Kalongwewe: Dedemit Sunda Culik Anak yang Main Sore, Mitos atau Fakta?

Kamis 11 Mei 2023, 17:30 WIB
Kalongwewe: Mitos atau Fakta Dedemit Sunda Ini Culik Anak yang Main Sore? (Sumber : Instagram/@thedemiit/@tomkuu)

Kalongwewe: Mitos atau Fakta Dedemit Sunda Ini Culik Anak yang Main Sore? (Sumber : Instagram/@thedemiit/@tomkuu)

SUKABUMIUPDATE.com - Kalongwewe adalah satu diantara sekian banyak jenis Hantu Sunda seperti Dedemit dan Jurig. Apalagi suasana malam jumat mencekam yang kerap dikaitkan dengan hal mistis.

Masyarakat Sunda bahkan selalu mewanti-wanti anaknya untuk tidak pulang larut atau terlampau petang. Mereka bilang "bisi Diculik Kalongwewe" alias takut disembunyikan Kalongwewe.

Menarik memang, Sunda dengan berbagai mitos Hantu Sunda yang begitu dipercaya seolah kuat mendarah daging. Deretan film horor Indonesia pun kian digemari, apalagi jika berkaitan dengan Hantu, duh merinding tapi candu!

Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Horor Indonesia Tentang Santet: Sewu Dino hingga Khanzab

Menyoal keberadaan Kalongwewe yang dipercaya masyarakat, Benarkah Dedemit Sunda Ini suka  menculik anak yang main kesorean? Yuk, simak artikel berikut ini!

Diculik Kalongwewe: Dedemit Sunda Culik Anak yang Main Sore, Mitos atau Fakta?

Kalongwewe: Mitos atau Fakta Dedemit Sunda Ini Culik Anak yang Main Sore?Kalongwewe: Mitos atau Fakta Dedemit Sunda Ini Culik Anak yang Main Sore?

Jawaban pertanyaan tersebut seperti dilansir dari penelitian Hantu Sunda oleh Hilmy Ahmad Muzaki pada tahun 2019. Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia itu meneliti tentang "Perancangan Informasi Jurig Sunda Populer Melalui Media Buku Ensiklopedia".

Kalongwewe adalah satu diantara jenis lelembut yang dipercaya oleh masyarakat Sunda. Tak heran, ibu-ibu biasanya khawatir dan cerewet ketika anaknya belum pulang main di sore hari.

Lelembut sendiri adalah sebutan mahkluk halus dan sosok ini bukan berasal dari orang yang meninggal di alam dunia. Berbeda dengan lelembutan yang biasa disebut roh gentayangan.

Berdasarkan sifat dan kemampuannya baik lelembut maupun lelembutan ada yang bersifat baik atau jahat kepada manusia. Kemudian ada juga yang memiliki kemampuan untuk memberikan kekayaan atau justru menjadi pelindung untuk manusia.

Beberapa contoh Hantu Sunda jenis lelembut adalah Kalongwewe, Aul, Jurig Iprit alias Jin Iprit, Buta Hejo, Lulun Samak, Genderuwo. Sementara Dedemit untuk lelembutan diantaranya Jurig Kuntianak, Pocong, Tuyul dan Nyi Roro Kidul. Kearifan lokal mistis namanya.

Baca Juga: Wisata Curug di Sukabumi, Cikaso Jadi Tempat Bersemayam Prabu Siliwangi?

Artikel ini akan lebih fokus pada Kalongwewe yang memang menjadi momok menyeramkan di masyarakat. Meskipun sebenarnya, sebagian masyarakat juga ada yang menolak dan tidak meyakini keberadaan hantu penculik anak ini.

Kalongwewe adalah makhluk halus yang dipercaya sebagai sosok wanita dengan payudara yang sangat besar, rambut panjang dan bisa terbang. Terkadang Kalongwewe juga diyakini memiliki sayap atau pun tidak bersayap.

Kalongwewe sendiri bermakna "Kelong" yang artinya Kelelawar, dan "Wewe" alias "Awewe" atau Perempuan, menurut Yusup (2017).

Jurig Kelongwewe muncul karena sastra lisan yang menyebutkan kebiasaan atau Kebudayaan masyarakat Sunda. Yaitu soal larangan orang tua kepada anak–anak untuk bermain jauh–jauh, ditempat yang gelap dan tumbuhannya tinggi, atau bermain pada saat waktu sore hari.

Konon katanya, payudara yang besar milik Kalongwewe digunakan untuk menyembunyikan anak – anak yang bermain di luar rumahnya dikala waktu mendekati maghrib atau senja, menurut Kasmana (2018).

Baca Juga: Sosok Nyi Blorong, Mitos Penunggu Wisata Alam Curug Cikaso Sukabumi

Secarik sastra lisan Sunda turut menyebut, ada beberapa perbedaan tentang bagaimana Kalongwewe menyembunyikan anak manusia.

Misalnya, Kalongwewe sebenarnya tidak berniat untuk jahat dengan menyembunyikan dan akan diambil ke alam Jurig. Hantu Sunda ini lebih kepada menculik dan menyembunyikan anak–anak yang bermain sendirian tanpa pendampingan dari orang tuanya.

Hal itu karena Dedemit Wanita penculik anak ini ingin mengingatkan orang tuanya agar senantiasa menjaga sang anak. Poin ini menekankan tentan pesan moral mitos-mitos Hantu Sunda yang dipercaya masyarakat.

Sementara sastra lisan lain menyebutkan, Kalongwewe menyembunyikan anak–anak karena sifat Dedemit Wanita yang ingin memiliki seorang anak.

Untuk diketahui, selain di Sunda, dalam sastra lisan Jawa terdapat makhluk halus yang juga memiliki kesamaan dengan Kalongwewe, yakni Wewegombel yang tidak bersayap. Sehingga, perbedaan Kalongwewe dan Wewegombel hanya terletak pada kepunyaan sayapnya.

Sumber: Jurnal UNIKOM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)