SUKABUMIUPDATE.com - Dokter Wayan viral usai video kondisi rumahnya yang penuh sampah dan jadi sarang ular meluas di media sosial. Video itu diunggah oleh salah satu akun TikTok/@iiarsss.
Meski Rumah Dokter Wayan di Karawang penuh dengan sampah, kotoran, debu, sarang ular, dan pohon, namun tetap banyak pasien yang berkunjung memeriksakan diri kepadanya. Ya, hal ini kembali pada profesinya sebagai seorang Dokter.
Apakah Dokter Wayan termasuk kategori Hoarding Disorder karena tinggal di rumah penuh sampah? Simak penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber!
Mengenal Hoarding Disorder
Hoarding Disorder atau Gangguan Menimbun termasuk salah satu gangguan mental yang wajib diwaspadai. Orang yang suka menimbun barang-barang tak bernilai atau sampah disinyalir mengidap Gangguan Mental Hoarding Disorder.
Hoarding Disorder merupakan kondisi kesehatan mental saat seseorang mengalami kesulitan secara kontinu untuk berpisah dengan barang-barang. Kondisi ini membuat seseorang merasa butuh berkepanjangan terhadap barang-barang sehingga akan menyimpannya.
Seseorang dengan gangguan Hoarding Disorder berpikir bahwa barang bernilai sangat penting. Pikiran ini akhirnya menyebabkan dirinya menimbun segala jenis barang meskipun barang tersebut sudah tidak bernilai (baca: sampah).
Baca Juga: 20 Contoh Babasan Sunda dan Artinya: Ngarasa Ieu Aing Alias Adigung
Barang yang ditimbun oleh pengidap Hoarding Disorder dapat membuat ruangan menjadi terbatas dan terlihat kacau dan kotor. Perilaku penimbunan tersebut tentunya berdampak buruk bagi kebersihan dan kesehatan penghuninya.
Seorang Hoarding Disorder adalah penimbun bukan pengumpul atau kolektor. Penimbun barang dikenal tidak memiliki konsistensi dari barang yang dikumpulkan. Berbeda dengan kolektor sebagai si pengoleksi barang kategori tertentu.
Selain itu, penimbun memperoleh barang cenderung lebih impulsif dan dipicu oleh hasrat memiliki suatu objek. Psychiatric.org menyebutkan bahwa prevalensi Hoarding Disorder yaitu sekitar 2,6% dan resiko nya lebih tinggi pada usia 60 tahun ke atas. My Cleve And Clinic turut menambahkan 2-6% orang di Amerika Serikat mengalami Hoarding Disorder.
Tanda Dan Gejala Hoarding Disorder
Pengidap Hoarding Disorder biasanya sadar betul kondisi yang dialaminya. Meskipun begitu, orang dengan Hoarding Disorder tidak seluruhnya memahami bahwa perilaku menimbun barang yang sering dilakukan dapat menyebabkan masalah.
Gejala Hoarding Disorder antara lain:
- Tidak mampu berpisah dan menyingkirkan harta benda.
- Stres ekstrem saat hendak membuang barang.
- Mencemaskan kebutuhan barang di masa depan secara berlebihan.
- Tidak memiliki tempat khusus untuk meletakkan barang.
- Tidak percaya pada orang lain jika menyentuh harta benda.
- Ruangan kacau akibat barang terlalu menumpuk
- Menutup diri dari lingkungan termasuk teman dan keluarga.
Akan tetapi, beberapa alasan kenapa para Hoarding Disorder senang menimbun barang diantaranya:
- Percaya suatu barang dapat bernilai atau berguna di kemudian hari.
- Merasa suatu barang memiliki nilai sentimental, unik dan/atau tak tergantikan.
- Pikiran tentang suatu barang terlalu sayang untuk dibuang.
- Pikiran tentang suatu barang adalah benda 'memorable' yang akan membantu mengingat peristiwa dan orang penting.
- Tidak dapat memutuskan lokasi suatu barang berada, sehingga daripada dibuang barang akan disimpan.
Profil Dokter Wayan
Dokter Wayan adalah seorang pria yang lahir pada 24 April 1965. Wayan merupakan warga di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dan terkenal setelah video yang diunggah akun TikTok @iiarsss viral di media sosial.
Dokter Wayan memiliki kerabat bernama Kade Ariase, yang memuji sosok Dokter Wayan yang merupakan orang baik dan dikenal dengan kesederhanaannya. Selain itu, dokter Wayan juga memiliki sifat pemalu dan lebih suka berada di rumah, tetapi itu bukan berarti dia tidak mau bergaul.
Baca Juga: Mengenal Tari Mapag Panganten dalam Prosesi Pernikahan Adat Sunda
Dokter Wayan dikenal tidak suka merepotkan orang, sehingga ia melakukan semuanya sendirian dan telah hidup seorang diri selama kurang lebih 10 tahun. Sementara keluarga Dokter Wayan berdomisili di Bekasi dan Bali.
Warga setempat mengetahui Dokter Wayan telah tinggal di situ sejak 1999 bersama sang istri. Dulunya, Dokter Wayan bekerja di pabrik Texmaco Karawang.
Rumah Dokter Wayan di Karawang sebelumnya tampak bersih dan megah, tetapi menjadi terbengkalai sejak 2 tahun terakhir, setelah ia bercerai dengan sang istri.
Dokter Wayan adalah dokter satu-satunya di desa karena kebanyakan di wilayah itu hanya mantri atau bidan. Oleh sebab itu, kehadirannya sangat dinanti warga hingga banyak yang bergantung kepadanya.
Bahkan, Dokter Wayan juga sebenarnya tidak membuka praktik, tetap tetap banyak pasien yang berdatangan. Dokter Wayan pun tidak menetapkan harga setiap layanannya.
Warga setempat mengakui Dokter Wayan adalah sosok yang ramah dan baik, ia tak pernah ragu membantu warga yang membutuhkan layanan pengobatan meskipun sudah tengah malam. Dokter Wayan juga bersedia melayani warga yang kesulitan perekonomian.
Baca Juga: Mengenal 5 Etos Budaya Sunda, Filosofi Hidup "Soméah Hade ka Sémah"
Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban untuk "Apakah Dokter Wayan termasuk kategori Hoarding Disorder?" adalah belum tentu.
Hal ini karena meskipun Dokter Wayan tinggal di rumah penuh sampah yang berserakan, Kade Ariase selaku kerabatnya menyampaikan ia sosok yang pemalu, menyendiri dan enggan dibantu sehingga rumah mewahnya terbengkalai. Fakta tersebut ada yang tidak sesuai dengan gejala dan alasan para Hoarding Disorder senang menimbun barang.
Sumber: Psychiatric.org, mycleveandclinic.org