SUKABUMIUPDATE.com - Malam Takbiran merupakan malam yang identik dengan keceriaan dan perayaan menjelang datangnya kemenangan bagi umat muslim di Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi Malam Takbiran kerap dilakukan oleh hampir seluruh umat Muslim di Indonesia, tepatnya pada malam 1 Syawal, umat Islam akan mengumandangkan takbir secara serentak. Meski secara umum, takbiran dilakukan di masjid, namun ternyata ada beragam Tradisi Takbiran di berbagai daerah Indonesia untuk menyambut Lebaran Idul Fitri.
Beragam tradisi inilah yang kemudian membuat Malam Takbiran di Indonesia menjadi sangat menarik dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Adapun kegiatan ini, dilakukan sebagai salah satu cara merayakan hari kemenangan setelah puasa Ramadan selama satu bulan.
Baca Juga: Kamis, 20 April 2023: Sidang Isbat 1 Syawal 1444H & Gerhana Matahari Hibrida
Dilansir dari berbagai sumber via Suara.com, berikut adalah Tradisi Takbiran di Indonesia :
Tradisi Takbiran di Berbagai Daerah Indonesia
1. Meugang (Aceh)
Sebagai daerah yang dikenal akan ajaran agama Islam yang sangat kental, Aceh mempunyai satu tradisi tersendiri untik mengisi malam takbiran, yaitu yang disebut dengan Meugang.
Meugang merupakan sebuah kegiatan untuk membagikan atau mengirim daging di Malam Takbiran kepada masyarakat yang kurang mampu. Bagi warga Aceh, menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri tanpa adanya meugang akan terasa tidak lengkap.
2. Pawai Kendaraan Hias (Sumatera Utara)
Di Sumatera Utara juga ada tradisi khusus untuk memeriahkan Malam Takbiran. Tradisi unik yang satu ini dikenal dengan istilah Kendaraan Hias. Tepatnya, konvoi kendaraan hias ini menjadi tradisi masyarakat di kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Baca Juga: 30 Link Download Twibbon Idul Fitri 2023 Gratis untuk Update di Medsos
Akan tetapi, Tradisi Takbiran ini juga sering dijumpai di Kota Medan. Biasanya ini akan digelar oleh pemerintahan daerah setempat. Adapun pesertanya berasal dari sejumlah pengurus masjid di Sumatera Utara, dan perwakilan kelurahan ataupun pedesaan.
3. Tradisi Ronjok Sayak (Bengkulu)
Tradisi Takbiran di Indonesia selanjutnya dari daerah Bengkulu. Tradisi ini dikenal dengan sebutan Ronjok Sayak atau merupakan tradisi bakar gunung api. Perayaan tersebut akan ditandai dengan menyalakan api lewat tumpukan serabut kelapa setinggi satu meter.
Masyarakat Bengkulu percaya jika tumpukan serabut kelapa yang disusun dan dibakar ini adalah tanda ucapan syukur kepada Allah SWT dan sebagai sarana untuk mengirim doa untuk para arwah keluarga yang sudah meninggal.
4. Pawai Obor (Sulawesi)
Tradisi Pawai Obor juga kerap dilakukan oleh masyarakat Sulawesi pada setiap malam Lebaran Idul Fitri. Pawai Obor yang dilajukan ini dianggap sebagai sebuah simbol atas kebersamaan serta toleransi.
Baca Juga: Tahun 1371 H, Presiden Soekarno Shalat Ied di Lapang Merdeka Sukabumi
Selain itu, Pawai Obor juga dilakukan dengan tujuan sebagai sarana edukasi bagi anak-anak terkait pentingnya mengumandangkan lafal takbir di malam Lebaran Idul Fitri.
5. Tumbilotohe (Gorontalo)
Masyarakat Gorontalo juga menggelar Tradisi Takbiran di malam lebaran. Adapun tradisi yang dilakukan disebut Tumbilotohe. Tumbilotohe sendiri memiliki arti “saatnya memasang lampu”.
Masyarakat Gorontalo akan menyambut Lebaran Idul Fitri dengan cara memasang lampu- minyak yang jumlahnya dapat mencapai ribuan pada malam takbiran. Pemasangan lampu minyak tersebut diadakan di beberapa tanah lapang.
Uniknya, lampu-lampu ini akan disusun dalam bwebagai bentuk yang unik sehingga akab terlihat indah dan menerangi kota.
Sumber: Suara.com/Putri Ayu Nanda Sari