SUKABUMIUPDATE.com - Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Syawal setelah bulan Ramadhan. Puasa Syawal terdiri dari enam hari berturut-turut atau bisa juga dilakukan secara terpisah pada hari-hari yang berbeda pada bulan Syawal.
Puasa Syawal merupakan amalan yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Puasa Syawal memiliki banyak manfaat, antara lain membersihkan tubuh dari sisa-sisa toksin dan racun yang terdapat dalam tubuh, meningkatkan imunitas tubuh, meningkatkan kualitas tidur, dan membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga: Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang Keutamaan Puasa Syawal, Yuk Simak!
Selain manfaat kesehatan, puasa Syawal juga memiliki manfaat rohani, yaitu dapat meningkatkan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT.
Dengan melakukan puasa Syawal, umat Muslim diingatkan kembali akan pentingnya menjaga kesucian dan kebersihan hati serta tetap mempertahankan ibadah puasa setelah bulan Ramadhan.
Namun, puasa Syawal tidak diwajibkan bagi umat Muslim dan hanya bersifat sunnah. Namun, puasa Syawal memiliki banyak keutamaan yang didapat bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Keutamaan Puasa Syawal
Melansir dari Tempo.co, selain memiliki dampak secara medis, nyatanya puasa Syawal dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun. Seperti dilansir dari laman nu.or.id, berikut merupakan keutamaan dari puasa sunnah Syawal.
Baca Juga: Jadwal Puasa Syawal 2023: Cek Batas Waktu dan Bacaan Niatnya
1. Penyempurna Puasa Ramadan
Sebagaimana shalat sunnah rawatib yang merupakan penyempurna shalat fardhu, puasa Syawal juga menjadi penyempurna puasa Ramadan yang merupakan ibadah wajib umat Islam.
2. Pahala Puasa Satu Tahun
Dalam Al-Quran, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 160 bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada hal tersebut, maka satu bulan puasa Ramadan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan, sehingga 10 bulan ditambah dengan 2 bulan sama dengan 12 bulan.
Baca Juga: Apakah Boleh Puasa Sunnah dengan Dua Niat?Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan
Tumbuhnya sikap konsisten dari dalam jiwa merupakan salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah. Melakukan puasa sunnah Syawal atas dorongan diri sendiri merupakan ciri diterimanya puasa Ramadan seseorang.
4. Sebagai Tanda Syukur
Melakukan puasa sunnah Syawal merupakan tanda syukur seorang hamba terhadap rezeki yang telah diberikan selama bulan Ramadan.
Hal tersebut sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, dalam hadits tersebut Rasulullah bersabda bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman dan berharap pahala serta ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.
Baca Juga: Hukum Puasa Ramadan saat Ada yang Lebaran Idul Fitri, Simak Penjelasannya Disini
5. Menjaga Konsistensi Ibadah
Seusai bulan Ramadan, biasanya banyak ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan menjadi terputus. Dengan menjalankan puasa sunnah Syawal, maka hal tersebut dapat dilihat sebagai suatu konsistensi dalam menjaga ibadah.
Selain itu, puasa Syawal juga membantu menstabilkan berat badan dan mengurangi risiko obesitas. Selama bulan Ramadan, tubuh kita terbiasa makan dalam jumlah terbatas dan memiliki waktu yang terbatas untuk makan.
Hal ini dapat membantu mengurangi konsumsi makanan dan menyeimbangkan berat badan. Dengan melanjutkan puasa di bulan Syawal, kita dapat terus menjaga pola makan sehat dan mengurangi risiko obesitas.
Baca Juga: Puasa Ramadan Berdampak Positif bagi Kesehatan Kulit? Ini Penjelasan Dokter
Dalam menjalankan puasa Syawal, kita juga dapat memperkuat silaturahmi dengan keluarga dan teman-teman. Kita dapat mengajak keluarga atau teman-teman untuk berbuka puasa bersama dan memperkuat hubungan antar sesama.
Dengan begitu, kita dapat mempererat hubungan sosial dan membangun kebersamaan yang baik di antara sesama muslim.
Tata Cara Puasa Syawal
Dilansir dari laman zakat.or.id, puasa sunnah Syawal dilaksanakan pada enam hari di bulan Syawal, biasanya pada tanggal dua hingga tujuh Syawal secara berturut-turut. Namun demikian, jika puasa dilakukan selain tanggal tersebut dan tidak dilakukan secara berurutan, tetapi melakukannya dalam enam kali, maka tetap akan mendapatkan nilai keutamaan puasa sunnah Syawal.
Sementara itu, untuk pembacaan niat puasa Syawal dilakukan seperti puasa yang lainnya, tetapi berbeda dengan puasa Ramadan. Niat puasa sunnah Syawal dapat dilakukan di siang hari sejauh belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Sumber: Tempo.co/(Zakat.or.id | NU.or.id