SUKABUMIUPDATE.com - Shalat Hajat merupakan Shalat Sunnah yang dapat dikerjakan 2 hingga 12 rakaat pada waktu siang maupun malam hari. Amalan Sunnah ini memiliki keutamaan tersendiri apalagi ketika seseorang menghendaki sesuatu (baca: hajat tertentu).
Namun tetap dalam koridor aman bahwa seorang muslim yang memiliki hajat atau kebutuhan, mengerjakan shalat ini semata-mata agar Allah SWT mengabulkannya.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, "Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian sholat dua rakaat (shalat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah SWT akan berikan apa yang ia minta cepat atau lambat." (HR. Ahmad).
Baca Juga: 4 Fakta Kasus Pencabulan di Al Zaytun, Ponpes Viral Karena Kontroversi Shalat Ied
Salah satu keinginan yang biasa dibarengi dengan ikhtiar Shalat Hajat adalah perihal Jodoh. Sebelum melakukannya, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu tentang Tata Cara Shalat Hajat yang benar.
Niat Shalat Hajat
Niat Shalat Hajat dilakukan dengan tekad yang kuat untuk memohon kepada Allah SWT. Dalam niat salat hajat, kita harus berfokus pada tujuan kita memohon hajat kepada Allah SWT.
"Usholli sunnatal hajati rak'ataini lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat salat sunnah hajat dua rakaat karena Allah SWT."
Dalam niat tersebut, seseorang menyatakan niat untuk melaksanakan Shalat Hajat karena Allah SWT. Ketika melaksanakan Shalat Hajat harus benar-benar berfokus pada tujuan memohon hajat dan yakin bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa jika sesuai dengan kehendak-Nya.
Setelah Niat Shalat Hajat, amalan sunnah ini bisa ditunaikan seperti biasa dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya. Setelah itu, membaca doa memohon hajat kepada Allah SWT, yang mana Doa bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan.
Doa Setelah Shalat Hajat
Setelah melaksanakan Shalat Hajat, sebaiknya membaca doa untuk memohon kepada Allah SWT agar hajat terkabul. Berikut ini contoh Doa Setelah Shalat Hajat yang dapat dibaca:
"Allahumma innaka laa tadhii'u wa'dan wa laa takhluful mi'aad, wa laa yaghlibu 'alayka amr, fa anta Allaahu al a'laa, wa anta Allaahu al akbaru, wa laysa li ahadin min khalaqika ka mithlika, wa laa yamliku ahadun min khalaqika maa tamliku, wa laa yadfa'u 'an ahadun min khalaqika maa tadfa'u, fa anta Allaahu al Rahmaan al Raheem, wa anta al Ghaffaar al Waasi'u al Rahma, fa anta ta'lamu haajati wa anta ta'lamu haajat al naas ilayka, fa aqdi haajati wa haajata man yuriidu bihaa al khayr, wa laysa man yuriidu bihaa al shar, yaa Rabb al 'alameen."
Baca Juga: 7 Jejak Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Diplomasi Israel hingga Kasus Pencabulan
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji, dan tidak tertinggal dari janji-Mu, dan tidak ada sesuatu yang melebihi kekuasaan-Mu, karena Engkaulah Allah yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Tidak ada makhluk-Mu yang sebanding dengan-Mu, tidak ada yang memiliki kekuasaan sebagaimana kekuasaan-Mu, dan tidak ada yang bisa menolak apa yang Engkau tolak.
Engkau adalah Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang, dan Maha Luas ampunan-Mu. Engkau mengetahui hajatku dan hajat orang-orang yang datang kepada-Mu. Maka kabulkanlah hajatku dan hajat orang-orang yang menginginkan kebaikan, dan bukan orang-orang yang menginginkan keburukan, ya Rabb al-'Alamin.
Sumber: Suara.com/Muhammad Zuhdi Hidayat