SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin tidak sedikit masyarakat di Sukabumi yang pernah melihat kuli bangunan tidak puasa di bulan Ramadan.
Menilik pada situasi tersebut, ternyata Buya Yahya pernah memberikan jawaban yang menyejukan bagi umat muslim melalui di kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Sebenarnya pertanyaan yang diberikan jamaah, tidak langsung menanyakan dosa atau tidak kuli bangunan jika tidak puasa, namun masih memiliki keterikatan.
Baca Juga: AG Ngaku Diperkosa David, Faktanya 5 Kali Berhubungan Intim dengan Mario Dandy
Melansir dari Suara.com, pertanyaan tersebut berkaitan dengan status penanya yang memiliki karyawan yang tidak puasa selama mengerjakan pembangunan rumah. Lantas apakah si penanya harus bertanggung jawab terhadap karyawan yang tidak puasa itu?
Persoalan ini cukup dilematis. Di satu sisi, kita tahu bahwa pekerja bangunan itu bekerja berat. Mereka mengeluarkan tenaga berat untuk menyelesaikan suatu proyek, sehingga mereka membutuhkan asupan makanan dan minuman disaat diperlukan.
Namun di sisi lain, puasa bulan Ramadan merupakan kewajiban. Kita tidak ingin ikut menanggung dosa karena membiarkan tukang tidak puasa dan bahkan menawarkan makanan dan minuman saat mereka sedang bekerja di bulan Ramadan.
Baca Juga: Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Wajib Bayar Zakat Fitrah? Ini Kata Buya Yahya
Buya Yahya dengan uraiannya yang dipublikasikan dalam channel Youtube Al Bahjah TV berjudul "Tukang bangunan tidak puasa, siapa yang dosa?" menjawab bahwa jika Anda memiliki karyawan atau tukang bangunan yang membangun rumah Anda tidak puasa, maka Anda memiliki tanggung jawab di hadapan Allah SWT.
"Kalau Anda membiarkan dia tidak berpuasa, maka Anda ikut andil dosa," kata Buya Yahya.
Hal ini tentunya menjadi bahan renungan yang sangat mendalam. Jika kita tidak mengingatkan karyawan untuk berpuasa kita termasuk golongan lupa dan lalai, tegas Buya.
Supaya terhindar dari dosa karena tidak mengingatkan karyawan yang tidak puasa, Buya Yahya memberi solusi agar karyawan tersebut diarahkan untuk shalat. Kita tidak boleh berputus asa untuk memberikan kebaikan kepada orang lain.
"Karena Anda punya power untuk melakukannya (sebagai atasan) untuk mengarahkan mereka," Kata Buya Yahya.
Agar para tukang bersedia puasa, kita bisa memberikan jam istirahat yang lebih banyak. Jika biasanya istirahat hanya 30 menit, pada saat puasa ditambah menjadi 1 jam.
Kemudian, tambahlah sedekah Anda, misalnya dengan memberikan oleh-oleh berbuka puasa. Di mana para tukang dapat membawa pulang makanan dan minuman atau yang lainnya.
"Anda (akan dapatkan) pahala besar karena memberikan keringanan. Sedekah kita untuk dia selama bulan Ramadan," kata Buya Yahya.
Jadi, intinya kita akan dapatkan dosa jika membiarkan tukang tidak ikut puasa selama bulan Ramadan. Namun kita akan mendapatkan rezeki dan pahala berlimpah jika kita mengingatkan dan mengajak mereka tetap berpuasa selama bulan Ramadan meskipun sedang bekerja berat.
Demikian itu arahan Buya Yahya, jawaban untuk pertanyaan apakah dosa jika tukang bangunan tidak puasa. Semoga bermanfaat.
Sumber: Suara.com (Mutaya Saroh)