SUKABUMIUPDATE.com - Istilah hits tak hanya beken diantara generasi milenial zaman sekarang alias jaman now. Tetapi juga pernah hits di tahun 98 dulu.
Salah satunya lengser keprabon, Istilah hits tahun 98 di era Presiden Soeharto. Tak hanya wawasan sejarah, deretan Istilah hits tahun 98 yang dikutip dari Suara.com ini juga untuk mengenang tanggal 21 Mei 1998.
Ya, tepat tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan mundur dari jabatannya selama 32 tahun berkuasa, di Istana Negara dengan membacakan teks pidato.
Kala itu Soeharto membacakan teks pengunduran diri yang tidak terlalu panjang. Kurang lebih berdurasi sekitar 10 menit, Soeharto resmi membacakan pidato pengunduran dirinya.
Saat Soeharto resmi mundur, Istilah hits tahun 98 yang cukup populer adalah Soeharto lengser keprabon. Istilah ini sempat dipopulerkan penyiar radio dan sejumlah surat kabar serta televisi.
Baca Juga: Masyarakat Kampung Naga Hanya Shalat 3 Waktu, Sunda Wiwitan?
Istilah hits tahun 98 berbunyi "lengser keprabon" sendiri sempat diucapkan Soeharto sebelum resmi mundur pada 21 Mei 1998. Menurut catatan sejarah, di tanggal 20 Oktober 1997, Soeharto mengucapkan istilah tersebut di depan pengurus Partai Golkar.
"Saya akan menempatkan diri sebagaimana dalam falsafah pewayangan yaitu lengser keprabon madeg pandito", ucap Soeharto, dikutip Senin (22/5/2023).
Termasuk lengser keprabon, inilah 7 Istilah hits tahun 98:
1. Lengser keprabon
Istilah lengser keprabon sendiri adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yakni, "lengser keprabon madep pandito ratu".
Ungkapan Jawa itu mengandung makna bahwa setiap pemimpin atau penguasa —yang sudah mengakhiri masa kekuasaannya— diharapkan banyak beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa, yakni untuk bertobat.
2. Reformasi
Kata Reformasi rasanya sudah tidak asing di telinga. Reformasi ini termasuk salah satu Istilah hits tahun 98 yang cukup populer.
Reformasi diartikan sebagai upaya dari pemerintah maupun individu untuk melakukan perubahan terhadap suatu badan atau lembaga yang berada di suatu lingkungan.
Caranya yaitu dengan melihat fenomena yang telah terjadi sebelumnya. Kemudian juga dirasa tidak memberikan dampak secara signifikan terhadap perbaikan kesejahteraan anggota melalui sistem pemerintahan maupun pengorganisasian yang baik.
3. Krismon
Krismon adalah akronim dari krisis moneter, yakni kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara.
4. Sembako
Sama seperti Krismon, Sembako juga merupakan sebuah akronim, yaitu sembilan bahan pokok masyarakat.
Istilah sembako ini merujuk pada keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998.
Daftar sembilan bahan pokok itu, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam
5. Pam Swarkasa
Pam Swarkasa adalah akronim dari Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa. Istilah hits tahun 98 ini adalah sebutan untuk kelompok sipil bersenjata tajam yang dibentuk oleh TNI untuk membendung aksi mahasiswa sekaligus mendukung Sidang Istimewa MPR (SI MPR) tahun 1998.
6. Dwi Fungsi Abri
Dwi Fungsi ABRI mengandung makna angkatan bersenjata di Indonesia yang saat itu memiliki dua fungsi, yakni sebagai kekuatan militer dan pengatur negara. Konsep Dwi Fungsi ABRI sudah berlaku sejak tahun 1984.
7. Kudatuli
Terakhir, Istilah hits tahun 98 adalah Kudatuli. Kudatoli merupakan akronim dari Kerusuhan dua puluh tujuh Juli yakni peristiwa 27 Juli 1996.
Saat itu, ada peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.
Sumber: Moots (Portal Suara.com)