22 Mitos Gerhana Bulan dari Berbagai Budaya, Pertanda Kekeringan Hingga Wabah Penyakit

Kamis 04 Mei 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi. Inilah deretan mitos gerhana bulan yang berkembang di berbagai budaya di Dunia (Sumber : NASA)

Ilustrasi. Inilah deretan mitos gerhana bulan yang berkembang di berbagai budaya di Dunia (Sumber : NASA)

SUKABUMIUPDATE.com - Gerhana Bulan Penumbra akan menghiasi langit pada 5 sampai 6 Mei 2023. Ini merupakan salah satu fenomena gerhana dari empat yang diprediksi akan terjadi di tahun 2023 setelah sebelumnya telah terjadi gerhana Matahari Hibrid pada April lalu.

Ini merupakan salah satu fenomena langit langka yang menarik untuk diamati apalagi bagi para pecinta astronomi. Gerhana Bulan Penumbra ini sendiri bisa diamati dari berbagai wilayah di Indonesia.

Penumbra sendiri merupakan bayangan bagian luar yang tidak segelap umbra, sehingga Gerhana Bulan Penumbra ini tidak akan segelap gerhana bulan total.

Dibalik itu semua, kemunculan gerhana bulan selalu dibarengi dengan mitos yang dipercaya orang-orang dari berbagai budaya di Dunia. Bahkan setiap budaya memiliki mitos seputar gerhana bulan tersendiri.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023, Simak Cara Melihat dan Waktunya!

Apalagi dengan masyarakat Indonesia dimana mitos-mitos cukup kental dan telah dipercaya sejak zaman dahulu.

Melansir dari Suara.com, salah satu mitos gerhana bulan yang paling populer adalah jika terjadi gerhana bulan maka disebut-sebut akan ada bencana atau bala’ (kutukan). Mitos ini dipercaya oleh masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa biasanya akan pergi ke sawah mereka masing-masing untuk membangunkan tanaman-tanaman agar tidak menjadi korban dari keganasan makhluk yang memakan bulan.

Bagi mereka yang memiliki binatang ternak, mereka akan membangunkan hewan peliharaan agar terselamatkan dari kekejaman gerhana.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra Mei 2023, Bisa Diamati di Langit Indonesia!

Berikut ini daftar mitos dari berbagai budaya di Dunia yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber.

1. Mitos gerhana bulan dan ibu hamil

Ibu hamil dilarang keluar rumah untuk melihat bulan karena ditakutkan bayi terlahir dengan sebuah kelainan. Ibu hamil juga tidak boleh menggunakan pisau saat terjadi gerhana atau anaknya yang lahir akan terlihat sumbing.

Mitos ini tidak cukup populer dan dipercaya oleh beberapa budaya. Tidak hanya di Indonesia bahkan masyarakat di luar pun ada yang memiliki mitos serupa.

Baca Juga: Gerhana Matahari Hibrida: Sejarah di Indonesia dan Diprediksi Kembali Ada Pada 2049

2. Mitos gerhana bulan di Jepang

Saat gerhana, masyarakat Jepang zaman dahulu segera menutup sumur maupun tempat penampungan air karena ditakutkan terkontaminasi oleh racun dari cahaya bulan.

3. Mitos gerhana bulan di Afrika

Menurut kepercayaan orang Batammaliba di Togo dan Benin di Afrika, ketika gerhana terjadi, bulan dan matahari sedang bertempur di langit. Oleh karena itu, mereka melakukan sebuah ritual untuk mendamaikan kembali agar gerhana segera berhenti.

Baca Juga: Mitos Gerhana Matahari: Pukul Lisung, Bayi Lahir Cacat dan Ibu Hamil

4. Mitos gerhana bulan di Yunani Kuno

Masyarakat Yunani kuno percaya mitos bahwa terjadinya sebuah gerhana merupakan akibat dari kemarahan Tuhan. Hal tersebut akan menimbulkan bencana yang besar. Dalam bahasa Yunani, gerhana diartikan sebagai eclipse atau ekleipsis yang berarti ditinggalkan.

5. Mitos gerhana bulan di California

Suku Hupa yang tinggal di bagian utara California percaya jika terjadi gerhana bulan itu artinya kondisi bulan terluka karena memancarkan cahaya berwarna merah.

Suku Hupa juga percaya bahwa bulan memiliki sejumlah istri dan memiliki banyak hewan peliharaan. Jika hewan telat diberi makan, bulan akan diserang hingga berdarah.

