SUKABUMIUPDATE.com - Tes Psikotes menjadi salah satu tes yang selalu dilakukan untuk penerimaan karyawan baru di sebuah perusahaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri Psikotes merupakan sebuah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui dan menentukan bagaimana sifat psikis seseorang atau dapat juga disebut dengan pengujian mental.
Sementara itu, tes Psikotes saat seleksi kerja sendiri adalah untuk menentukan kemampuan pelamar dan potensi yang dimilikinya.
Baca Juga: Review Moisturizer Wardah Perfect Bright, Harga Cuma Rp 20 Ribuan! Bagus?
Oleh sebab itu, penting untuk diketahui oleh Job Seeker apa saja jenis-jenis tes Psikotes yang sering digunakan oleh perusahaan. Dan berikut adalah 10 jenis tes psikotes seperti menghimpun dari berbagai Tempo.co.
1. Tes Logika Aritmatika
Tes ini secara umum menyedikan soal berupa angka. Tugas untuk pelamar yang akan mengerjakan soal tes logika aritmatika adalah memahami pola dari angka-angka yang tersaji.
Tes ini biasanya ditujukan untuk mereka yang secara spesifik melamar disebuah perusahaan finansial dan analisis data.
2. Tes Logika Matematika
Hampir sama dengan tes logika aritmatika, tes logika matematika juga masih berkaitan dengan angka dan perhitungan.
Namun bedanya, soal yang digunakan untuk tes logika matematika umumnya adalah soal cerita yang wajib diselesaikan dengan batas waktu tertentu.
3. Tes Pauli atau Kraeplin
Tes ini adalah salah satu tes cukup populer. Tes Pauli ditemukan oleh Richard Pauli pada tahun 1938 yang digunakan sebagai pengembangan lebih lanjut dari tes kraepelin oleh Emil Kraepelin.
Tes Pauli secara umum terdiri dari 2000 masalah perhitungan dengan 50 angka pada setiap kolomnya yang harus dihitung angka per angka secara sistematis oleh kandidat dari atas ke bawah, serta mengerjakannya harus dilakukan dengan tepat.
4. Tes Wartegg
Berikutnya ada juga tes Wartegg yang mana adalah tes menggambar proyektif. Tes ini mulanya dikembangkan oleh psikolog bernama Ehrig Wartegg pada 1920 hingga 1930 an.
Untuk bentuk tes ini yaitu terdiri atas delapan panel kotak putih yang setiap kotak nantinya akan berisi tanda kecil yang digunakan sebagai titik awal.
Adapun tugas kandidat adalah menyelesaikannya menjadi sebuah gambar. Nantinya, penilaian tes ini berdasarkan pada konten dan bagaimana aspek kualitatif gambar, yang dapat mencerminkan kepribadian kandidat yang mengerjakan tes ini.
5. Tes Kemampuan Verbal
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan calon pekerja dalam menghadapi suatu masalah atau situasi juga bisa dengan tes kemampuan verbal.
Karena penilaian ini berdasarkan pada bagaimana seseorang bisa memahami sebab akibat dari permasalahan yang dihadapinya.
Adapun jenis dari tes ini juga beragam mulai dari pengelompokan kata, sinonim, antonim, korelasi makna dan lain-lain.
6. Tes Edward Personal Preference Schedule (EPPS)
Kemudian ada juga EPPS atau tes kepribadian yang bersifat verbal dimana seseorang diminta memilih satu dari dua pertanyaan yang ada.
Tujuannya agar bisa mengetahui bagaimana kepribadian atau karakter kandidat dengan lebih detail.l
7. Tes Menggambar Pohon atau Manusia
Ada juga jenis tes menggambar pohon atau manusia di selembar kertas berukuran A4. Tujuannya sendiri yaitu untuk mengetahui sifat psikologis seseorang.
Adapun untuk penilaiannya biasanya berdasarkan bagaimana seseorang menggambar posisi atau letak pohon, berapa jumlah pohonnya, serta seberapa tinggi pemaknaan seseorang terhadap gambar tersebut.
8. Tes Army Alpha Intelegence
Tes Army Alpha Intelegence merupakan psikotes yang menggunakan kombinasi deret angka dan bentuk yang saling berkaitan.
Fungsinya adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan daya tangkap dan kecepatan penerimaan instruksi seseorang.
9. Tes Logika Penalaran
Kemudian ada juga tes logika penalaran yang bertujuan untuk mengukur kecerdasan calon kandidat.
Selain itu, tes ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan seseorang dalam membentuk serta menemukan kesimpulan dari soal atau permasalahan yang disajikan.
10. Tes House Tree Person Test (HTTP)
Jenis psikotes terakhir yaitu tes HTTP atau House Tree Person Test yang biasanya digunakan untuk menentukan bagaimana kepribadian seseorang. Umumnya, tes ini dievaluasi saat wawancara kerja.
Sumber: Tempo.co (Awalia Ramadhani)