10 Kata-Kata Toxic dalam Hubungan, Awas Manipulatif dan Silent Treatment!

Minggu 14 Mei 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi. 10 Kata-Kata Toxic dalam Hubungan: Pasangan Manipulatif dan Silent Treatment! (Sumber : Freepik/@yanalya)

Ilustrasi. 10 Kata-Kata Toxic dalam Hubungan: Pasangan Manipulatif dan Silent Treatment! (Sumber : Freepik/@yanalya)

SUKABUMIUPDATE.com - Kata-kata Toxic tak hanya bisa menyakiti hati pasangan. Tetapi juga bisa merusak hubungan hingga dikhawatirkan kandas di tengah jalan.

Padahal, pasangan seharusnya bisa saling mendukung dan melengkapi. Sehingga Kata-kata Toxic harus dihindari dan dikelola agar tidak jadi boomerang dalam hubungan.

Yuk, kenali beberapa Kata-kata Toxic berikut agar hubungan tetap awet, seperti dikutip via Tempo.co:

Kata-Kata Toxic Relationship Bisa Merusak Hubungan

1. Tidak Ingin Membicarakan Konflik

Ketahuilah setiap orang butuh me time meskipun telah memiliki pasangan yang membuatnya jauh lebih nyaman. Dalam pertengkaran yang terjadi kemungkinan besar kamu juga akan menolak total untuk menyelesaikan masalah segera.

Baca Juga: Kenali 8 Bahasa Tubuh Pria Cuek, Tanda-tanda Dia Jatuh Cinta Padamu

Dengan mengatakan, “Saya tidak ingin membicarakannya.” atau hal lain yang serupa hanya akan membuat rasa benci dan pahitnya hubungan menumpuk. Alih-alih berbicara demikian, katakanlah dengan nada yang rileks bahwa kamu sedang tidak ingin membahasnya lebih lanjut, tetapi tetap akan meluangkan waktu menyelesaikan bersama dengan pasangan.

2. Menyia-Nyiakan dan Menilainya Tidak Pernah Baik

Pasangan toxic akan mengutarakan pernyataan-pernyataan yang hanya membuat kamu merasa tidak berguna dan tidak pernah baik.

Salah satunya menggunakan frasa ajaib yang membuatmu menjadi patung. Antara lain, "Kamu selalu" dan "Kamu tidak pernah". Jangan merasa diri lebih baik karena yang demikian itu akan lebih mudah merusak hubungan.

3. Menilai Salah dan Harus Sejalan Dengannya

Pasti kamu akan sangat merasa frustasi jika pasangan memojokkan hanya karena memiliki cara lain untuk melakukan atau mengatasi sesuatu.

Sikap pasangan yang mengatakan, “Kamu itu salah! Kenapa kamu tidak melakukannya dengan caraku saja? Caramu itu konyol.”

Lalu, disertai dengan tawa atau senyuman meremehkan adalah momen yang sangat menyakitkan. Cukup katakan tentang penawaran solusi dan beri apresiasi kepada pasanganmu.

4. Terlalu Sensitif

Saling menilai dalam hubungan rumah tangga atau lainnya memang wajar dilakukan demi hubungan yang lebih baik.

Namun, bagaimana jika kamu dinilai terlalu sensitif saat menyampaikan sebuah kebenaran dengan cara yang baik? “Kamu terlalu sensitif,” tidak tepat dikatakan. Maka berikan rasa empati dan pengertian saat apa yang kamu katakan sekiranya menyakitkan bagi pasangan.

5. Bukan Pasangan yang Pantas untuknya

Mengatakan, "Kamu tidak pantas untukku" adalah sebuah penghinaan atas diri pasangan. Hubungan yang dijalin dan dipilih bersama dirimu terasa hanya permainan belaka.

Seperti tidak ada yang bisa menerima diri kamu kecuali dirinya. Lalu, ada anggapan bahwa kamu tidak berjuang di sebuah hubungan bersama.

6. Dianggap Gila yang Sebenarnya

Seringkali kamu dengar siapapun mengatakan, "Kamu gila" untuk merepresentasikan sebuah kekesalan, penilaian ide dan lainnya.

Kata-kata tersebut sangat manipulatif dan toxic sehingga cenderung dapat merusak hubungan.

7. Memilih Diam Tanpa Kata alias Silent Treatment

Diam tidak selalu menjadi sebuah emas. Hubungan pasangan kekasih justru sering rusak akibat salah satu atau keduanya tidak mengatakan apa-apa di saat masalah melanda.

Mereka menarik diri untuk pembicaraan terkait solusi. Padahal, perilaku hanya membuat pasangan merasa ditinggalkan dan ditolak secara emosional.

8. Pasangan Ribet

Ribet! Perkataan ini akan membuat pasangan seolah-olah kehadirannya sangat merepotkan dan memakan waktu untuk hal sia-sia.

Baca Juga: Loker Sukabumi Lulusan SMA: Penempatan di Cibadak, Cisaat dan Sukalarang

Padahal, ada kata-kata yang lebih adem untuk memahami sebuah kebutuhan atau keinginan yang muncul saat itu. Kamu dapat memberi afeksi bahwa keadaan tersebut dapat dipahami dengan baik. Selanjutnya, berikan solusi terbaik dengan penyampaian yang mudah dimengerti.

9. Dipaksa Diam

"Jangan ikut campur!" Pasangan yang dianggap mengomel atau mengatakan sesuatu tidak berguna dan hanya membuat diri terganggu.

Apa salahnya memberi nasihat, saran, dan mengajukan pertanyaan? Maka, cobalah untuk mengubah kata-kata yang lebih baik.

10. Merasa Kasihan dan Puas

Mengasihani dengan nada negatif tentu menyakitkan. "Kasihan…" dan "Puas?" atau "Puas!" Ketiganya adalah kata-kata penghinaan dan seolah membuat kamu sangat terpaksa melakukan sesuatu untuk pasangan.

Berilah kalimat yang jelas tentang apa yang tidak sukai dari pasangan.

SUMBER: TEMPO.CO | NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa