SUKABUMIUPDATE.com - Parenting atau pola pengasuhan orang tua mulai masuk menjadi jajaran tren keluarga masa kini. Ini karena pola Parenting yang digunakan akan berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak, apakah anak menjadi sosok yang mandiri atau justru malah manja.
Rumus 7 x 3 Ali Bin Abi Thalib, adalah salah satu pola parenting yang diajarkan oleh agama Islam. Islam memberikan pelajaran kepada umatnya bagaimana mendidik anak sesuai dengan tahapan usia kritisnya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Jurusan yang Cocok untuk Introvert, Calon Mahasiswa Cek!
Parenting sahabat nabi, Ali Bin Abi Thalib menguraikannya dengan Rumus 7 x 3 mendidik anak. Maksudnya adalah tahapan pola mendidik anak dalam Islam dibagi menjadi tiga tingkatan di setiap usia kelipatan tujuh.
Parenting Rumus 7 x 3: Cara Mendidik Anak dalam Islam dari Sahabat Ali Bin Abi Thalib
1. Rumus 7 x 3 Pertama: Cara Mendidik Anak Usia 0-7 Tahun
Melansir dari Kementerian Agama Purbalingga, di tahapan 7 yang pertama adalah mendidik anak usia 0 – 7 tahun. Parenting Ali Bin Abi Thalib yaitu dengan memperlakukan anak sebagai raja.
Hal ini berarti, orang tua bisa melayani anak dengan sepenuh hati dan tulus. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah “Nabi Muhammad SAW bersabda; “muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.”.
Orang tua harus berusaha menahan emosi ketika anak melakukan kesalahan. Alasannya sederhana karena orang tua adalah teladan bagi anaknya, perilaku orang tua pun pasti akan dicontoh anaknya suatu saat nanti.
Maka ketika orang tuanya mampu bersabar maka anak akan menjadikan orang tuanya sebagai teladan.
2. Rumus 7 x 3 Kedua: Cara Mendidik Anak Usia 8-14 Tahun
Untuk tahapan berikutnya adalah angka 7 yang kedua, yakni mendidik anak usia 8 – 14 tahun dengan memberi perlakuan sebagai tawanan. Anak mesti dijadikan tawanan oleh orang tuanya, sebab di rentang usia ini adalah saat yang tepat bagi anak mengetahui serta menyadari hak dan kewajibannya.
Baca Juga: Kenali 8 Bahasa Tubuh Pria Cuek, Tanda-tanda Dia Jatuh Cinta Padamu
Seperti Parenting Rasulullah SAW yang mulai memerintahkan anak untuk shalat wajib diusia 7 tahun, bahkan memperbolehkan orang tua untuk memukul jika anaknya tidak menunaikan kewajiban itu. Akan tetapi pukulan yang dimaksud disini tidak dalam bentuk menyakiti anaknya, melainkan memberikan efek jera saja.
Di usia 8 – 14 tahun, anak sudah harus diperkenalkan hukum agama, karena dimasa ini ia sudah mulai beranjak baligh. Orang tua pun perlu ingat, bahwa anak tidak hanya diberikan hukuman tetapi perlu juga diberikan apresiasi, entah berbentuk pujian atau hadiah.
Pola parenting seperti ini bukan berarti mengajarkan rasa haus validasi, namun memberikan arti bahwa ada tanggungjawab, konsekuensi hingga apresiasi. Dari pola asuh seperti ini, anak diharapkan dapat memahami setiap jengkal hak dan kewajibannya.
3. Rumus 7 x 3 Terakhir: Cara Mendidik Anak Usia 15-21 Tahun
Terakhir untuk 7 yang ketiga adalah mendidik anak diusia 15-21 tahun, yakni memperlakukan anak sebagai sahabat. Di rentang usia ini, anak sudah berada akil baligh, sehingga memberikan keteladanan kepada anak akan lebih baik daripada menggurui secara sepihak.
Orang tua bisa berbicara dari hati ke hati dan mulai memberi ruang kebebasan, meski tetap ada dalam koridor pengawasan. Artinya, orang tua tidak boleh bersikap ototiter, melainkan harus senantiasa mengiringi sang anak dengan doa.
Sumber: Kemenag Purbalingga | Artanti Laili Zulaiha