Baca Juga: Keutamaan Sedekah saat Gerhana Matahari, Umat Muslim Wajib Tahu!

6. Mitos gerhana bulan jika terjadi saat bulan Muharram

Disebut-sebut akan adanya wabah penyakit yang dibarengi dengan meningkatnya semua harga bahan pokok. Selain itu juga menjadi tanda akan adanya pemimpin/raja di suatu negeri yang meninggal.

7. Mitos Gerhana Bulan di bulan Shafar

Mitosnya selama tiga bulan tak akan turun hujan dan sesekali akan terjadi angin kencang.

8. Mitos gerhana bulan di bulan Rabiul Awal dalam penanggalan Islam

Dikatakan jadi tanda jika sang pemimpin/raja sedang susah hati namun tak diketahui oleh rakyatnya.

9. Mitos gerhana bulan di Rabi’al-akhir

Tanda akan adanya wabah penyakit yang menimpa orang-orang miskin.

10. Mitos Gerhana Bulan yang terjadi bulan Jumadil Akhir

Menjadi kabar baik di mana harga sandang dan pangan mengalami penurunan.

11. Gerhana Bulan terjadi di Jumadi Al-akhir

Mitosnya akan turun hujan namun di sisi lain akan banyak hewan peliharaan yang mati.

12. Jika terjadi pada bulan Rajab

Mitos gerhana bulannya adalah akan banyak orang yang berselisih paham di tengah kebutuhan hidup akan mudah dan murah.

13. Gerhana Bulan di bulan Sya’ban

Mitosnya bakal ada wabah menular, namun harga sandang dan pangan bisa diperoleh dengan mudah.

14. Mitos gerhana bulan pada bulan Ramadhan

Pertanda akan munculnya musim hujan berkepanjangan yang dibarengi dengan kilatan petir dan gemuruh Guntur.

15. Mitos Gerhana Bulan yang terjadi pada saat bulan Syawal

Menjadi tanda bahwa semua kebutuhan bahan pokok akan mengalami kenaikan.

16. Mitos Gerhana Bulan yang terjadi saat bulan Dzulqa’dah

Sebuah tanda akan banyak orang menderita dikarenakan adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negerinya.

17. Mitos gerhana bulan saat bulan Dzulhijjah

Sebuah pertanda baik, di mana semua orang akan selamat dan sejahtera.

18. Mitos gerhana bulan di India

Masyarakat India percaya jika mandi saat gerhana akan menyebabkan kesialan. Mereka pun turut berkeyakinan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, hendaknya mereka mandi pasca gerhana bulan dan mengenakan pakaian terbaik.

19. Mitos gerhana bulan suku Inca

Suku Inca menganggap bahwa gerhana bulan adalah ketika jaguar menyerang dan memakan bulan. Kepercayaan ini pun menjadi ketakutan massal.

Alhasil, mereka berupaya mengusir dan mencegah hal buruk tersebut dengan mengayunkan tombak ke bulan. Mereka juga berupaya menciptakan suara bising seperti memukuli anjing agar mereka melolong dan menggonggong.

20. Mitos gerhana bulan dilarang Berhubungan Seks

Ketika gerhana bulan, mitosnya dilarang melakukan hubungan seks. Hal ini dikarenakan sebagai pertanda buruk. Namun mitos itu terpatahkan melalui penjelasan sains.

21. Mitos gerhana bulan dilarang melihat langsung

Mitosnya, dilarang melihat bulan secara langsung saat terjadi gerhana. Karena dianggap membahayakan mata. Faktanya, gerhana bulan aman disaksikan langsung dengan mata telanjang. Larangan ini hanya berlaku pada gerhana matahari.

22. Mitosnya gerhana bulan dapat mencerahkan dan meremajakan kulit

Orang-orang percaya bahwa selama terjadinya gerhana bulan total merupakan waktu yang ampuh untuk membersihkan dan meremajakan kulit. Hal ini diyakini sebagai langkah untuk awal baru dan perubahan. Namun sains tampaknya tidak mendukung argumen ini.

Perlu diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa masyarakat di seluruh wilayah Indonesia nantinya bisa mengamati kejadian gerhana bulan pada 5-6 Mei 2023.

Gerhana bulan yang akan datang ini bernama gerhana bulan penumbra, terjadi di wilayah Indonesia mulai Jum'at 5 Mei 2023 sampai Sabtu, 6 Mei 2023 dini hari.

Itulah sederet mitos gerhana bulan yang berkembang dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Apakah kalian mempercayainya?

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa