Rumah Dokter Wayan Penuh Sampah, Termasuk Hoarding Disorder?

Sabtu 06 Mei 2023, 11:00 WIB
Rumah Dokter Wayan Penuh Sampah, Termasuk Hoarding Disorder? (Sumber : Istimewa)

Rumah Dokter Wayan Penuh Sampah, Termasuk Hoarding Disorder? (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Dokter Wayan viral usai video kondisi rumahnya yang penuh sampah dan jadi sarang ular meluas di media sosial. Video itu diunggah oleh salah satu akun TikTok/@iiarsss.

Meski Rumah Dokter Wayan di Karawang penuh dengan sampah, kotoran, debu, sarang ular, dan pohon, namun tetap banyak pasien yang berkunjung memeriksakan diri kepadanya. Ya, hal ini kembali pada profesinya sebagai seorang Dokter.

Sosok Dokter Wayan Viral karena Hidup Sendiri di Rumah Besar yang  Terbengkalai dan Penuh Sampah - Lifestyle Liputan6.com

Apakah Dokter Wayan termasuk kategori Hoarding Disorder karena tinggal di rumah penuh sampah? Simak penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber!

Mengenal Hoarding Disorder

Hoarding Disorder atau Gangguan Menimbun termasuk salah satu gangguan mental yang wajib diwaspadai. Orang yang suka menimbun barang-barang tak bernilai atau sampah disinyalir mengidap Gangguan Mental Hoarding Disorder.

Hoarding Disorder merupakan kondisi kesehatan mental saat seseorang mengalami kesulitan secara kontinu untuk berpisah dengan barang-barang. Kondisi ini membuat seseorang merasa butuh berkepanjangan terhadap barang-barang sehingga akan menyimpannya.

Seseorang dengan gangguan Hoarding Disorder berpikir bahwa barang bernilai sangat penting. Pikiran ini akhirnya menyebabkan dirinya menimbun segala jenis barang meskipun barang tersebut sudah tidak bernilai (baca: sampah).

Baca Juga: 20 Contoh Babasan Sunda dan Artinya: Ngarasa Ieu Aing Alias Adigung

Barang yang ditimbun oleh pengidap Hoarding Disorder dapat membuat ruangan menjadi terbatas dan terlihat kacau dan kotor. Perilaku penimbunan tersebut tentunya berdampak buruk bagi kebersihan dan kesehatan penghuninya.

Seorang Hoarding Disorder adalah penimbun bukan pengumpul atau kolektor. Penimbun barang dikenal tidak memiliki konsistensi dari barang yang dikumpulkan. Berbeda dengan kolektor sebagai si pengoleksi barang kategori tertentu.

Selain itu, penimbun memperoleh barang cenderung lebih impulsif dan dipicu oleh hasrat memiliki suatu objek. Psychiatric.org menyebutkan bahwa prevalensi Hoarding Disorder yaitu sekitar 2,6% dan resiko nya lebih tinggi pada usia 60 tahun ke atas. My Cleve And Clinic turut menambahkan 2-6% orang di Amerika Serikat mengalami Hoarding Disorder.

Tanda Dan Gejala Hoarding Disorder

Pengidap Hoarding Disorder biasanya sadar betul kondisi yang dialaminya. Meskipun begitu, orang dengan Hoarding Disorder tidak seluruhnya memahami bahwa perilaku menimbun barang yang sering dilakukan dapat menyebabkan masalah.

Gejala Hoarding Disorder antara lain:

  • Tidak mampu berpisah dan menyingkirkan harta benda.
  • Stres ekstrem saat hendak membuang barang.
  • Mencemaskan kebutuhan barang di masa depan secara berlebihan.
  • Tidak memiliki tempat khusus untuk meletakkan barang.
  • Tidak percaya pada orang lain jika menyentuh harta benda.
  • Ruangan kacau akibat barang terlalu menumpuk
  • Menutup diri dari lingkungan termasuk teman dan keluarga.

Akan tetapi, beberapa alasan kenapa para Hoarding Disorder senang menimbun barang diantaranya:

  • Percaya suatu barang dapat bernilai atau berguna di kemudian hari.
  • Merasa suatu barang memiliki nilai sentimental, unik dan/atau tak tergantikan.
  • Pikiran tentang suatu barang terlalu sayang untuk dibuang.
  • Pikiran tentang suatu barang adalah benda 'memorable' yang akan membantu mengingat peristiwa dan orang penting.
  • Tidak dapat memutuskan lokasi suatu barang berada, sehingga daripada dibuang barang akan disimpan.

Profil Dokter Wayan

Profil Dokter Wayan, Viral di TikTok Karena Tinggal di Rumah Mewah TerbengkalaiProfil Dokter Wayan, Viral di TikTok Karena Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai

Dokter Wayan adalah seorang pria yang lahir pada 24 April 1965. Wayan merupakan warga di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dan terkenal setelah video yang diunggah akun TikTok @iiarsss viral di media sosial.

Dokter Wayan memiliki kerabat bernama Kade Ariase, yang memuji sosok Dokter Wayan yang merupakan orang baik dan dikenal dengan kesederhanaannya. Selain itu, dokter Wayan juga memiliki sifat pemalu dan lebih suka berada di rumah, tetapi itu bukan berarti dia tidak mau bergaul.

Baca Juga: Mengenal Tari Mapag Panganten dalam Prosesi Pernikahan Adat Sunda

Dokter Wayan dikenal tidak suka merepotkan orang, sehingga ia melakukan semuanya sendirian dan telah hidup seorang diri selama kurang lebih 10 tahun. Sementara keluarga Dokter Wayan berdomisili di Bekasi dan Bali. 

Warga setempat mengetahui Dokter Wayan telah tinggal di situ sejak 1999 bersama sang istri. Dulunya, Dokter Wayan bekerja di pabrik Texmaco Karawang.

Rumah Dokter Wayan di Karawang sebelumnya tampak bersih dan megah, tetapi menjadi terbengkalai sejak 2 tahun terakhir, setelah ia bercerai dengan sang istri.

Timbunan Sampah dari Rumah Dokter Wayan di KarawangTimbunan Sampah dari Rumah Dokter Wayan di Karawang

Dokter Wayan adalah dokter satu-satunya di desa karena kebanyakan di wilayah itu hanya mantri atau bidan. Oleh sebab itu, kehadirannya sangat dinanti warga hingga banyak yang bergantung kepadanya.

Bahkan, Dokter Wayan juga sebenarnya tidak membuka praktik, tetap tetap banyak pasien yang berdatangan. Dokter Wayan pun tidak menetapkan harga setiap layanannya.

Warga setempat mengakui Dokter Wayan adalah sosok yang ramah dan baik, ia tak pernah ragu membantu warga yang membutuhkan layanan pengobatan meskipun sudah tengah malam. Dokter Wayan juga bersedia melayani warga yang kesulitan perekonomian.

Baca Juga: Mengenal 5 Etos Budaya Sunda, Filosofi Hidup "Soméah Hade ka Sémah"

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban untuk "Apakah Dokter Wayan termasuk kategori Hoarding Disorder?" adalah belum tentu.

Hal ini karena meskipun Dokter Wayan tinggal di rumah penuh sampah yang berserakan, Kade Ariase selaku kerabatnya menyampaikan ia sosok  yang pemalu, menyendiri dan enggan dibantu sehingga rumah mewahnya terbengkalai. Fakta tersebut ada yang tidak sesuai dengan gejala dan alasan para Hoarding Disorder senang menimbun barang.

Sumber: Psychiatric.org, mycleveandclinic.org

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi