SUKABUMIUPDATE.com - Menyapih Anak termasuk salah satu hal yang pasti dilakukan oleh seluruh orang tua, terutama ibu. Dalam bahasa sunda, cara menyapih anak biasa disebut dengan 'dipesat', artinya anak mulai berhenti diberi Air Susu Ibu (ASI).
Ketika anak dipesat, mereka mulai belajar mengkonsumsi makanan padat seutuhnya tanpa tambahan ASI. Meski tidak ada patokan usia tertentu kapan anak bisa mulai disapih, namun cara menyapih anak perlu diketahui sejak dini oleh ibu.
Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyarankan untuk melakukan proses menyapih setelah anak genap berusia 2 tahun. Melansir dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) via Tempo.co, anak yang sudah mulai disapih adalah yang sudah mendapat makanan padat karena nutrisi yang didapatkan tidak hanya ASI saja.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Jurusan yang Cocok untuk Introvert, Calon Mahasiswa Cek!
Fase menyapih membantu anak untuk belajar minum sendiri dengan botol atau gelas. Mengingat proses menyapih tidak lah mudah, berikut 10 Tips Menyapih Anak Agar Tidak Rewel, Cara Tepat Bayi 'Dipesat' dari ASI Anti Drama:
Tips Menyapih Anak Agar Tidak Rewel, Cara Tepat Bayi 'Dipesat' dari ASI Anti Drama
1. Ajak Anak Bicara tentang Menyapih
Para ibu bisa memulai cara menyapih anak supaya tidak rewel dengan berkomunikasi secara baik-baik. Meski usianya masih tergolong belum mengerti banyak hal, usaha untuk memberikan penjelasan tentang menyapih juga tidak salah.
Ibu bisa memberi pengertian menyusui sudah tidak lagi perlu diberikan jika anak sudah semakin besar namun anak tetap mendapatkan makanan bergizi dan segala makanan yang belum pernah diketahui sebelumnya. Ini dilakukan agar anak tidak merasa kecewa.
2. Mengubah Kebiasaan Makan
Sebaiknya lakukan persiapan makanan khusus untuk menyapih sebelum anak bangun tidur. Ketika sudah bangun, anak biasanya akan merasa lapar dan Ibu sudah siap siaga dengan makanan yang akan diberikan.
Cara ini bertujuan agar anak tidak kelaparan dan meminta ASI. Jangan lupa berikan makanan bergizi seimbang agar pertumbuhannya juga baik.
3. Tawarkan Menyusui dengan Botol
Jika anak tetap ingin ASI, sebaiknya berikan susu dalam botol atau gelas. Botol atau gelas ini bisa diisi dengan ASI yang sudah diperah atau susu formula.
Dengan mengurangi menyusui langsung diharapkan menjadi salah satu cara menyapih anak agar tidak rewel karena akan semakin terbiasa.
4. Menunda saat Anak Ingin Menyusu
Saat anak meminta ASI, Bunda bisa saja untuk menundanya dan mengalihkan perhatian dengan hal lain. Tips atau cara menyapih anak yang satu ini juga dapat dilakukan ketika sedang berpergian.
Ajaklah anak ke suatu tempat yang dapat mengalihkan pikirannya dan lebih tertarik melakukan kegiatan lain. Bunda juga bisa menawarkan makanan ringan yang perlu disiapkan sejak berangkat dari rumah.
5. Kurangi Frekuensi
Secara perlahan, Bunda dapat mengurangi frekuensi menyusui. Ini jadi salah satu cara menyapih anak agar tidak rewel yang efektif selagi ibu tetap sabar dan konsisten.
Apabila anak menyusui tiga sampai lima kali dalam sehari, Bunda dapat mengurangi secara bertahap. Misalnya sehari menjadi dua sampai tiga kali, hingga anak benar-benar berhenti menyusui.
6. Mengenalkan Makanan Baru
Cara menyapih anak supaya tidak rewel selanjutnya adalah dengan memperkenalkan makanan baru yang tidak diketahui sebelumnya, bisa dimulai dari buah-buahan.
Selain dapat memenuhi nutrisinya, ajak anak untuk belajar menyebutkan nama dan warnanya sehingga akan merasa senang sekaligus menambah pengetahuan.
7. Mengubah Kebiasaan sebelum Tidur
Beberapa anak mungkin terbiasa menyusu sebelum tidur. Namun, Bunda dapat mengubah kebiasaan ini.
Jika biasanya menyusui anak hingga ia tertidur, Bunda dapat mengubah kebiasaan dengan menyanyikan lagu-lagu pengantar tidur atau lagu kesukaannya, atau bisa juga sambil bercerita.
8. Mempersingkat Waktu Pemberian ASI
Terdapat cara lain menyapih anak agar tidak rewel dengan mempersingkat waktu menyusui secara bertahap.
Bunda dapat mengurangi durasi menyusui anak. Misalnya dalam sekali menyusui waktunya 30 menit, secara perlahan dapat dikurangi menjadi 20 menit, 15 menit, atau hingga 10 menit.
Cara mengurangi waktu menyusui juga membantu mengurangi produksi ASI secara bertahap dan mencegah pembengkakan pada payudara.
9. Hindari Kebiasaan ketika Menyusui Anak
Ada kemungkinan anak akan mengingat hal-hal kecil ketika sedang menyusu. Salah satunya adalah pakaian.
Bunda dapat menyimpan terlebih dulu pakaian yang sering digunakan saat menyusui, begitu juga dengan tempat anak biasa menyusu. Secara perlahan anak akan lupa hal itu.
10. Sabar dan Selalu Konsisten
Kunci menyapih adalah harus selalu sabar, konsisten, dan tetap ingin terus belajar. Jangan mulai menyapih dengan paksaan tetapi cobalah bertahap sampai anak benar-benar sudah tidak menyusu lagi.
Jangan lupa juga untuk minta dukungan orang terdekat seperti suami agar tidak terlalu stress ya, bund!
Baca Juga: Angka Pengangguran di Indonesia Turun, Tapi Pencari Kerja Masih Menjamur?
Seperti diketahui, pemberian ASI pada bayi normalnya hingga usia 2 tahun. Pada usia 0-6 bulan bayi akan mendapatkan ASI eksklusif, lalu seterusnya mendapatkan ASI, namun intensitas akan berkurang karena ada makanan pendamping ASI atau MP-ASI dan setelah itu baru tahap fase menyapih.
Sumber: Tempo.co | Annita Rahmawati Dewi | Healthline