SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Sunda masih kental dengan adat-adat yang ada di daerahnya, salah satunya adalah adat menentukan tanggal pernikahan agar rumah tangga selalu dipenuhi hal-hal baik.
Sampai saat ini, tidak sedikit orang Sunda yang masih menentukan tanggal pernikahan dengan metode tradisional tersebut.
Biasanya dalam menentukan tanggal baik untuk hari pernikahan, orang Sunda akan mencari tahu jawabannya pada sesepuh atau orang yang dituakan.
Baca Juga: Review Moisturizer Wardah Perfect Bright, Harga Cuma Rp 20 Ribuan! Bagus?
Namun ternyata, cara menghitung tanggal pernikahan adat Sunda ini tidaklah sulit, kamu juga bisa melakukannya dengan cara hitungan matematika sederhana lho.
Mengutip dari buku Tiga Karangan Anjar (2005), biasanya orang akan menghitung tanggal pernikahan tersebut dari jauh-jauh hari, contohnya setelah bertunangan atau sebelum bertunangan.
Hal tersebut tentu saja untuk menentukan hari baik dan buruk untuk melangsungkan pernikahan.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Doctor Cha, Drama Korea yang Viral di Media Sosial
Masyarakat Sunda percaya jika menikah di hari baik akan mendatangkan sebuah kehidupan rumah tangga yang tentram dan dipenuhi dengan keberkahan.
Sebaliknya, tanggal pernikahan yang kurang baik dapat menimbulkan percekcokan dalam rumah tangga dimasa yang akan datang.
Lantas, bagaimana cara menghitung tanggal pernikahan Sunda? Simak penjelasannya berikut ini seperti menghimpun dari berbagai sumber.
Cara Menghitung Tanggal Pernikahan Sunda
Diketahui, ada beberapa cara untuk menentukan tanggal baik untuk menikah bagi orag Sunda, salah satunya yaitu dengan menghutung hari yang diprediksi dengan kata, “Bismillah”, “Alhamdulillah”, dan “Astagfirullah”.
Dan berikut penjelasannya seperti melansir dari Jurnal Etnomatematika Pada Kebiasaan Orang Sunda dalam Menentukan Tanggal Pernikahan dan Kecocokan Pasangan Pengantin oleh Ramli (2021):
Bismillah: Bismillah adalah sebuah kalimat dalam bahasa Arab yang paling awal dari segala sesuatu ketika hendak mengawali suatu kegiatan.
Alhamdulillah: Alhamdulillah memiliki makna rasa syukur atas segala ketenangan dan sukacita yang sudah didapatkan.
Astaghfirullah: Astaghfirullah adalah kalimat yang diucapkan saat tertimpa musibah atau cobaan.
Sebagai contoh, jika kamu akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 5, untuk mengetahui tanggal baik atau buruknya dapat kamu dijabarkan sebagai berikut:
- Tanggal 1: Bismillah
- Tanggal 2: Alhamdulillah
- Tanggal 3: Astaghfirullah
- Tanggal 4: Bismillah
- Tanggal 5: Alhamdulillah
Dalam penjabaran tersebut, bisa dilihat jika tanggal 5 merupakan kalimat “Alhamdulillah”, yang artinya tanggal itu merupakan hari baik untuk melangsungkan pernikahan.
Selain cara tersebut ada juga perhitungan tanggal pernikahan Sunda dengan metode buhun yang biasanya digunakan oleh orang zaman dahulu, dan berikut ulasannya:
Sri: Sri adalah urutan pertama. Sri memiliki tanda kelimpahan sandang, pangan, dan rezeki lainnya.
Lungguh: Lungguh berada di urutan kedua. Kata ini berkaitan dengan jabatan, kemampuan, pangkat, kekuatan, serta derajat. Seperti Sri, lungguh adalah perhitungan yang baik untuk mengadakan suatu rencana, hajat, pernikahan, dan lainnya.
Dunya: Kata ini memiliki arti Dunia dan menempati urutan ketiga yang berhubungan dengan kekayaan, harta, rezeki, dan materi. Dengan kata lain, dunya adalah tanggal yang tepat untuk melangsungkan acara pernikahan atau acara lainnya.
Lara: Lara berada di urutan keempat. Kata berkaitan dengan musibah dan keburukan, yang artinya Lara bukan waktu yang tepat untuk melaksanakan pernikahan atau acara apa pun.
Pati: Pati ada di urutan kelima. Pati berkataian dengan kerusakan sebuah rumah tangga, sial, dan nasib buruk lainnya.
Sebagai contoh untuk menghitung tanggal pernikahan Sunda dengan metode buhun yaitu,calon mempelai hendak menikah pada tanggal 12 safar (bulan kedua dalam kalender Islam).
Maka cara menghitungnya adalah 12 : 5 = 2 sisa 2. Bilangan 2 menempati kata lungguh yang artinya merupakan hal bagus. Karenanya, tanggal tersebut adalah hari yang baik untuk menikah.