Peringatan Hari Drakula mulai dilaksanakan sejak tahun 2012 yang diprakarsai oleh komunitas Whitby Dracula Society 1897.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Sate Enak di Sukabumi: Cek Harga dan Menunya!
Drakula merupakan makluk mitologi-fantasi yang identik sebagai makhluk penghisap darah yang populer dalam genre gothic di benua Eropa. Kepopuleran drakula seringkali tergambar dalam berbagai bentuk seperti karya tulis, gambar, foto bahkan dalam bentuk karya seni lainnya.
3 Fakta Menarik Drakula
1. Drakula Terinspirasi Dari Rumania
Kisah tentang drakula mungkin bisa dikategorikan sebagai cerita fiktif dan fantasi. Akan tetapi, ternyata kisah tentang makhluk penghisap darah tersebut bersumber dari Rumania.
Menurut beberapa sumber, kisah drakula terinspirasi dari seseorang bernama Vlad Tepes atau yang dikenal dengan nama Vlad the Dracul atau Vlad Dracula. Dia adalah seorang pangeran yang sekaligus menjadi pemimpin atau raja di sebuah daerah bernama Wallachia di Rumania.
Namun, dia dikenal pula sebagai Vlad the Impaler atau Vlad si Penyula karena gemar menyula seluruh musuhnya.
Melansir dari buku “Dracula, Prince of Many Faces: His Life and his Times.”, beliau digambarkan sebagai salah satu pemimpin yang cukup kejam terhadap musuhnya.
Selain gemar menyula musuhnya, dia bahkan diceritakan suka gemar meminum darah korbannya untuk menambah kekuatan. Hal tersebutlah yang disinyalir menjadi inspirasi dari kisah drakula.
Meskipun dianggap kejam, ternyata Vlad Dracula juga dianggap sebagai seorang pahlawan nasional di Rumania karena merupakan orang yang berani melawan kekaisaran Ottoman yang saat itu cukup ditakuti di abad ke-15 masehi.
2. Terdapat Kelelawar Drakula atau Vampir
Dalam mitologi kisah drakula, mahkluk ini juga dikisahkan dapat berubah bentuk menjadi seekor kelelawar dan terbang di kegelapan malam. Namun, di dunia nyata ternyata ada kelelawar yang dijuluki sebagai kelelawar vampir atu drakula.
Kelelawar satu ini masuk ke dalam keluarga Desmodontinae dan diketahui kini terdapat 3 sub-spesies yang dikategorikan sebagai kelelawar vampir.
Melansir dari artikel dalam jurnal Nature, kelelawar ini disebut sebagai kelelawar vampir karena memiliki kebiasaan meminum darah dari hewan lain. Umumnya kelelawar ini akan meminum darah dari hewan-hewan mamalia berukuran besar seperti sapi, kambing ataupun kuda.
Kelelawar vampir sebenarnya berukuran cukup kecil, yakni sebesar telapak tangan orang dewasa. Selain menghisap darah hewan, ternyata beberapa jenis kelelawar vampir juga diketahui memakan serangga-serangga kecil sebagai makanannya.
Dalam beberapa kasus, hewan ini juga diketahui meminum darah manusia sebagai sumber makanannya. Hal inilah yang membuat kelelawar ini menjadi salah satu sumber penyebaran penyakit seperti rabies dan beberapa penyakit lainnya.
3. Terdapat Penyakit Drakula
Di dunia medis ternyata ada sebuah penyakit yang dijuluki sebagai penyakit atau sindrom drakula.
Melansir dari situs Klikdokter, penyakit ini merupakan kelainan genetik langka yang membuat penderitanya memiliki kelainan dalam memproduksi sel darah merah. Dalam dunia medis penyakit ini dikenal dengan nama Porphyria atau Porfiria.
Penyakit Sindrom Drakula terbagi atas 2 kategori, yakni porfiria kulit dan porfiria akut.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Travel di Sukabumi Tujuan Bandung hingga Jakarta, Cek Harganya!
Secara umum, penderita penyakit ini akan merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya seperti dada, kaki dan punggung. Dalam beberapa kasus juga ditemui penderita penyakit ini akan mengalami perut mual dan muntah-muntah disertai kejang dan susah untuk bernafas.
Untuk penderita yang terkena porfiria kulit umumnya akan memiliki tingkat sensivitas yang cukup tinggi terhadap sinar matahari langsung.
Penderitanya akan merasakan rasa sakit seperti terbakar yang diikuti kondisi kulitnya akan mengalami kemerahan serta mengalami gatal yang diikuti kulit yang melepuh sesaat.
Apabila dalam kondisi kritis, penderita penyakit ini akan rawan mengalami sesak nafas hebat yang berakibat kepada gagal berfungsinya organ-organ dalam.
Sumber: Yoursay.Id (Portal Suara.com)